Penjelasan Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah serangkaian komponen yang bekerja bersama untuk mengumpulkan, mengelola, menyimpan, memproses, dan menyebarkan informasi yang diperlukan guna mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau entitas.
Menurut Ron Weber (1999, 10), audit sistem informasi merupakan proses pengumpulan dan penilaian bukti-bukti, guna menentukan apakah sistem komputer tersebut dapat mengamankan aset, memelihara keintegritas-an data, mendorong pencapaian tujuan organisasi dan telah menggunakan sumberdaya secara efisien.
Sejak awal, Sistem Informasi didefinisikan dan diadopsi ke dalam praktik revolusi digital. Sedangkan informasi sendiri telah digunakan dalam proses bisnis, dan keamanan informasinya dibuat dalam proses otentikasi dan otorisasi. Konsep ini melindungi informasi, namun tidak membantu pengguna dalam penyelidikan. Log file informasi diusulkan untuk melacak jejak akses ke database dan sistem. Namun, tujuan utama log file sendiri adalah untuk pemulihan (recovery) transaksi.
Maka untuk menginvestigasi transaksi yang terjadi, database auditing menjadi solusinya. Melakukan audit perubahan data pada database adalah sangat penting, guna mengidentifikasi perilaku jahat, menjaga kualitas data, dan meningkatkan kinerja sistem.
Penjelasan Database Auditing
Database adalah kumpulan data-data yang tersimpan di dalam media penyimpanan di suatu perusahaan (arti luas) atau di dalam komputer (arti sempit). Database menjadi aset bagi perusahaan, oleh karena itu maka muncul database management system-DBMS yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola data secara terstruktur.
Database auditing menjadi salah satu masalah utama dalam keamanan informasi. Karena kurangnya data auditing akan berdampak pada hilangnya jejak proses bisnis perusahaan. Sehingga saat membangun auditing, data historis atau temporal database diperlukan, guna melacak operasi.
Database auditing merupakan kepatuhan terhadap peraturan pemerintah. Diperlukan kewaspadaan yang tinggi dalam database administrator, guna melindungi dan memantau data, serta memastikan apakah perlindungan data yang tersedia telah memadai sesuai yang diharapkan.
Database auditing juga merupakan suatu fasilitas pelacakan otoritas dari penggunaan sumber daya database itu sendiri. Saat fungsi auditing diaktifkan, maka setiap operasi database yang diaudit akan menghasilkan jejak audit, di setiap perubahan informasi yang dilakukannya.