Mohon tunggu...
Vina Vinchen
Vina Vinchen Mohon Tunggu... Akuntan - sedang bermimpi

Mahasiswa Universitas Kristen Krida Wacana Prodi Akuntansi 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Hidupi Nilai Toleransi Nusantara dalam Menyikapi Perpindahan Agama di Indonesia

2 November 2021   08:42 Diperbarui: 2 November 2021   08:45 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana kita tahu, bahwa Indonesia menganut ideologi Pancasila yang menjadi pedoman kita semua dalam menjalankan kehidupan kita sehari-hari sebagai rakyat Indonesia. Salah satu sila dalam Pancasila dan merupakan sila yang pertama yaitu, "Ketuhanan Yang Maha Esa", menyatakan bahwa seluruh rakyat Indonesia memiliki kepercayaannya masing-masing dan menganut agamanya masing-masing tanpa ada paksaan atau ancaman dalam memilih kepercayaannya tersebut.

Namun, yang sering kita lihat sekarang, banyak sekali komentar-komentar para netizen Indonesia mengenai isu perpindahan agama para selebriti atau public figure. Komentarnya pun bermacam-macam, ada yang mendukung, ada yang menyayangkan keputusan mereka untuk berpindah agama, ada juga yang komentarnya netral, hingga ada juga yang mem-posting komentar yang sifatnya menghina agama baru yang para selebriti anut. Seharusnya di Indonesia ini semua rakyatnya bebas memilih agama dan kepercayaannya sendiri tanpa mendapatkan hinaan atau apapun itu yang tidak berkenan bagi mereka.

Ada 6 agama yang diakui di Indonesia, dan setiap orang bebas menganutnya serta menjalankan kegiatan ibadatnya sesuai dengan agama yang dianut. Contohnya, Asmirandah yang berpindah agama dan menjadi seorang Nasrani mendapat banyak sekali hujatan dari netizen Indonesia.

"Ada sebagian orang di luar sana yang beranggapan pada saat saya ikut Tuhan Yesus maka hidup saya akan susah. Dan memang tidak heran banyak orang di sana yang mengutuki saya," ujar Asmirandah, dikutip dari Suara.com, Jumat (10/9/2021).

Dan setelah itu Asmirandah menanggapi lagi dengan berkata,"Tapi puji Tuhan, bahwa Tuhan saya mengubah kutuk menjadi berkat."

Dengan ini, saya ingin menyatakan bahwa kita sebagai sesama rakyat Indonesia sudah seharusnya menanamkan sikap toleransi dalam menjalankan hidup kita sehari-hari berdasarkan Pancasila sendiri. 

Kita sudah seharusnya tidak menghakimi sesama manusia yang berhak untuk memilih agama yang ingin dianut asalkan dijalankan dengan sepenuh hati.

Saya yakin bahwa kedepannya, rasa persatuan Indonesia pasti bisa lebih kuat jika masing masing individu yang ada di Indonesia bersikap toleransi terhadap perbedaan-perbedaan yang ada di negeri ini. Biarlah setiap orang dengan sebebas-bebasnya menjalankan keputusan mereka dalam beragama sesuai dengan sila pertama Pancasila itu.

Menurut Sullivan dan Tinder (1995) mengatakan toleransi adalah satu hal sangat penting dalam membina hubungan dengan berbagai pihak yang berbeda. Lalu, bagaimanakah cara menumbuhkan sikap toleransi sebagai sesama rakyat Indonesia?

Beberapa solusi berikut sekiranya dapat menumbuhkan nilai-nilai toleransi dalam diri kita, yaitu :

               Mau menerima perbedaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun