Pekerjaan hari ini begitu melelahkan. Badan begitu lemas ketika sampai rumah. Tidur adalah solusi tepat untuk mengobatinya. Bangun tidur, terkejutnya bukan main karena tinggal beberapa jam lagi hari ini akan berakhir. Tentu bagi sebagian orang hal ini pernah dirasakan, apalagi yang tempat kerjanya memberikan tekanan yang besar baik itu dari jumlah aktivitas atau psikologis. Lalu bagaimana jika perasan ini muncul. Merasa sibuk. Tapi bukankah kesibukan ituyang kita cari dahulu, sebelum padatnya pekerjaan menjadi keseharian?
Ketika anda merasakan kecamuk seperti ini, ingatlah bahwa dahulu anda benar-benar menginginkannya. Sehingga rela mati-matian dengan segenap tenaga untuk bisa menggunakan meja kerja, jas yang bagus, notes yang mahal untuk mencatat agenda supaya semangat, dan lain-lain. Tuhan akhirnya mengabulkan doa anda. Syukurilah ini sebagai berkah Tuhan yang begitu berharga dan banyak orang menginginkannya.
1. Berdoa
Pada suatu hari, pernah saya mengajak ibu untuk sekedar pergi minum ke kafe di kota. Sambil minum coklat panas, saya menceritakan kesibukan beberapa hari itu yang membuat saya cepat marah, lesu, hingga merasa tidak bisa menikmati hari. Ibu berpesan kepadaku. "Kalau kamu merasakan seperti itu, gunakan untuk berdoa. Katakan pada Allah bahwa kamu sangat berterima kasih atas semua kesibukan ini, sehingga bisa merasakan lelah. Lebih baik lelah karena bekerja, karena bisa menghasilkan sesuatu yang berguna untuk hidup. Masih banyak orang yang tidak seberuntung kamu." Diminumnya secangkir teh panas itu. Lalu beliau melanjutkan, "Berdoalah dengan ikhlas. Minta pada Tuhan, mohon energi yang lebih supaya bisa melaksanakan segala aktivitas dan membantu orang tua."
Doa itu yang selalu kuingat, sebagai nasihat dan pelajaran hidup. Jangan pernah lupa akan keberadaan Tuhan. Kita percaya Tuhan itu ada. Pasti Dia melihatmu.
"Tuhan itu Tidak Tidur. Kamu aja yang Ketiduran. "
Kata-kata ini adalah salah satu yang unik dari seorang sahabat.
2. Sertakan Tuhan dalam Kesibukanmu
Untuk mendukung semangat bekerja, sertakan Tuhan. Terkadang kita terlalu konsentrasi pada berkas-berkas yang harus segera diselesaikan sebelum deadline, sehingga Tuhan mungkin hanya senyum menatapmu. Padahal Dia akan senang sekali kalau anda sapa, dan akan bangga membantumu. Itu lah kenapa kita akan merasa begitu tertekan dalam proses mengerjakan tugas-tugas. Kecemasan tentang mandegnya ide kadang terbesit. Inilah yang membuat kita stuck. Rasa cemas itu alasannya.
Yang biasa saya lakukan adalah dengan berdoa sebelum bertugas. Cuma sebentar kok. Tuhan tidak mungkin akan memberatkanmu. Percayalah bahwa Yang Maha Pintar akan menuntunmu. Belum pernah saya mengalami kebuntuan yang membuat berhenti. Saya akan berhenti hanya karena kelelahan dan itu biasa. Tentu kita semua akan kelelahan, karena energi manusia terbatas. Malah, selalu ada ide baru yang tidak kita sadari sebelumnya. Ide itu muncul entah dari dalam diri atau sesuatu di sekitar kita.Seperti ketika saya sedang menulis hasil penelitian, tiba-tiba sebuah buku di dekat saya, yang mungkin tidak ada hubungannya langsung dengan penelitian, memuat inspirasi yang bisa dihubungkan sebagai referensi yang masihrelevan dengan sudut pandang aplikatif dari hasil temuan saya. Penelitian memang ditujukan untuk manfaat praktis, bukan?
3. Manfaatkan sebagaiAlasan
Dengan memiliki kesibukan, anda akan memiliki "alasan". Dulu jaman masih sekolah, saya ingin sekali sebuah produk sandwich yang mahal sekali harganya. Karena kesibukan saya sekarang, saya bisa punya alasan untuk membeli dan menikmatinya. Tentu, tubuh ini juga perlu nutrisi. Makanan ini bergizi kok, jadi tidak salah kalau keberadaannya ada di meja kerja saya. Lengkapi nutrisi anda. Bisa dari makanan, buah,suplemen, atau jamu. Kita berhak mendapatkannya.
4. Hargai Produktivitas
Sebuah karya, apapun itu, termasuk tugas-tugas kita adalah sesuatu yang harus diapresiasi. Oleh karena itu, kita harus mengapresiasi produktivitas. Dengan cara apa? Banyak! Anda suka film? Siapkan film favorit anda, dan berjanjilah untuk menontonnya setelah kerjaan selesai. Ini bisa dimanfaatkan untuk memacu produktivitas.
5. Kunjungi Sahabat
Ketika mulai sibuk, banyak yang mengatakan kita sekarang sombong. Sudah tidak pernah nongkrong bareng, dianggapnya demikian. Sikap kita? Jangan terpengaruh. Ada banyak kemungkinan mereka mengatakan seperti itu. Beberapa dari mereka mungkin iri. Bisa saja! Atau, mereka kangen. Tetaplah tenang. Suatu saat ketika ada waktu luang, kunjungi sahabat anda. Berikan oleh-oleh khas dari tempat tinggal anda. Pasti mereka akan senang sekali. Senyuman dari sahabat-sahabat anda itu nantinya juga yang akan membantu anda sebagai bagian dari jaringan anda. Banyak orang butuh jaringan. Dan anda benar-benar sahabat sejati.
Demikian cerita singkat tentang kesibukan dan sikap menghadapinya. Semua orang perlu sibuk. Pelajar, mahasiswa, karyawan, dan bos adalah orang-orang sibuk. Mereka sibuk karena mereka mengerti bahwa hidup itu tidak mudah. Hidup itu punya masa depan dan kita harus mempersiapkannya dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H