Dibacakannya bait-demi bait puisi itu, dan langsung wulan kirim rekamannya kepada Ima. Tak perlu menunggu waktu lama, Ima yang saat itu sedang santai sore langsung melakukan panggilan video.
"Lan, kamu lagi dimana ini?," tanya ima penasaran.
"Aku lagi di Kalimantan nih, di kampungmu. Kamu kan pernah bilang tinggal di martapura ma," jawab wulan.
"hahahahha, dasar kamu ini kocaknya gak sembuh-sembuh. Aku tinggal di Palangkaraya Wulan," jawab ima sambil terus tertawa.
Ditepi sungai Kalimantan ahirnya kedua sahabat itu pun saling melepas rindu. Tak ada suasana berbeda yang mereka rasakan. ima masih merasa wulan  tetap seperti sahabatnya yang ia kenal dulu. Bersahaja, lucu dan tak mudah marah
"Lan aku ada ide nih," kata ima
"Aku juga sekarang ada di tepi Sungai Kumai, sekarang ayo kita sama-sama lambakan tangan. Bayangin kalau aku ada di sebrang sungai. Kita sama-sama bilang dadah," lanjut ima
Walaupun terdengar aneh, Wulan langsung melakukan ide ima. Wulan mulai melambaikan tangan ditepi sungai martapura sambil melihat wajah ima dari layar telpon.
"Dadah Imaaaa," teriak wulan
"Dadah Wulaaaaaaaaan," teriak ima sambil tertawa
Tak lama matahari pun tenggelam di pulau Kalimantan. Kedua sahabat ini lalu menutup telponnya dan bergegas pergi ke masjid