Mohon tunggu...
Vina Serevina
Vina Serevina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Negeri Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengajar Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meninjau Keefektifan Metode Blended Learning dalam Pembelajaran Fisika

9 April 2022   10:00 Diperbarui: 9 April 2022   10:04 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Dr. Ir. Vina Serevina, MM., Ihya Ulumuddin, Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Jakarta, 2022.

Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memberikan informasi mengenai keefektifan suatu metode pembelajaran yang dapat digunakan selama pandemi covid-19 ini. Sebenarnya banyak sekali metode yang dapat digunakan, tetapi pada artikel ini kita akan membahas metode yang cukup terkenal yaitu metode Blended learning. Kita akan melihat bagaimana keefektifan metode tersebut pada saat kondisi covid-19 saat ini.

Kita sudah mengetahui bahwa lebih dari dua tahun pandemi covid-19 melanda dunia, begitu pula negara kita yaitu negara Indonesia. Sebagian besar sektor kehidupan kita merasakan dampak dari pendemi covid-19 tersebut. bidang pendidikan merupakan salah satu sektor yang sangat merasakan dampaknya. Banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam kegiatan belajar, hal ini akibat dari adanya kebijakan social distancing. Keputusan yang mendadak dengan memindahkan atau meliburkan proses pembelajaran dari sekolah menjadi di rumah oleh pemerintah membuat banyak pihak menjadi kebingungan. Ketidaksiapan sekolah melaksanakan pembelajaran daring menjadi faktor utama kekacauan ini, walaupun sebenarnya pemerintah sudah memberikan alternatif solusi dalam memberikan penilaian terhadap siswa sebagai syarat kenaikan atau kelulusan dari lembaga pendidikan disaat situasi darurat seperti saat ini. Tetapi tetap saja hal itu tidak cukup.

Peralihan cara pembelajaran ini memaksa berbagai pihak untuk mengikuti alur yang sekiranya bisa ditempuh agar pembelajaran dapat berlangsung, dan yang menjadi pilihan adalah dengan pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran daring. Akan tetapi untuk mata pembelajaran seperti mata pembelajaran fisika, akan sangat sulit sekali khususnya para siswa untuk memahami materi pembelajaran jika hanya melalui pembelajaran daring.

Kita ketahui bahwa, salah satu unsur penting dalam perkembangan suatu bangsa adalah pendidikan. Kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu bangsa, menentukan kemajuan dari bangsa itu sendiri. Banyak upaya -- upaya yang telah dilakukan oleh para guru dan instansi pendidikan untuk mencari cara atau solusi agar pembelajaran seperti halnya pembelajaran fisika tidak mengalami kesulitan bagi siswa dalam memahami materi pembelajaran tersebut. Salah satunya adalah dengan menggunakan Metode Blended learning.

Metode blended learning merupakan bentuk penyempurnaan dari sistem e-learning, dimana dengan menggunakan metode blended learning, maka pembelajaran bisa dilakukan dua arah dan lebih efektif dibandingkan hanya guru yang mengajar atau menjelaskan dalam satu arah. Metode blended learning pada dasarnya merupakan gabungan pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka dan secara virtual. Metode blended learning merupakan sebuah kemudahan pembelajaran yang menggabungkan berbagai model pengajaran, gaya pembelajaran dan cara penyampaiannya.

Di dalam metode blended learning, siswa dikenalkan juga dengan berbagai pilihan media pembelajaran, antara menjadi fasilitator atau hanya mendapat materi pembelajaran saja. Selain itu, metode tersebut juga merupakan sebuah kombinasi atau gabungan antara pembelajaran tatap muka (face-to-face) dan pembelajaran jarak jauh atau daring.

Lalu pertanyaannya, bagaimanakah keefektifan metode tersebut dalam pembelajaran khususnya pembelajaran fisika?

Pada jurnal penelitian yang dilakukan oleh nurhayati dkk, mereka melakukan penelitian dengan menggunakan sampel kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 10 Pinrang yang telah memenuhi kriteria dalam penelitian yang berjumlah 25 orang siswa. Jenis penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati dkk adalah pra eksperimen dengan menggunakan desain the one-shot case study. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yang berjumlah 25 siswa. penelitian ini dilaksanakan pada saat semester genap tahun ajaran 2020/2021. Data-data yang terkumpul kemudian diolah oleh peneliti dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif.

Figure 2. SMAN 10 Pinrang. Sumber: Sekolah Kita (kemdikbud.go.id)
Figure 2. SMAN 10 Pinrang. Sumber: Sekolah Kita (kemdikbud.go.id)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun