Alasan manejemen pembelajaran pada dasarnya merupakan induksi dari Tujuan Sekolah yang didanai Negara dari Pedoman no. 20 Tahun 2003 tentang Kerangka Kerja Bimbingan Umum Pasal 3 yang berbunyi,Â
"Kemampuan pendidikan nasional yang dibiayai pemerintah untuk mendorong kapasitas dan membentuk watak serta kemajuan negara yang bermartabat seperti menunjukkan eksistensi negara, berencana membina kemampuan siswa untuk menjadi pribadi yang bertakwa dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkepribadian mulia, berbudi pekerti luhur, berakhlak mulia, cakap, imajinatif, mandiri, serta menjadi warga yang bertanggungjawab.
Mengingat Diklat Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Penyelenggaraan Persekolahan Dalam Rangka Masa Krisis Penyebaran Penyakit Covid (Virus Corona), Pemerintah melalui dinas yang disibukkan dengan diklat telah mengajarkan kepada para guru untuk membuat lingkungan belajar yang menarik dari rumah bagi siswa.Â
Dengan cara ini, pengajar harus lebih imajinatif dalam memberikan materi pembelajaran jarak jauh (PJJ), dengan tujuan agar siswa tidak hanya menyelesaikan tugas atau masalah ilmiah (perpindahan informasi), tetapi juga perlu fokus pada nilai-nilai kepribadian mereka (bergerak dari informasi). dari nilai).Â
Guru harus memiliki pilihan untuk mempersiapkan dan menguji latihan pembelajaran agar keunggulan siswa dalam belajar tetap energik.
Dalam praktiknya, pembelajaran eksekutif yang dilakukan oleh guru mengalami banyak kendala. Hambatan yang dimaksud diurutkan menjadi empat klasifikasi, yaitu:
Faktor guru
Faktor kemampuan guru dalam mengawasi pembelajaran sangat mendesak dalam memperluas kecukupan proses pendidikan dan pembelajaran di masa pandemi virus corona.Â
Pembelajaran tidak ideal saat pembelajaran itu membosankan (bersifat stylized), guru uswah yang tidak ketat, pemahaman pengajar yang kurang memadai tanpa henti tentang pembelajaran baik secara online maupun offline, dan data guru tentang siswa yang kurang, kedua siswa sebagai manusia dan sebagai orang. sebagai ciri orang yang dicintainya.
Faktor siswa
Tidak adanya kewajiban bagi siswa dalam melakukan dan menyelesaikan kewajibannya sebagai siswa yang masih diharapkan belajar sambil mempertimbangkan dari rumah. Siswa merasa lelah dengan kecenderungan review baru. Selama di rumah, siswa masih diharapkan untuk belajar baik secara online maupun offline, diarahkan oleh guru dan didampingi oleh orang tuanya.