Mohon tunggu...
Vina kusuma wardani
Vina kusuma wardani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa semester 2 jurusan sosiologi di Universitas Airlangga, menjadi mahasiswa yang aktif dikampus, memiliki hobi travelling dan kuliner. pandai bersosial dan suka mencoba hal baru guna mendapat pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KBGO Terhadap Perempuan: Jenis, Dampak dan Cara Menanganinya

26 Mei 2024   14:56 Diperbarui: 26 Mei 2024   15:01 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia memiliki jutaan pengguna sosial media seperti TikTok, Instagram, twitter dan YouTube. Menurut survei Populix pada akhir Maret 2022, YouTube, sebagai salah satu platform terkemuka, masih mendominasi dengan 94% responden yang sering menggunakannya. Namun, di balik tingginya penggunaan media sosial, terdapat pula berbagai tantangan yang perlu dihadapi. Salah satu tantangan terbesar adalah maraknya KBGO terhadap perempuan. Berdasarkan laporan SAFENet, pada tahun 2021, terdapat 677 kasus KBGO yang dilaporkan. Bentuk KBGO terbanyak adalah penyebaran konten pribadi tanpa konsen.

Memahami KBGO

KBGO atau Kekerasan Berbasis Gender Online terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari komentar hate speech hingga pelecehan dan ancaman yang terang-terangan.

Apa saja yang termasuk KBGO? Berikut rincian beberapa jenis-jenis KBGO yang umum digunakan pelaku:

  • Pelecehan Verbal: Komentar yang menghina, hinaan, dan panggilan nama berdasarkan jenis kelamin atau penampilan adalah hal biasa.
  • Pelecehan Seksual: Pesan seksual yang tidak diinginkan, konten cabul, dan cyber flashing adalah bentuk pelecehan seksual online.
  • Doxxing: Mengungkapkan informasi pribadi korban secara online, seperti alamat atau nomor telepon mereka, membuat mereka terancam pelecehan lebih lanjut dan kemungkinan ancaman offline.
  • Berbagi Konten Pribadi Tanpa Izin: Membocorkan foto atau video intim tanpa persetujuan wanita adalah bentuk pelecehan online yang menghancurkan.
  • Peniruan Identitas: Membuat akun palsu untuk melecehkan ataumenyebarkan rumor tentang seorang wanita dapat merusak reputasi dan status sosialnya.

Contoh Kasus KBGO

Salah satu contoh kasus KBGO adalah sosok Kak Nisa, host acara edukasi anak-anak di YouTube dan TikTok bernama Kinderflix. Akhir Desember 2023 kemarin, ia menjadi viral karena komentar-komentar tidak pantas yang diterimanya. Kak Nisa yang dikenal dengan gaya edukatifnya yang fresh dan interaktif, ternyata menarik perhatian orang dewasa yang 'nyasar' menjadi viewers Kinderflix. Komentar-komentar dari orang dewasa ini bukannya mengapresiasi, malah menjadikan Kak Nisa sebagai objek seksual, meskipun ia selalu tampil tertutup dan berhijab. Contoh kekerasan berbasis gender yang menimpa Kak Nisa menjadi pengingat bahwa ancaman terhadap perempuan dan anak-anak tidak hanya terjadi di dunia nyata, tetapi juga di dunia digital. Hal ini menunjukkan perlunya edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga privasi dan menghormati orang lain di ruang digital, terutama pada konten edukasi anak.

Dampak Buruk KBGO

Konsekuensi dari KBGO sangat luas. Ini dapat menyebabkan:

  • Gangguan Psikologis: Ketakutan, kecemasan, depresi, dan bahkan Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) adalah efek samping yang umum.
  • Isolasi Sosial: Korban mungkin menarik diri dari ruang online dan bahkan, interaksi kehidupan nyata untuk menghindari pelecehan lebih lanjut.
  • Penurunan Harga Diri: Negativitas yang terus-menerus dapat berdampak negatif pada persepsi wanita tentang dirinya sendiri.
  • Pembungkaman Suara: Ketakutan akan pelecehan online dapat menghalangi perempuan untuk mengekspresikan diri secara bebas secara online.

Melindungi Privasi dan Membangun Ketahanan

Di era digital, menjaga privasi sangatlah penting. Berikut adalah beberapa cara perempuan dapat meningkatkan keamanan online mereka:

  • Pengaturan Privasi

Menggunakan kata sandi yang kuat, menyesuaikan pengaturan privasi di platform media sosial. Selain itu, mempertimbangkan dengan hati-hati siapa yang akan terhubung dapat meminimalkan paparan terhadap penyerang potensial.

  • Berbagi Secara Selektif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun