Dari keempat unsur di atas, sebenarnya terdapat perbedaan ketentuan, saat pertimbangan zodiak akan digunakan untuk hubungan profesional (meyeleksi karyawan, menjalin hubungan bisnis, ART) dengan hubungan personal (memilih pasangan, circle pertemanan, dan sahabat).
Dalam hubungan personal sendiri, para astrolog umumnya memiliki pendapat kalau seseorang yang sama-sama memiliki zodiac dengan elemen yang sama, berpotensi dalam sebuah hubungan yang sukses dan langgeng. Contonya, seseorang yang berzodiak cancer berpotensi lebih cocok jika berpasangan atau bersahabat dengan orang yang berzodiak scorpio atau pisces. Mengapa? Karena ketiga zodiac ini sama-sama berelemen api,
Nah bagaimana jika seseorang berzodiak pisces berteman atau berpasangan dengan seseorang berzodiak libra. Berdasarkan rumus umum astrolog tersebut potensi keberlanjutan atau keharmonisan dalam hubungan pertemanan atau pasangan terlihat kurang baik.
Lain halnya dengan hubungan personal, melihat zodiak/karakter seseorang untuk hubungan kerja tidak dapat dilihat dari kecocokan berdasarkan elemen, namun dapat dilihat dari kecenderungan keduabelas zodiac di atas.
Sebagaimana telah diulas secara singkat bahwa setiap orang memiliki pembawaan alamiah baik yang sifatnya positif atau negatif dan pembawaan itu menurut para astrolog diperoleh secara alamiah atau given. Contohnya, orang-orang yang berzodiak Leo cenderung memiliki karakteristik semangat, optimis, dan menggebu-gebu. Sehingga, dengan pembawaan tadi, seorang Leo dianggap cocok bekerja sebagai penguasa, manajer, atau profesi lain yang serupa.
Meskipun begitu, cara ini tidak dapat dijadikan sebagai patokan tunggal dalam memutuskan sesuatu, karena ada pertimbangan-pertimbangan yang perlu menjadi perhatian lainnya. zodiac dapat dijadikan alat untuk melihat kepribadian seseorang namun tidak dapat dijadikan sebagal kemutlakan, karena manusia dewasa telah banyak dipengaruhi oleh lingkungan, sosial, budaya dan ilmu pengetahuan.
Â
