“ Menjadi Tua Bukan Masalah, Anda Hanya Perlu Hidup lebih Lama Lagi“ – Groucho Marx
Di era yang serba modern ini banyak para wanita menakuti jika ia terlihat tua, karena ya menurut mereka jika sudah tua kecantikan akan berkurang, kulit keriput, cepat lupa itu menimbulkan mereka untuk melakukan operasi plastic, menggunakan silicon bahkan susuk, segala cara mereka lakukan agar masih terlihat muda dan sempurna. Tetapi sekarang ini juga usia harapan hidup kian hari kian meningkat pada tahun 2020, dipredisikan bahwa 17 persen penduduk amerika- sekitar 50 juta jiwa –akan mencapai usia 65 tahun atau lebih.
Bandingkan usia kita sekarang (Dewasa awal) dengan kakek atau nenek kita. Pastii banyak kan bedanyaa, kemampuan memori kakek atau nenek kita terdapat penurunan baik pada memori eksplisit maupun implicit, memori implicit mungkin bukan satu-satunya tipe memori yang resisten terhadap penuaan. Dalam penelitian (cross-sectional) lars Nilsson (2003) ditemukan bahwa performa memori jangka pendek, memori semantic dan memori procedural tidak ada hubungannya dengan penuaan yang normal. Dilaporkan bahwa yang menurun ialah memori episodic.
Misalnya kakek anda sedang mengingat ingat kunci lemari itu memerlukan waktu lebih lama untuk bisa menemukannya padahal kakek sendiri yang menaruh kunci lemari tersebut. Mungkin kalau seumuran kita tak perlu memerlukan waktu yang lama karena sebelumnya anda yang telah meletakkannya sendiri jadi anda mengingatnya dengan cepat dan mudah.
Seseorang yang mencapai usia paruh baya (50 tahun ke atas) cenderung mengingat episode dari masa mudanya hingga masa dewasanya dari pada tahun-tahun yang baru saja terlewati. Karena dalam kehidupan mereka sekarang cenderung monoton, memori cenderung menyatu satu sama lain dengan menjadi lebih sulit dinggatnya. Berbeda dengan usia kita (dewasa Awal) pasti kita menginggat hal yang menyenangkan dan menyedihkan yang telah kita lalui sekarang dan yang lalu-lalu.
Pasti pernahkan kalian mendengarkan cerita nenek kalian tentang masa mudanya yang menyenagkan, banyak pengalaman yang lalu diceritakan. Dan mungkin mereka jarang menceritakan hal-hal yang dialami sekarang.
Sekian semoga bermanfaat J
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H