Mohon tunggu...
Vina Saragih
Vina Saragih Mohon Tunggu... Now between jobs..alias masih nyari kerjaan baru (looking for a new job) -

Just a woman who love kids, love teaching them and teaching their parents.. love cooking, love good life; good friends, good food, good experience

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Unconditional Love: Parents' Love or Kids' Love?

19 Oktober 2015   23:40 Diperbarui: 20 Oktober 2015   00:08 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasanya sudah terpatri di kepala kita kata-kata yang mengatakan bahwa unconditional love atau cinta tak bersyarat adalah cinta yang dimiliki orangtua terhadap anak-anaknya. Well, dari pengamatan saya dengan lingkungan terdekat (dan lingkungan yang agak jauhan dikit dan yang beneran jauh), saya jadi kurang setuju dengan pendapat tersebut. 

Dalam pengamatan saya, cinta anak terhadap orang tua lah yang tak bersyarat, terutama cinta seorang anak kecil. Sangat sering saya menyaksikan kasus2 dimana anak dipukul, dicubit, dibentak, dihukum dll... (ayo bagi yang suka nyiksa anak tambahin daftar bentuk hukumannya) namun sesudahnya anak tersebut tidak pernah membenci orangtuanya, mereka akan tetap mencari-cari ibu atau ayahnya dan tetap ingin berada di dekat mereka. Sering, bekas cubitan atau pukulan masih membekas di tubuh si anak, namun tetap saja mereka memeluk orangtuanya dengan rasa cinta, tetap saja mereka tertawa berada dekat orangtuanya, tetap saja mereka takut apabila orangtuanya tidak kelihatan. 

Kadang saya bertanya, apakah itu karena ketidak berdayaan manusia2 kecil itu sehingga mereka hanya bisa bergantung pada orang tua yang sehari2 ada disekitar mereka? Ataukah karena mereka belum mengerti apa itu rasa sakit hati? Karena bagi saya, melihat bekas pukulan dan cubitan di tubuh anak kecil saja memberikan saya rasa pedih yang mendalam mencoba membayangkan betapa sakitnya siksaan fisik itu bagi tubuh sekecil mereka (ngetik ini sambil mewek, ambil tisu). 

Akhirnya saya menyimpulkan bahwa UNCONDITIONAL LOVE IS KIDS' LOVE TO THEIR PARENT/S.  Jangan katakan kau mencintai mereka kalau kau masih menyakiti mereka, cinta itu tidak menyakitkan...cinta itu harusnya indah dan menenangkan... Jangan bingungkan mereka dengan arti kata cinta. 

Ayo, orangtua yang masih punya anak kecil yang belum akil baliq, coba deh kilas balik...semarah apapun anda pada mereka, se emosi apapun anda saat menghadapi kenakalan mereka, mereka tetap akan kembali kepada pelukan anda tanpa pernah mengungkit penyiksaan yang anda lakukan pada mereka. 

Semoga para ibu dan orang tua dapat menjadikan ini sebagai motto: Love, patience, wisdom (cinta, kesabaran, kebijaksanaan). Kalau cinta harus sabar, dan dengan sabar anda akan menjadi bijaksana. Setuju atau setuju banget? ;)

HAPPY PARENTING... GIVE LOVE AND YOU WILL ACCEPT LOVE. :) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun