Komunikasi adalah cara mahluk hidup berinteraksi. Komunikasi bukan hanya dilakukan oleh manusia kepada manusia lainnya, melainkan terjalin juga antara manusia dengan hewan dan alam sekitarnya. Ini adalah cara bagaimana kita membangun hubungan, menyampaikan keinginan, mencapai kesepakan dan untuk pendidikan. Intinya komunikasi adalah saling menyampaikan pesan. Oleh karenanya, cara kita berkomunikasi pun pasti berbeda. Ada yang berkomunikasi secara lisan, ada juga yang menggunakan bahasa tubuh hingga bahasa isyarat.
Dalam berinteraksi dengan sesama manusia, kita berkomunikasi dengan bahasa lisan dan ini menjadi sarana vital bagi aktivitas sehari-hari kita. Oleh karenanya, kita perlu memahami prinsip-prinsip dalam komunikasi dan bagaimana tips sukses dalam mempraktikkannya. Â Pemahaman dan keterampilan ini bukan hanya dibutuhkan oleh kalangan profesi tertentu saja, melainkan dibutuhkan oleh semua pihak dari profesi dan latar belakang sosial apapun. Keterampilan ini setidaknya akan mempermudah kita dalam mencapai sebuah tujuan.
Misalnya, seorang guru ingin menanamkan sikap disiplin dalam membuang sampah kepada murid-muridnya, Saya yakin tujuan ini tidak akan dicapai dalam waktu yang singkat. Apalagi jika dilaksanakan dengan strategi yang kurang tepat. Ngomong-ngomong soal strategi, seorang pakar komunikasi strategis dari Standford University, Matt Abraham pernah membagikan tips sukses berkomunikasi dalam podcast yang dipublikasikan tanggal 14 Februari 2023.
Saat berkomunikasi dengan orang lain terutama berbicara kepada banyak orang, yang harus ditekankan pertama kali adalah memfokuskan perhatian kepada aspek audiens. Dalam kesempatan itu, kita tidak berbicara tentang kita, tetapi memahami bagaimana audiens kita. Siapa mereka, berapa umur mereka, apa yang mereka sukai, apa yang mereka kerjakan sehari-hari, bagaimana tingkat pengetahuannya dan aspek lainnya.
Karena kita harus memahami siapa audiens kita dan bagaimana preferensi mereka, Matt Abraham menganjurkan agar si pembicara melakukan riset pendahuluan atau refleksi sebelum kita berbicara kepada audiens. Dengan melakukan langkah tersebut, kita pasti akan memiliki strategi yang berbeda dalam memperlakukan audiensi kita.
Penentuan strategi yang tepat diharapkan dapat menentukan kesuksesan dalam berkomunikasi. Meskipun stadar kesuksesannya berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Misalnya, seorang pemasan memiliki kriteria sukses dalam berkomunikasi saat ia berhasil menjual produk yang ditawarkannya kepada konsumen. Sementara guru yang diceritakan di atas, indikator kesuksesannya adalah anak-anak tertib dalam membuang sampah. Namun, benang merah dari 2 tujuan komunikasi yang dicontohkan ini sama, yaitu komunikasi yang bisa menggerakkan aksi.
Oleh karena itu, langkah berikutnya setelah kita melakukan riset adalah menyesuaikan isi pesan dengan audiens yang sudah kita teliti tadi. Caranya adalah dengan membuat isi pesan yang kita sampaikan relevan dengan kehidupan audiensi kita. Bayangkan jika kita memiliki audiens anak-anak, lalu saat kita berbicara kepada mereka kita bercerita tentang tokoh animasi yang popular di tahun 70 an, atau kita bercerita dengan bahasa orang dewasa. Sepertinya cara-cara tersebut tidak akan efektif dan tidak akan membuat anak-anak terdorong untuk berbuat sesuatu.
Sama dengan contoh di atas, strategi yang menentukan kesuksesan komunikasi adalah membuat isi percakapan kita sesuai dengan kehidupan audiens kita. Karena jika audiens merasa demikian, mereka akan tertarik untuk mendengarkan, membudahkan mereka untuk terhubung denga napa yang disampaikan dan ahirnya akan menggerakkan aksi. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H