Pernah mendengar istilah kalau sebuah hubungan itu tidak bisa dipaksakan? Yes, menurut saya istilah ini tidak hanya berlaku dlam hubungan percintaan, tetapi juga berlaku untuk hubungan pertemanan, hubungan bisnis atau bahkan hubungan kekeluargaan.
Sebagai mahluk sosial, manusia pasti memiliki kecenderungan untuk mencari teman dan kelompok yang sesuai dengan kecenderungan yang dimilikinya. Apakah kecenderungan yang berdasarkan hobi, adat, agama, gender, kelompok kerja, latar belakang pendidikan dan sebagainya.
Dalam mencari teman dan kelompok, kadang kita merasa tersinggung saat kita mengira bahwa sekelompok teman tersebut kurang ramah atau menunjukkan sikan kurang menerima atas kehadiran kita. Dalam menyikapi keadaan tersebut sebenarnya masing-masing orang pasti memiliki pandangannya.
Mengutip dari ucapan Maudy Ayunda misalnya, saat kita menghadapi ketidaknyamanan dalam segala hal Maudy mengatakan bahwa hal tersebut bisa jadi merupakan signal untuk kita. Untuk mencari yang hobi atau lingkungan yang lebih baik.
Menurut saya, ucapan Maud yada benarnya, apalagi jika statement tersebut dikaitkan dengan cara kita memilih lingkungan pertemanan. Saat mengetahui atau merasakan teman kita kurang menyukai kita, kita pasti akan merasa sedih. Namun sebetulnya kita juga memiliki peluang dan kesempatan lain.
Menurut saya, kita tidak perlu mengubah diri baik dari aspek sikap atau penampilan untuk diterima dalam sebuah lingkungan pertemanan.Â
Sebaliknya, kita dapat mencari teman yang menerima kita apa adanya. Jika kita tidak diterima saat bergaul dengan orang yang memiliki latar belakang daerah yang berbeda, mungkin kita bisa mencari teman dengan latar belakang daerah yang sama.
Sama halnya ketika kita merasa kurang diterima saat bergaul dengan orang-orang yang memiliki status sosial yang lebih tinggi dari kita. Tak usah dipaksakan, karena kita bisa mencari lingkup pertemanan yang memiliki kesamaan status ekonomi. Sama halnya dengan latar belakang agama atau gender.
Hubungan pertemanan memang tidak bisa dipaksa. Ada sekelompok orang yang mungkin akan mentolelir sikap kita dan ada kelompok lain yang tidak akan mentolelir sikap kita.Â
Semua berhubungan dengan cara kita bersikap. Hidup adalah perkara pilihan dan kenyamanan, jadi pilihkah lingkungan yang positif, aman dan nyaman untuk kita dan orang sekitar kita.Â