Metode pembelajaran yang menekankan pada pemahaman, pemecahan, identifikasi masalah, mencari alternatif, dan Menyusun pertanyaan adalah metode problem solving. Penerapannya adalah kegiatan pembelajaran dengan melatih siswa dengan cara menghadapkannya pada berbagai masalah dan diselesaikan secara individu ataupun kelompok. Metode ini memiliki fokus utaama dalam pembelajarannya adalah eksplorasi dengan dasar pemecahan masalah.Â
Dalam metode ini juga, siswa tidak hany mendengar dan menulis tetapi dituntut untuk berpikir kritis, aktif, dapat berkomunikasi, meneliti, serta mengola data yang didapatkan, hingga memberikan kesimpulan. Indikator utama dalam metode ini menggunakan masalah dari proses pembelajaran.Â
Berpikir dengan metode ilmiah, proses secara deduktif dan induktif, serta proses refleksi dengan sistematis (berpikir ilmiah) dan empiris (proses pemecahan masalah yang didasari oleh data dan fakta). Sehingga dalam memberikan kesimpulan untuk suatu permasalahan menggunakan metode ini diperlukan data dan fakta yang akurat. (Nova 2021)
Metode yang saat ini dianggap efektif dalam pembelajaran fisika adalah metode problem solving. Cara mengatasi masalah siswa selama belajar dengan dengan metode ini adalah menggunakan modul. Problem solving adalah metode pemecahan masalah atau penyajian materi dengan mendorong siswa untuk menemukan dan memecahkan masalah untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode ini dikembangkan oleh John Dewey dari Amerika dan diberi nama problem method. (Dwi Sari 2015)
Mekanisme pengembangan modul interaktif berbasis problem solving menerapkan model 4D, dimana terdiri dari pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. (Dwi Sari 2015)
- Pendefinisian (define)
- Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengidentifikasikan dan mendefinisikan kebutuhan pembelajaran. Identifikasi masalah khususnya pembelajaran fisika sangat diperlukan.Â
- Masalah yang ditemukan dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat bahan untuk membantu siswa dalam belajar. Pada modul ini berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam fisika. Pengembangan ini diharapkan dapat mendukung metode pembelajaran siswa agar lebih mudah memahami konsep dan menjawab pertanyaan.
- Perancangan (design)
- Desain dalam modul interaktif menjabarkan materi dengan menggunakan tahapan berbasis problem solving. Modul ini pada tahapan awal akan berisi mengutamakan pada masalah yaitu fakta dalam kehidupan sehari -- hari, kemudian dijabarkan secara fisika di awal pembelajaran.Â
- Dalam memecahkan masalah ini diadakan kegiatan perancangan / rencana menyelesaikan masalah dari siswa dan dilanjutkan dengan eksperimen untuk melatih sikap ilmiah, jujur, dan objektivitas siswa. Pada metode ini akan dijalankannya rencana penyelesaian masalah yang telah direncanakan.
- Harapan dari kegiatan ini siswa mampu terbiasakan terlibat dalam proses menyelesaikan masalah yang kemudian dilanjutkan mengevaluasi jawaban dengan cara menjawab pertaanyaan / permasalahan yang ingin diselesaikan.Â
- Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa hasil akhir yang diperoleh adalah sesuai dan lengkap untuk menyelesaikan masalah. Kegiatan terakhir dalam mekanisme ini adalah tes formatif yang bertujuan untuk menguji sejumlah konsep yang telah diperoleh siswa dengan pemahaman konsep, termasuk materi  terkait pembelajaran.
- Pengembangan (develop)
- Pasca pengembangan mungkin memerlukan revisi, tetapi hasil revisi ini akan menjadi produk yang  digunakan untuk pengujian ekstensif. Ujian skala besar atau penggunaannya ditujukan untuk menentukan hasil belajar kognitif/peningkatan pengetahuan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan modul interaktif fisika berbasis problem solving.
- Penyebaran (disseminate)
- Setelah dilakukan pengujian ulang, produk modul fisika interaktif berbasis problem solving akan dibagikan kepada guru  fisika di SMA. Guru juga diminta untuk mengisi kuesioner. Hasilnya nantinya akan menjadi jawaban guru terhadap modul fisika interaktif berbasis pemecahan masalah.
Setelah menjelaskan mekanisme pengembangan modul interaktif berbasis problem solving, modul interaktif ini juga akan memberikan dampak positif bagi siswa. Modul ini terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan modul ini dapat menggerakkan siswa secara langsung untuk memecahkan masalah dan melatih siswa untuk berpikir kritis. (Sri 2020)
Terdapat kelebihan dari Metode problem solving yaitu : (Nova 2021)
- Pendidikan di sekolah yang signifikan dengan kehidupan.
- Siswa dilatih untuk cekatan dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah.
- Siswa ditumbukan kemampuan dan kreaativitasnya dalam berpikir.
Selain itu metode ini juga memiliki kekurangan, diantaranya : (Nova 2021)
- Harus menyesuaikan tingkat kesulitan dalam masalah yang dipecahkan dengan kemampuan berpikir dari setiap siswa, sekolah, dan pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki. Untuk menentukan tingkat kesulitan ini diperlukan keterampilan dari seorang guru.
- Diperlukan waktu yang cukup lama dalam proses pembelajaran menggunakan metode ini.
Kesimpulannya dari modul interaktif berbasis problem solving ini layak digunakan oleh siswa. Dimana pada tes kemampuan pemecahan masalah pada peserta didik berada pada kategori tinggi dan sangat tinggi.