Mohon tunggu...
Vina Karisma
Vina Karisma Mohon Tunggu... -

*Wanita muda yang sedang belajar menulis.\r\n\r\n*Beach and dog lover!!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kini Batik Naik Kelas

25 September 2012   11:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:43 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin sehabis pulang kantor, saya menyempatkan diri untuk menyambangi sebuah mall. Ternyata saat itu sedang ada UMKM expo yang didominasi oleh pameran batik, baik yang masih berupa kain maupun yang sudah berbentuk baju. Mulai dari depan, saya melihat satu persatu stand dan isinya. Beberapa kali sempat tertarik dengan baju batik yang dipajang. Cukup terperangah juga ketika tahu mayoritas baju batik itu dijual pada kisaran harga diatas setengah juta rupiah. Sebenarnya desain bajunya sederhana, seperti model baju kantor pada umumnya, namun karena bahannya dari kain batik, itulah yang menjadikannya memiliki nilai lebih.

Dulu mahal atau tidaknya kain batik terkait dengan proses pembuatannya, apakah dengan cara ditulis menggunakan canting atau cap. Tentu saja batik tulis harganya jauh lebih mahal. Namun kini, harga sebuah baju batik cap pun juga cukup ampuh. Sebut saja baju batik yang saya taksir kala itu harganya hampir menyentuh angka satu juta rupiah, dan ketika saya tanya kepada si penjual, dia menjawab bahwa ini adalah batik cap. Bahkan pada kesempatan pameran lainnya yang serupa, saya ingat betul ada sebuah kain batik yang dipajang seharga puluhan juta rupiah. Wow!

Sejak batik resmi dinobatkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda yang dimiliki Indonesia, banyak masyarakat dengan bangga mengenakan batik. Tak hanya dikenakan pada acara sederhana, kini batik juga kerap menghiasi acara yang paling formal sekalipun. Bahkan kantor pemerintahan maupun swasta, banyak yang mewajibkan karyawannya untuk mengenakan batik pada hari tertentu.

Kini batik telah naik kelas. Tak hanya dari segi ekonomis, tetapi juga desainnya. Kalau dulu desain baju batik terlihat tidak terlalu menarik, bahkan cenderung ‘tua’, sekarang tidak lagi. Banyak desainer kenamaan mengeluarkan rancangan bertema batik. Desainnya pun cukup fantastis, fashionable, serta mengikuti perkembangan mode terkini. Untuk mengimbangi tren, banyak kain batik yang disulap menjadi dress, blazer,syal, topi, tas, sepatu, dan lain sebagainya.

Batik juga kerap dijadikan sebagai buah tangan spesial bagi relasi bisnis yang dianggap berpengaruh. Bahkan, tak jarang batik menjadi incaran para turis mancanegara yang hendak memberikan cinderamata bagi kerabat mereka.

Kini batik benar-benar hadir dengan kelas yang berbeda. Lebih elegan dan menawan. Sebentar lagi kita akan menyambut Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober. Yuk ramai-ramai pakai batik! :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun