Mohon tunggu...
Vina Serevina
Vina Serevina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Negeri Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengajar Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingya Keteladanan Guru Bagi Pendidikan Karakter Peserta Didik

27 Februari 2022   09:30 Diperbarui: 27 Februari 2022   09:36 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu bagaimana seorang guru harus bertindak dalam mengajarkan pendidikan karakter pada murid-muridnya? Seorang guru dalam mengajar harus dapat mengaplikasikan 5 Pilar Karakter dalam Proses pendidikan yaitu kasih sayang dan kelembutan, keteladanan dan pengarahan, pengakuan dan penerimaan, serta penguatan. Dalam hal ini keteladanan dan pengarahan harus dicontohkan oleh sang guru dalam kegiatan belajar mengajar setiap harinya supaya karakter baik akan tertanam dan bertumbuh pada murid-muridnya.

Misalnya jika seorang guru ingin murid-muridnya saling melayani, sang guru harus rela untuk melayani murid-muridnya terlebih dahulu. Jika seorang guru ingin murid-muridnya saling mengampuni maka sang guru harus terlebih dahulu mengampuni kesalahan murid-muridnya. Jika sang guru ingin mengajarkan murid-muridnya untuk mengasihi maka sang guru harus terlebih dahulu mengasihi murid-muridnya terlebih dahulu. Jika sang guru ingin mengajarkan murid-muridnya untuk rela berkorban tentu saja sang guru harus rela terlebih dahulu berkorban untuk murid-muridnya.

Seorang guru tidak bisa mengajarkan pendidikan karakter dengan kata-kata saja tanpa perbuatan. Karena kata-kata tanpa perbuatan sejatinya hanyalah omongan kosong. Seorang guru yang memiliki karakter yang buruk akan mencetak murid-murid yang berkarakter buruk begitupun sebaliknya seorang guru yang memiliki karakter yang baik akan mencetak murid-murid yang berkarakter baik. Para guru seharusnya mengoreksi diri terlebih dulu sebelum menilai karakter dari peserta didiknya.

Jadi bisa disimpulkan jika pendidikan karakter pada peserta didik dipengaruhi oleh keteladanan seorang guru. Pendidikan karakter peserta didik dimulai dari keteladanan yang sang guru berikan. Untuk itu guru harus berbenah terlebih dahulu sebelum mengajarkan pendidikan karakter pada peserta didik. Para guru harus bisa mengevaluasi diri sendiri apakah karakternya sehari-hari sudah layak menjadi teladan bagi murid-muridnya atau tidak?

Saran yang diberikan sebaiknya para guru merefleksikan diri sendiri bagaimana kesehariannya apakah sudah menjadi teladan bagi murid-muridnya? Apakah karakternya sendiri sudah mencerminkan karakter yang ingin diajarkan pada murid-muridnya. Mungkin juga bisa dengan meminta kritik dan saran dari murid-muridnya secara pribadi lalu secara terbuka mau mengakui kesalahannya dan memperbaiki diri agar menjadi teladan yang lebih baik untuk kedepannya. Atau juga bisa meminta penilaian dari orang tua murid tentang bagaimana karakternya sendiri. Yang pasti sang guru harus menjaga kelakuannya sebagai seorang pendidik agar tidak menjadi teladan yang tidak baik untuk dicontoh bagi murid-muridnya. Jangan hanya bisa menilai karakter peserta didik tetapi tidak bisa menilai karakter dirinya sendiri sebagai pendidik.

Daftar Pustaka

Boudon, Raymond, The Logical Sociological Explanation, Penguin Education, London, 1974.

Calvin, C. M., Deary, I. J., Webbink, D., Smith, P., Fernandes, C., Lee, S. H., ... & Visscher, P.

M. (2012). Multivariate genetic analyses of cognition and academic achievement from two population samples of 174,000 and 166,000 school children. Behavior genetics, 42(5), 699-710

Lickona, T. (2013). Education for Character: Mendidik untuk Membentuk Karakter (Terjemahan

Juma Abdu Wamaungo). Jakarta: Bumi Aksara, 82

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun