Mohon tunggu...
Vina Serevina
Vina Serevina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Negeri Jakarta

Pengajar Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tips Menjadi Kepala Sekolah yang Dapat Meningkatkan Mutu Sekolah di Abad Ke-21

29 April 2022   20:32 Diperbarui: 10 Mei 2022   16:06 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Kepala Sekolah/Sumber: www.silabus.web.id

 Oleh: Dr. Ir. Vina Serevina, M.M., Khoirunnisa, Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Jakarta, 2022

Pada abad ke-21 saat ini diperlukan pemimpin sekolah yang dapat meningkatkan mutu sekolah yang dipimpinnya sesuai dengan perkembangan zaman. Semakin berkembangnya ilmu teknologi dan pengetahuan mengakibatkan bahwa pemimpin sekolah perlu berperan aktif dan dapat bertindak dengan cepat terhadap kemajuan yang terjadi. Sebagai pemimpin sekolah tentunya berperan penting pada manajemen sekolahnya. Apabila dapat menjalankan perannya dengan baik maka akan menciptakan suatu peningkatan pada mutu sekolah. Maka sebagai pemimpin sekolah perlu mengetahui apa saja perannya di dalam manajemen dan sikap yang perlu dimiliki dalam memimpin sekolah

Lalu, bagaimana tips atau cara menjadi kepala sekolah yang dapat meningkatkan mutu sekolah? Agar mengetahui lebih jelas tentang bagaimana tips nya, maka marilah simak penjelasan berikut:

Gambar 2. Mutu Sekolah/Sumber: mutupendidikan.com
Gambar 2. Mutu Sekolah/Sumber: mutupendidikan.com

Sebelum membahas lebih lanjut, yang perlu diketahui terlebih dahulu yaitu apa yang dimaksud dengan kepemimpinan dan pemimpin. Kekuatan dalam mempengaruhi seorang anggota kelompoknya untuk bekerja bersama sehingga tercapainya tujuan dan sasaran bersama disebut sebagai kepemimpinan (Imam Machali, 2016). Sedangkan, orang yang mengetuai suatu perkumpulan yang memberikan semangat kerja terhadap orang lain dengan kekuatan miliknya untuk menggerakkan, membimbing, merangkul anggotanya, tanggungjawab, memfasilitasi, menjadi contoh yang baik disebut sebagai pemimpin (Purwanto, 2022).

Adapun yang dimaksud dengan sekolah yang bermutu baik adalah sekolah yang memiliki mutu pendidikan baik di tingkat satuan pendidikan. Dalam peningkatan mutu sekolah terdapat indikator faktor yang mempengaruhi, diantaranya yaitu meliputi; sikap profesional (profesional leadership), tujuan yang sama (shared vision and goals), kondisi lingkungan belajar (a learning environment), tingkat pemusatan pada pengajaran dan pembelajaran (concentration on teaching and learning), tujuan pengajaran (purposeful teaching), tumpuan tinggi (high expectation), peneguhan positif (positive reinforcement), memantau perkembangan pembelajaran (monitoring progress), hak dan kewajiban siswa (pupil right and responsibilities), kemitraan rumah dengan sekolah (home-school partnership), dan tempat pembelajar (a learning organization).

Dalam mewujudkan mutu tersebut maka diperlukan peran baik dari pemimpin sekolah. Untuk memimpin sekolah dalam proses serta ruang untuk berinteraksi antara guru dengan peserta didik maka dibutuhkan kepala sekolah yang memiliki peran sebagai seorang tenaga fungsional guru. Kemudian, saat menggerakkan anggotanya supaya ikut bergerak bersama, pemimpin harus memiliki visi, energi, kekuatan dan arah strategi yang kuat (Muryanti, 2022). Kepala sekolah harus memiliki sifat kepemimpinan pendidikan di dalam diri saat menjalankan perannya. Sifat tersebut meliputi; sehat ruhiyah maupun jasmani, teguh pada visi yang dimiliki, sabar, bersemangat, jujur, dapat membimbing dengan baik, bijaksana, dan cerdas (Purwanto, 2022).

Sedangkan dalam manajemen sekolah, kepala sekolah memiliki peran yang meliputi; sebagai perencana, pelaksana, seorang ahli, peninjau, pengendali, perwakilan, dan hakim (Kamaruddin, 2021). Selain memiliki peran dalam manajemen sekolah, kepala sekolah juga memiliki peran dalam meningkatkan mutu pendidikan yaitu sebagai berikut (Fitrah, 2017):

  • Peran sebagai edukator, yang berarti mengedukasi dengan cara membimbing guru, tenaga kependidikan, dan siswa dengan baik.
  • Peran sebagai manajer, berarti seseorang bertugas sebagai penyusun perencanaan, pengkondisian, pengawas, pengevaluasi, pengambil keputusan, pengatur proses pembelajaran, administrasi, tata usaha, siswa, kepegawaian, sarana & prasarana, dan pengatur dana (Sabirin, 2012).
  • Peran sebagai administrator, berarti bertanggung jawab atas kemudahan dalam pekerjaan terutama pada bagian administrasi.
  • Kepala sekolah sebagai supervisor, berarti seseorang yang bertugas mengamati, mengidentifikasi hal yang sudah atau belum benar.
  • Kepala sekolah sebagai pemimpin.
  • Peran sebagai inovator, yang berarti setiap startegi yang dimiliki dalam menjalankan kepemimpinannya kepala sekolah harus selalu berinovasi dengan startegi
  • Kepala sekolah sebagai motivator.

Berikut tips yang dapat diterapkan oleh kepala sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah (Muryanti, 2022):

  • Melalui pedoman mutu pendidikan, maka diperlukannya penentuan visi & misi sekolah untuk tahun pembelajaran berikutnya.
  • Adanya penetapan standar operasional pelaksanaan penyelesaian pekerjaan yang tepat agar dapat ditaati oleh semua anggotanya dan mengetahui apabila terdapat ketidaksesuaian pada pelaksanaannya.
  • Memerlukan penyusunan rencana kerja sekolah jangka panjang dan jangka menengah, yang dapat memenuhi 8 standar nasional pendidikan sebagai kebutuhan dari mutu sekolah. Ke-8 standar tersebut meliputi; standar (kompetensi lulusan, isi, proses, penilaian, tenaga kependidikan, sarana & prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan).

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tips atau cara yang dapat diterapkan oleh pemimpin sekolah dalam upaya peningkatan sekolah yang bermutu adalah dengan mengetahui apa saja indikator yang dapat meningkatkan mutu sekolah, menanamkan sifat kepemimpinan pendidikan, dan mengenali serta memahami bagaimana peran yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin sekolah dengan baik. Dengan demikian, pemimpin atau kepala sekolah perlu melakukan tips tersebut dengan baik dan benar, agar terwujudnya mutu sekolah yang baik pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun