Mohon tunggu...
Vina Nadia Natasya
Vina Nadia Natasya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Vina Nadia Natasya

Sejarah memberikan banyak arti bagi kehidupan yang akan datang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memaknai Peristiwa Sumpah Pemuda dan Revolusi Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Pendidikan

23 April 2022   16:36 Diperbarui: 23 April 2022   16:43 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejarah sebagai suatu peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lalu adalah satu hal. Namun makna dan interpretasi terhadap peristiwa sejarah itu adalah hal lain lagi. Jika yang pertama berkenaan dengan kenyataan objektif dan hanya sekali terjadi; sedangkan yang terakhir merupakan kenyataan subjektif dan dapat diproduksi atau direproduksi untuk kepentingan pendidikan dalam arti luas. Pernyataan ini relevan untuk membahas dua peristiwa sejarah yang dinilai penting oleh bangsa Indonesia, yakni peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 dan peristiwa Revolusi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Artikel ini berusaha untuk menjelaskan, menafsir, dan memaknai dua peristiwa tersebut dalam perspektif pendidikan. Hal ini penting untuk disadari dan dikritisi bahwa sejarah tentang penulisan sejarah, atau historiografi , adalah wilayah tafsir terhadap realitas dan peristiwa sejarah yang sebenarnya.

Memaknai peristiwa Sumpah Pemuda 1928 dan Revolusi Kemerdekaan Indonesia 1945, dengan demikian, tetap penting dan relevan. Jika peristiwa pertama berkenaan dengan pentingnya persatuan dan kesatuan, yang dinyatakan dengan pentingnya bertanah air, berbangsa, dan berbahasa “satu”, yaitu Indonesia maka peristiwa kedua berkenaan dengan idealisme, cita-cita luhur, dan visi mendirikan Indonesia merdeka agar benar-benar menjadi bangsa yang maju,sejahtera, beradab, dan dihormati dalam kancah pergaulan dunia. Indonesia yang bersatu dan maju adalah harapan Bersama semua anak bangsa dan harapan itu bisa terus dihidupkan dalam memori kolektif bangsa melalui, salah satunya, memperingati peristiwa Sumpah Pemuda 1928 dan Revolusi Kemerdekaan Indonesia 1945.

Generasi muda harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negaranya, memiliki kepribadian yang tinggi, semangat nasionalisme, berjiwa, saling mampu memahami pengetahuan dan teknologi serta guna bersaing secara global. Pemuda juga perlu memperhatikan bahwa mereka mempunyai fungsi sebagai Agend Of Charge, moral force dan sosial atau control. bahkan dalam kehidupan beragama sekalipun. Ketika peristiwa itu para pemuda tampil bersatu dengan dikumandangkannya lagu Indonesia Raya karya WR. Soepratman. Dan dengan deklarasi pada 28 Oktober 1928 tersebut, seluruh tanah dari kota Sabang sampai Merauke, bagaikan satu kesatuan. Satu kebangsaan, satu bahasa, dan satu persaudaraan walaupun dipisahkan oleh berbagai selat dan laut. Yaitu Indonesia.

Maka dari itu sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober dan generasi pemuda harus memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, yang ditanyatakan penting nya bertanah air, berbangsa,dan berbahasa.  Dan mendirikan ke merdekan agar benar-benar menjadi negara yang maju, dihormati yang bersatu dan maju dengan harapan semua generasi muda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun