Mohon tunggu...
KKN MB POSKO 116
KKN MB POSKO 116 Mohon Tunggu... Mahasiswa - IAIN KUDUS

Mahasiswa IAIN Kudus yang KKN di Desa Godan, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovatif! Mahasiswa KKN IAIN Kudus Gelar Program Penurunan Stunting Melalui Demo Masak Nugget Lele Berprotein Tinggi di Desa Godan

21 September 2024   18:16 Diperbarui: 24 September 2024   20:28 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi

Godan -- Sabtu, 21 September 2024, Balai Desa Godan menjadi pusat perhatian ketika mahasiswa KKN Kelompok 116 IAIN Kudus mengadakan program unggulan bertema "Protein Ganda, Cegah Stunting: Inovasi Gizi dengan Nugget Lele" .  Acara ini dihadiri oleh Ibu Kepala Desa; Ibu Sriyanti, Bidan Desa; Ibu Anjar, kader posyandu, serta ibu-ibu yang mendampingi anak-anak mereka yang mengalami gejala stunting dari seluruh dusun di Desa Godan.

Acara dimulai dengan sambutan dari Ibu Bidan Anjar, yang membuka dengan pesan penuh makna, "Stunting ini bukan hanya soal kurang gizi, tapi soal masa depan anak-anak kita. Dengan edukasi dan perhatian, kita bisa mencegahnya lebih awal. Saya harap melalui acara ini, ibu-ibu dapat memahami pentingnya memberi asupan yang tepat untuk anak-anak."

Selanjutnya, Ibu Kepala Desa Sriyanti menambahkan dalam sambutannya, "Saya sangat mendukung program ini. Terima kasih kepada mahasiswa KKN yang sudah hadir dan peduli terhadap isu stunting di desa kita. Saya yakin, dengan kerja sama dan edukasi yang tepat, kita bisa menurunkan angka stunting di Godan."

Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi

Setelah sambutan, salah satu mahasiswa KKN Posko 116 memulai sosialisasi terkait stunting, menjelaskan pengertian, penyebab, gejala, serta langkah-langkah pencegahannya yang bisa dilakukan di rumah. Penjelasan ini disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami, membuat para ibu semakin paham bahwa stunting bukan hanya masalah kurang gizi, tapi juga bisa dicegah melalui pola makan sehat dan seimbang. Antusiasme para ibu-ibu tampak jelas saat mereka mendengarkan informasi yang relevan dengan kebutuhan mereka sehari-hari.

Acara puncak berupa demo masak nugget lele langsung mencuri perhatian. Mahasiswa memperkenalkan bahan utama nugget, yaitu lele yang dicampur dengan telur, sehingga menghasilkan nugget dengan kandungan double protein hewani. Lele, dikenal kaya akan protein yang dibutuhkan oleh tubuh, dipilih karena keunggulan nutrisinya yang dapat mendukung pertumbuhan optimal anak-anak, terutama yang berisiko mengalami stunting.

"Lele dan telur bukan hanya bahan yang mudah didapat, tapi juga mengandung protein yang sangat penting untuk perkembangan fisik dan kecerdasan anak. Dengan memasak nugget ini, ibu-ibu bisa memberikan asupan gizi yang baik dan tentunya disukai oleh anak-anak," jelas salah satu mahasiswa dengan penuh semangat, sambil memperagakan proses pembuatan nugget lele.

Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi

Demo masak ini mendapat sambutan hangat dari para ibu yang hadir. Mereka mengikuti setiap langkah dengan seksama, bahkan beberapa di antaranya langsung tertarik untuk mencoba sendiri di rumah. "Nugget lele ini bisa menjadi solusi sederhana namun bergizi untuk memenuhi kebutuhan protein anak-anak kita," tambah mahasiswa tersebut.

Tak hanya sebatas teori, setelah demo selesai, setiap anak yang hadir---khususnya yang mengalami gejala stunting---mendapatkan nugget lele yang telah dibuat oleh mahasiswa KKN. Hal ini menjadi wujud nyata perhatian para mahasiswa terhadap peningkatan gizi anak-anak di Desa Godan, dan membuat suasana semakin hangat.

Program ini tidak hanya berhasil memberikan edukasi, tetapi juga menginspirasi para ibu untuk lebih peduli dalam memberikan makanan bergizi kepada anak-anak mereka. Dengan kegiatan ini, diharapkan angka stunting di Desa Godan dapat ditekan, dan kualitas hidup anak-anak di masa depan bisa meningkat secara signifikan. "Saya harap ke depannya kita bisa lebih banyak membuat makanan bergizi seperti ini di rumah. Terima kasih kepada mahasiswa KKN yang sudah memberikan solusi praktis bagi kami," ujar salah satu ibu dengan penuh haru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun