Oleh: Dr. Ir. Vina Serevina, M.M | Meidhiyana Ulhaq | Pendidikan Fisika UNJ Angkatan 2019
Salah satu materi yang dipelajari di sekolah yaitu fluida dinamis, yang dipelajari di kelas XI SMA. Akan tetapi, materi ini ternyata masih banyak mengalami miskonsepsi, yaitu kesalahan dalam pemahaman konsep. Miskonsepsi ini terjadi karena peristiwa yang terdapat pada konsep fluida dinamis ini jarang ditemui secara langsung di kelas, seperti contohnya aliran air sungai. Artikel ini dibuat untuk mengurangi terjadinya miskonsepsi siswa pada materi fluida dinamis menggunakan contoh konsep aliran irigasi dengan air sungai.Â
Salah satu penerapan fluida dinamis adalah sungai. Sungai merupakan aliran air yang terbentuk oleh alam yang alirannya merupakan suatu proses yang cukup rumit di mana air bergerak turun melalui kanal sungai akibat adanya gaya gravitasi. Kelajuan aliran sungai akan meningkat menyesuaikan kemiringan sungai.
Pengairan sawah adalah salah satu pemanfaatan aliran air sungai. Pengairan sawah atau irigasi adalah pemasokan air ke lahan pertanian untuk memberikan kelembaban pada zona akar tanaman untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman untuk tumbuh.
Tujuan irigasi secara umum dibagi menjadi dua, yaitu tujuan langsung dan tujuan tidak langsung. Tujuan langsung dari irigasi adalah untuk membasahi tanah berkaitan dengan kapasitas kandungan air dan udara dalam tanah sehingga mencapai kondisi sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan tanaman. Sementara, untuk tujuan tidak langsung dari irigasi adalah untuk mengatur suhu dari tanah, membersihkan tanah yang mengandung racun, mengangkut bahan pupuk melalui aliran air, menaikkan permukaan air tanah, menaikkan elevasi suatu daerah yang menyalurkan air dan mengendapkan lumpur yang terbawa air, dan lain sebagainya (Ardi, 2013).
Sementara untuk manfaat dari irigasi sawah adalah:
1. Â Untuk membasahi tanah, yaitu pembasahan tanah pada daerah yang curah hujannya kurang atau tidak menentu.
2. Untuk mengatur pembasahan tanah, agar daerah pertanian dapat diairi sepanjang waktu pada saat dibutuhkan, baik pada musim kemarau maupun musim penghujan.
3. Untuk menyuburkan tanah, dengan mengalirkan air yang mengandung lumpur & zat -- zat hara penyubur tanaman pada daerah pertanian tersebut, sehingga tanah menjadi subur.