Mohon tunggu...
Vlar Lantang
Vlar Lantang Mohon Tunggu... wiraswasta -

Laki laki anak nagari ,di Ujung Barat Sumatera Barat (Padang ) Aia Bangih Nama Nagari nya..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

TRG Sudah Buktikan Kualitas Pengurus 18 Klub ISL/KPSI,Dalam Tatakelola Tim !!

27 Oktober 2012   02:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:21 1487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Apa yang sudah di hasilkan oleh kesebelasan bentukan pengurus 18 Klub ISL dan KPSI yang si sebut TRG ( Tim Real Gendeng ),  sudah jelas di ketahui oleh masyarakat pecinta sepakbola Indonesia.Tim ini sudah berlatih di Kota Batu Malang dan sudah menjalankan uji coba,bahkan sampai ke Negara Australia.

Diawali dengan rencana membentuk kesebelasan tandingan karena kecewa atas sikap PSSI yang tidak memberi ruang kepada badan JC untuk membentuk Timnas Indonesia.

Pengurus 18 Klub ISL dan KPSI mem persepsi kan hasil keputusan pertemuan para anggota badan JC yang pertama bahwa Timnas Indonesia di bentuk oleh badan JC.Namun PSSI sesuai dengan isi dari Statuta berpendapat PSSI lah satu satu nya badan yang berhak membentuk Timnas Indonesia.

Dengan tidak di libatkan badan JC oleh PSSI dalam mebentuk Timnas Indonesia,maka dengan alasan itulah  dan ditambah lagi alasan pengurus 18 Klub ISL dan KPSI berpendapat bahwa semua pemain pemain terbaik di Indonesia ini ada di 18 Klub ISL.Ini sesuai dengan kenyataa begitu banyak nya jumlah penonton yang datang ke stadion sewaktu 18 Klub ISL berlaga dan begitu banyak nya supporter fanatic yang mendukung masing masing Klub kebanggaan mereka.

Juga bagitu banyak nya pelanggaran di lakukan oleh pemain pemain 18 Klub ISL yang tidak diberi sanksi dan peringatan oleh badan yang berwenang di pihak pengurus opertator pengendali yaitu PT.LI.Seakan akan Turnamen terlama di Dunia yang mereka ikuti,tidak mempunyai aturan dan perangkat pertandingan yang lengkap.

Dengan modal itu maka terbentuk lah sebuah kesebelasan yang di latih oleh seorang yang bernama Alfred Riedl yang mereka sebut pelatih terbaik.Pelatih terbaik tapi tidak ada kontrak  yang resmi dan penunjukan yang resmi dari pengurus 18 Klub ISL,tidak jelas status sebenarnya  si Riedl ini .

Jadi dengan pemain pemain terbaik dan dilatih oleh pelatih terbaik,pengurus 18 Klub ISL mengatakan tim si Riedl inilah yang berhak mewakili Indonesia di setiap ajang sepakbola baik Domestik maupun Internasional.

Kenyataanya setelah berlatih di Kota Batu Malang sedemikian lama,maka di lakukanlah uij coba dengan aturan yang dibuat sendiri,pada hal setiap pertandingan sepakbola harus tunduk pada aturan dari FIFA,mungkin mereka merasa tidak dalam control FIFA maka dibuatlah aturan sendiri.Dalam 2 x 45 menit melawan dua kesebelasan  yang berbeda,mana pernah di lakukan oleh kesebelasan di Dunia ini dalam uji coba resmi.

Kemudian sudah yakin persiapan mereka sudah baik,di bawalah kesebelasan si Riedl ini ke Negara Australia,terlihat lah bagiaman kualitas dan tingkat kemampuan managemen pengurus 18 Klub ISL dan KPSI dalam mempersiapkan sebuah kesebelasan.Tidak ada yang mau melayani mereka dan tidak mendapat lawan yang sepadan.Akibatnya di carilah lawan yang tidak bearti sama sekali.TRG di Australia mendapat lawan yang tidak seimbang dan juga tidak dari Klub sepakbola yang masuk katagori Professional.

Apa yang sudah mereka ( TRG ) dapatkan di Austalia adalah cermin atau gambaran rendahnya kualitan tata kelola pengurus 18 Klub ISL dan KPSI, sampai sampai banyak kejadian yang “konyol “ terjadi dan sudah dialami serta masyarakat pecinta sepakbola Indonesia pun tahu semua yang terjadi ,baik dilapangan maupun di dalam pertandingan.

Hanya satu yang belum dilakukan oleh tim TRG, adalah bermain dengan memakai  “ ROK PEREMPUAN ”karena salah kostum sudah mereka lakukan,melawan 12 orang sekali gus juga sudah mereka lakukan.

Memang benar tulisan rekan di Kompasianer bahwa ajang Piala AFF tidak masuk dalam jadwal resmi FIFA maka pemain pemain ISL memilih main di Tim terbaik dengan pelatih terbaik dan hasil nya “( Konyol – Konyol an ) " untuk menolak memberi bakti kepada Bangsa dan Negara.Kalau pemain tidak memilh dan memutuskan tidak ikut Timnas Indonesia dan tidak juga bermain di tim Si Riedl masih di anggap wajar.

Tidak mau ikut bergabung masuk Timnas Indonesia,namun  di satu pihak mau ikut memperkuat tim si Reidl, yang nyata nyata sudah membuat malu para pemain sendiri,apa ini bisa juga di benarkan dengan alasan jadwal resmi FIFA ???.

Inilah sebuah cermin dan gambaran bagaimana dengan jelas dan terang benderang kualitas pengurus 18 Klub ISL dan KPSI,terlihat dari hasil yang sudah di capai oleh kesebelasan si Riedl atau TRG ( Tim Real Gendeng ), ini pulalah yang memaksankan diri untuk mewakili Indonesia di ajang Piala AFF 2012…Hanya para rekan rekan di Kompasiana ini yang bisa menilai kualitas pengurus 18 Klub ISL ini ?????

Mulai dari persiapan pembentukan sampai peroses untuk menjadikan sebuah kesebelasan yang bernama TRG,tidak didasari niat yang baik,memberi bukti hasil akhirnya  juga tidak sesuai dengan harapan mereka…

Tidak usah pakai teori yang jelimet untuk membuktikan kualitas tata kelola management pengutus 18 Klub ISL dan KPSI,,TRG sudah membukti itu dan telah memberikan kepada Masyarakat pecinta sepakbola Indonesia jawaban nya.

Terkahir gagal lagi dalam mengartikan kata "harmonisasi " dan gagal lagi memaksa PSSI agar menujuk si Riedl jadi Pelatih Kepala Timnas Indoensia dan bertindak lebih " Konyol" lagi yaitu mengirim nama nama pemain mereka ke Panitai Piala AFF 2012.Padahal AFF dalam forum 6th AFF Council sudah memutuskan bahwa tim yang berhak tampil di piala AFF 2012 kali ini adalah tim yang berada dalam koordinasi PSSI.

Tidak bisa dibantah lagi setiap awal melakukan pekerjaan dan kegiatan  tentulah berasal dan berawal dari “NIAT”,dan hasil akhir nya di tentukan oleh " NIAT " awal.

SALAM GARUDA K u Bukan Burung Perkutut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun