Kemudian, Max dengan kediamannya, terjatuh kedalam kolam. Charlie berteriak dan menceburkan diri ke dalam kolam. Berharap bisa menyelamatkan Max yang mulai tenggelam. Namun ia salah, Max tidak tenggelam, melainkan berenang menuju kedalam. Charlie berusaha mengejar hingga ia mulai menyadari ada hal lain yang bergerak di dalam air. Wanita-wanita ramping yang pucat dengan rambut panjang terurai seperti lumut sungai dan meletakan tangan-tangan mereka di sekeliling Max.
Judging :
Kalau kalian tahu buku trilogi The Bartimaeus yang fenomenal itu, mungkin gak asing dengan penulisnya : Jonathan Stroud. Nah, The Leap ini adalah karya beliau yang ke-11 sebelum menulis The Bartimaeus.
Seperti biasanya, saya emang lebih merasa “horny” dengan buku bertema fiksi fantasi. Tapi karya Jonathan Stroud ini bener-bener keren. Dari awal ceritanya udah bikin penasaran. Jalan ceritanya simple, alurnya ringan, dan memainkan emosi pembaca. Gimana enggak emosi, orang waras diperlakukan kayak orang gila.
Saya beli buku ini dengan harga Rp. 20.000 saja, di Gramedia Merdeka bagian buku-buku cuci gudang. So lucky am I? Tapi waktu itu beli sekitar bulan September 2014 dan baru dibaca sekarang, bulan Februari 2015. Hahahahaha. Dan melalui buku The Leap ini, saya jadi ngefans dan berniat ngumpulin semua buku karya Jonathan Stroud lainnya.
Wow factor :
Setiap Charlie bermimpi tentang pengejarannya untuk menemukan Max dan menuliskannya di buku catatan.
Boo factor :
Seperti buku terjemahan lainnya yang diterbitkan Gramedia, buku ini gak ada ilustrasi. Padahal keren kalau ada ilustrasinya, bisa menguatkan imajinasi pembaca.
Rating :
9,89758729867265716 dari skala 10