Media mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, termasuk dalam konteks agama. Dalam sejarahnya, media islam sudah mengalami berbagi macam transformasi, dan perjalanan panjang dalam perkembangannya. Dari zaman nabi Muhammad SAW sejararah media islam dimulai. Beliau menggunakan komunikasi verbal dan dan tulisan untuk menyampaikan wahyu Allah SWT hingga saat ini media islam terus mengalami perubahan secara dinamis, mulai dari tulis dan komunikasi verbal hingga media digital. Hal ini menandakan bagaimana umat islam mengadaptasi dan memanfaatkan berbagai
platform untuk menyebarkan pesan-pesan agama.
Media massa adalah media komunikasi yang digunakan guna menyebarluaskan informasi yang bersifat linier atau satu arah untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat. Ditinjau dari segi makna, media massa adalah alat atau media yang digunakan untuk
menyebarkan konten berita, komentar, hiburan, dan opini. Media massa juga dapat dianggap sebagai sarana komunikasi dan juga sarana penyebaran informasi massa dan menjadikannya dapat diakses oleh semua masyarakat didunia. Ada perbedaan antara media massa Islam dan media massa Islami. Media massa Islam adalah media masa yang berisi konten-konten Islam dan kepemilikannya oleh orang Islam. Sedangkan media massa Islami adalah media massa yang berisi konten islam tetapi kepemilikannya belum tentu oleh orang Islam. Jadi dapat dikatakan bahwa media massa Islam pasti merupakan media massa Islami tetapi media massa Islami belum tentu merupakan media massa Islam.
Dalam perspektif islam, media massa harus berfungsi sebagai sarana untuk menyebarkan kebaikan, menguatkan moral, dan dapat mengedukasi masyarakat. Dalam penyebaran berita, media islam harus menghindari penyebaran informasi yang menyesatkan, hoax, fitnah ataupun hal-hal yang bertentangan dengan ajaran islam. Media islam diharapkan menjadi sarana dakwah, mendidik dan promosi mengenai nilai-nilai yang baik untuk masyarakat. Media massa islam tidak hanya menyampaikan berita tetapi juga dapat memperkuat miralitas dan etika dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Prinsip kebenaran media massa islam dalam islam disebutkan dalam surat Al-Hujurat ayat 6
تُصْبِحُو ْ ا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ يٰٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُو ْٰٓ ا اِن ْ جَاۤءَكُمْ فَاسِق ٌۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُو ْٰٓ ا اَن ْ تُص ِ يْبُو ْ ا قَو ْ مًا ٌۢ بِجَهَالَةٍ فَ ٦
“hai orang-orang yang beriman, jika dating kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu” (Q.S. Al Hujurat [49]: 6)
Berdasarkan ayat diatas bahwasanya diperintahkan untuk memriksa kebenaran suatu berita sebelum menyebarkannya. Ayat ini mengajarkan bahwasanya pengetahuan yang benar harus diperoleh sebelum membuat penilaian.
Dari sisi manajamen pengelolaannya, media islam harus dimiliki oleh orang yang beragama islam dan mayoritas dari pemegang saham haruslah dimiliki oleh orang yang beragama islam. Media umat Islam harus memenuhi misi dakwah, antara lain mengagungkan nama Allah dan menyebarkan nilai-nilai Islam. Namun dalam media islam tidak hanya semata-mata diisi dengan kumpulan khutbah melainkan harus ada misi mencerdaskan dan memajukan umat islam misalnya mengemas atau menyajikan berita dan topik-topik ilmu pengetahuan teknologi yang penting dilandasi dengan niat dakwah. Media Islam juga menerapkan aturan, etika, dan nilai-nilai Islam dalam mengelola karyanya. Misalnya, pada tataran komersial, media Islam tidak terlalu rakus akan keuntungan. Tidak semua iklan itu bisa dimasukkan, jadi harus ada kriteria iklan. Dan dalam sisi keredaksian, media menerapkan peraturan dalam bekerja yang adil dan manusiawi seperti contoh para pekerja diberi waktu untuk menjalankan sholat. Media massa islam sudah mengalami perubahan dan penyesuaian dengan era disrupsi seperti sekarang ini.
Di era digital seperti sekarang ini, media islam sudah mulai beralih dari yang awalnya cetak menjadi media online. Media online dapat dipahami sebagai media massa yang di onlinekan. Hal ini merupakan peluang baru agar media massa yang semulanya cetak beralih ke media online bisa lebih cepat dalam menyebarkan informasi. Manajemen pengelolaan informasi dalam media massa memerlukan pendekatan yang strategis. Penting bagi media massa islam untuk menciptakan konten yang tidak hanya fokus pada aspek ritual saja, tetapi juga pada nilai-nilai universal islam seperti toleransi, keadilan, dan kemanusiaan. Dengan menyajikan cerita cerita yang inspiratif dari komunitas muslim di seluruh dunia, media dapat menunjukkan wajah islam yang damai dan progresif.
Media massa Islam itu bersifat potensial dan dapat berperan besar untuk masa depan Islam karena sifatnya efektif, efisien, cepat dan dapat dikemas semenarik mungkin. Penyaluran dakwah islam tidak semata-mata harus secara tatap muka karena yang terpenting adalah kita sebagai umat muslim harus melakukan Amar ma'ruf nahi munkar. Dengan lebih canggih di era digital seperti saat ini pengemasan dakwah juga sangat penting mencontohnya dengan melakukan dakwah Entertainment, yang kedua menurut pandangan saya dengan adanya media massa Islam ini itu dapat membantu untuk mengganti pola pikir orang-orang atau merubah dan memperbaiki pola pikir orang bahwa islam itu tertutup karena pada kenyataannya Islam itu sangat setuju terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Yang ketiga menurut saya dengan adanya media massa Islam ini dapat membantu kita sebagai umat Islam memverifikasi berita-berita dari pers umum yang terkadang menyudutkan umat Islam. Contohnya dengan adanya lebih banyak pers seperti Republika itu bisa membantu kita sebagai umat Islam memverifikasi dari sumber-sumber berita lain yang membawa atau yang membawa nama umat Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H