Mohon tunggu...
Vilya Lakstian
Vilya Lakstian Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Penulis adalah Dosen Linguistik di Jurusan Sastra Inggris dan Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Surakarta, Akademi Bahasa Asing Harapan Bangsa, dan International Hospitality Center. Selain mengajar mahasiswa, dia juga mengajar untuk staff hotel, pelayaran, dan pramugari. Penulis adalah lulusan Pascasarjana Prodi Linguistik Deskriptif di Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Sarjana Sastra Inggris konsentrasi Linguistik di IAIN Surakarta. Penulis aktif dalam penelitian dan kajian sosial. Penulis juga sering menulis untuk media massa, dan penelitian untuk jurnal. Dalam berbagai kajian bahasa yang telah dilakukannya, linguistik sistemik fungsional menjadi topik yang sering dibahas dan dikembangkan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bisnis Kuliner Bikin Daging Langka (?)

12 Agustus 2015   11:23 Diperbarui: 12 Agustus 2015   11:45 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yaaah, apa boleh buat. Manusia sudah terlanjur banyak. Generasi sekarang sudah dihadapkan dengan makanan berprotein tinggi dan enak-enak. Anak-anak sekarang badannya juga tinggi dan besar, dibandingkan dengan 10-15 tahun yang lalu, saya pasti kalah. Akses mengkonsumsi daging yang lebih mudah juga menunjukkan kemajuan dalam peningkatan  gizi suatu negara

Berfikir yang simple saja. Kalau harga daging sedang mahal, makan sop, oseng-oseng, atau orak-arik juga enak. Kalau pagi bisa makan gudangan atau pecel. Ini malah kesempatan menstabilkan tubuh dengan serat.

Saya jadi ingat ibu di kampung halaman. Ibu adalah orang yang berperan penting dalam pembentukan gizi keluarga. Mari kita kembali ke masakan ibu yang teliti memilih menu makanan yang tepat  untuk kita. 9 bulan dalam kandungan, hingga tumbuh kembang kita, ibu sudah terbiasa mempertimbangkan asupan gizi yang pas. Yang pasti, sesuai dengan selera kita. Jangan kaget kalau ibu membawakan anda sayur bayam, bakwan jagung, dan minuman jeruk peras hangat, beliau akan bilang, "Waktu kecil kamu suka sekali makan pakai ini.."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun