Mohon tunggu...
Hervina Andriani
Hervina Andriani Mohon Tunggu... karyawan swasta -

lihat, dengar, rasa >> berbagi cerita

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Indonesia di Mananya Bali?

21 September 2013   23:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:34 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin pertanyaan tersebut seringkali Anda dengar dari cerita rekan Anda atau mungkin Anda baca dalam media atau mungkin pengalaman pribadi Anda. Pertanyaan ini saya dapatkan dari cerita seorang sahabat yang kebetulan sedang berada di Jepang. Rupanya Bali lebih dikenal oleh masyarakat mancanegara ketimbang negaranya, Indonesia.

Pertanyaan yang simpel tapi sepertinya menggelitik ketika mendengarnya. Ada rasa miris karena dari sekian luas Indonesia, yang dikenal hanya Bali. Ada rasa bangga bahwa Bali bisa memberikan tempat tersendiri bagi masyarakat mancanegara.

Walaupun Bali begitu terkenal di mata dunia mancanegara, rupanya saya salah satu rakyat Indonesia yang tidak pernah ke Bali hingga akhirnya tempat kerja saya melakukan outing. Seolah kepergian saya ke Bali merupakan suatu kebetulan. Kegembiraan luar biasa ketika mendengar kabar tersebut dan  sangat tidak sabar menanti datangnya hari keberangkatan ke Bali.

Pada tanggal kepergian tersebut, kami tiba cukup malam. Saatnya untuk istirahat dan menantikan acara puncak esok harinya. Rafting menjadi acara puncak kebersamaan kami. Ini merupakan rafting pertama saya pula. Rafting di sungai Ayung, arusnya tidak cukup deras sehingga bagi orang pertama kali melakukan hal ini sungguh tidak membuat rasa takut. Di salah satu tepian sungai Ayung ini juga pernah dijadikan tempat syuting Julia Roberts.

Ternyata rafting saja sudah menghabiskan waktu hingga sore hari. Kemudian, saya dan bersama rekan-rekan berjalan-jalan di sekitar Ubud, tempat kami menginap. Wisatawan dari beberapa negara sepertinya ada di sekitar saya.

Hal yang menarik perhatian saya ketika saya berbelanja selai di salah satu toko imut. Penjaga toko sepertinya orang Bali asli. Saya bercakap-cakap dengan penjaga toko tentu dengan Bahasa Indonesia. Kemudian, ada pembeli lainnya dengan muka masih khas Asia yang saya duga dari Korea. Penjaga toko melayani pembeli ini bukan dengan bahasa Inggris, melainkan dengan bahasa Korea. Sedikit loncatan kesimpulan, saya duga penjaga toko bisa melakukan percakapan dalam beberapa bahasa.

Kembali saya melakukan perjalanan singkat ke Pasar Ubud. Suasana cukup ramai dan mudah sekali menemukan wisatawan mancanegara. Sambil berlalu, saya mendengar penjaga toko bercakap-cakap dalam bahasa Inggris dengan lancar.

Yah saya merasa malu sebagai seorang yang tinggal di kota besar, tetapi kemampuan berbahasa Inggris saya tidak selancar si penjaga toko di sini. Tak heran jika Bali mempunyai tempat tersendiri bagi wisatawan mancanegara tersebut. Bali masih mempunyai banyak tempat tradisional dan khas budayanya. Masyarakat Bali yang ramah dan mampu berkomunikasi dengan wisatawan mancanegara tentu membuat wisatawan tersebut merasa nyaman berlibur di situ.

Saya pun ingin kembali ke sana... Menikmati keunikan kota-kota lainnya...

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun