Mohon tunggu...
Vina Agitha
Vina Agitha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa baru Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kesehatan Mental : Kunci Produktivitas yang Sering Diabaikan

14 Desember 2024   23:00 Diperbarui: 14 Desember 2024   23:03 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kesehatan mental memainkan peran krusial dalam mencapai produktivitas yang optimal. Di tengah tekanan dunia yang semakin kompetitif, banyak orang terjebak dalam rutinitas yang padat tanpa memperhatikan dampak psikologisnya. Padahal, kesehatan mental yang baik adalah fondasi untuk bekerja secara efektif dan efisien. Gangguan mental seperti stres, kecemasan, dan depresi bisa menghambat kemampuan seseorang untuk fokus, belajar, dan berinteraksi dengan baik. Ironisnya, meskipun gangguan mental dapat memengaruhi produktivitas, topik ini masih sering dianggap tabu untuk dibicarakan di masyarakat.

Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), sekitar 1 dari 5 orang di dunia mengalami gangguan mental. Di Indonesia, angka ini terus meningkat seiring dengan tekanan sosial dan ekonomi. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa prevalensi gangguan mental emosional pada masyarakat usia 15 tahun ke atas mencapai 9,8%. Gangguan mental yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, seperti penurunan kinerja di tempat kerja atau sekolah, serta risiko burnout yang lebih tinggi.

Dampak Kesehatan Mental pada Produktivitas

Produktivitas bukan hanya tentang banyaknya tugas yang diselesaikan dalam waktu tertentu, tetapi juga kualitas hasil pekerjaan. Ketika seseorang mengalami stres berlebihan atau tekanan mental lainnya, kemampuan mereka untuk berkonsentrasi, berpikir kritis, dan menyelesaikan tugas dengan baik akan menurun. Dalam banyak kasus, orang yang mengalami kecemasan atau depresi cenderung sulit mengambil keputusan, merasa mudah lelah, dan akhirnya tidak dapat memberikan performa terbaik mereka.

Kondisi ini sangat terlihat di lingkungan kerja atau akademik yang penuh tekanan. Ketika seseorang terjebak dalam rutinitas kerja tanpa istirahat yang cukup, mereka berisiko mengalami burnout, yaitu kelelahan fisik dan mental akibat pekerjaan yang berlebihan. Burnout tidak hanya menyebabkan penurunan produktivitas, tetapi juga memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menyebabkan ketidakhadiran kerja yang lebih sering, penurunan motivasi, bahkan keputusan untuk berhenti dari pekerjaan.

Burnout paling sering dialami oleh pekerja muda atau mahasiswa yang berada di bawah tekanan besar untuk selalu tampil sempurna. Fenomena ini juga dipengaruhi oleh budaya kerja yang mengutamakan hasil tanpa memperhatikan kesehatan mental karyawannya. Sebuah survei yang dilakukan oleh American Psychological Association (APA) pada tahun 2022 menemukan bahwa 79% karyawan merasa stres akibat beban kerja yang berlebihan, sementara 36% lainnya mengaku merasa tidak dihargai oleh tempat mereka bekerja.

Manfaat Kesehatan Mental yang Baik untuk Produktivitas

Menjaga kesehatan mental memiliki manfaat jangka panjang yang signifikan bagi produktivitas. Beberapa manfaat utama tersebut meliputi :

1. Meningkatkan Konsentrasi dan Fokus

Kesehatan mental yang baik memungkinkan seseorang untuk lebih fokus dalam menjalankan tugas sehari-hari. Dengan konsentrasi yang tinggi, pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih efisien dan hasilnya pun lebih maksimal.

2. Meningkatkan Kreativitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun