Mohon tunggu...
Vina Serevina
Vina Serevina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Negeri Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengajar Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Pendidikan Agama dalam Pengembangan Pendidikan Karakter di Sekolah

27 Februari 2022   13:58 Diperbarui: 27 Februari 2022   20:59 2779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : https://images.app.goo.gl/SiqQnVDvJfjcY1ey9

Oleh : Dr. Ir. Vina Serevina, MM., Nadhifah Najwa Rasditya, UNJ 2022

Karakter merupakan watak atau sifat yang ada pada diri seseorang yang berhubungan dengan moral, etika, dan akhlak. Karakter manusia sudah melekat pada kepribadian seseorang dan dibuktikan dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Setiap masing-masing individu memiliki karakter yang berbeda. Oleh karena itu, Karakter dapat dikatakan sebagai ciri khas dari masing-masing individu yang membedakan antara individu yang satu dengan yang lainnya.

Pendidikan karakter adalah upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk menanamkan nilai-nila perilaku peserta didik yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, perbuatan, dan perkataan berdasarkan norma-norma agama, hukum, budaya, dan adat istiadat (Baharun, 2018).

Saat ini Indonesia sedang dihadapkan dengan banyak permasalahan yang mencerminkan penurunan moral dan melemahnya karakter bangsa. Melihat kondisi yang terjadi saat ini, masalah terbesar yang dihadapi bangsa Indonesia adalah terletak pada akhlak dan moral. Saat ini masih banyak dari pelajar Indonesia yang belum mencerminkan cita-cita pendidikan yang diharapkan. Misalnya untuk kasus-kasus yang terjadi, seperti masih banyak ditemukan siswa yang menyontek saat ujian, tawuran antar pelajar, pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obatan, dan lain-lain. Di sisi lain, masih ditemukan guru atau pendidik yang memberikan contoh tidak baik ke siswanya. Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan bagi bangsa Indonesia (Syahbudin, 2018).

Permasalah-permasalahan yang terjadi dikarenakan melemahnya karakter masyarakat Indonesia. Jawaban yang paling tepat atas permasalahan-permasalahan yang terjadi adalah dengan mengembangkan pendidikan karakter. Dalam hal ini pendidikan agama sangat diperlukan dalam pembentukan karakter yang bermoral. Pendidikan agama bisa didapatkan melalui pendidikan formal, informal, maupun non formal.

Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memberikan gambaran tentang pentingnya pendidikan karakter dan bagaimana peran pendidikan agama dalam membangun karakter yang bermoral.

Sehingga dari penulisan artikel ini diharapkan mampu menyadarkan masyarakat untuk lebih memikirkan dan mementingkan pendidikan karakter anak dengan menanamkan ajaran agama sehingga menghasilkan bangsa yang berkualitas.

Lalu, bagaimana peran pendidikan agama dalam mengembangkan pendidikan karakter? Dan mengapa masih terjadi permasalahan seperti yang sudah disebutkan diatas meskipun sudah diajarkan pendidikan agama di sekolah?

Karakter yang baik sudah sejak dulu merupakan bagian dari karakter suku bangsa. Untuk itu perlunya agama dalam membentuk karakter melalui pendidikan. Peran agama yang sudah   dilaksanakan oleh masing-masing individu mempunyai peran yang penting. Apapun agamanya, semua agama akan mengatur individu ke arah yang baik. Sebagai contoh, agama mengharuskan tiap-tiap individu untuk berbuat baik kepada orang lain serta bertutur kata yang dapat diterima oleh masyarakat (Ainiyah, 2013).

351-621b83ad87006432d32b9162.jpg
351-621b83ad87006432d32b9162.jpg
Sumber : https://images.app.goo.gl/WSpmyMQz8XnfkXEt6

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun