Kalau PT.LI dan roda pertandingan di Turnamen Terlama di Dunia ingin bisa di percaya dan di hargai maka buang dan campak pengaruh LNM dan Djokdry dari segal aktivitas dalam mengelola PT.LI.Jadikan PT.LI sebagai sebuah badan usaha yang independen.
Sebaik nya kembalikan semua pada asal mu asal nya yaitu milik PSSI.Seiring dengan itu patuhi dan tunduk kepada aturan dan mekanisnme yang ada dan berada di bawah control PSSI,dengan jalan kembali ke PSSI sebagi induk organisasi yang sah dan resmi.
Kalau semua hal yang diatas tidak bisa di lakukan oleh pengurus 18 Klub ISL maka yang ada hanyalah permainan dalam mainan yang tidak pernah ada control dan aturan yang bisa di pakai untuk menjalankan roda Organisasi.
Tidak akan bisa lepas dari cengkraman LNM dan Djokdry kalau tidak ada keberanian untuk melepaskan diri secara bersama sama dengan tujuan dan maksud yang sama.Semua Klub yang ada di ISL akan tetap terbelenggu oleh nafsu dan syahwat yang dangkal dan tidak terkendali.Semua apa yang akan dan sudah dilakukan oleh Klub Klub tidak akan ada artinya bagi perkembangan dan kemajuan Klub.
Setiap langkah dan setiap kebijakan akan selalu berada dalam bayang bayang ke dua manusia itu yaitu LNM dan Djokry.Apapun yang dikatakan oleh ke dua insan itu selalu akan menguntungkan kepada sebuah MAFIA yang sudah di bangun selama ini.
Tidak mudah memang untuk bisa keluar dari cengkraman LNM dan Djokdry karena satu dan lain hal yang sudah mengikat dan itu adalah tugas dan kewajiban yang harus di bayar dengan ketaatan dan kepatuhan kepada kedua insan tersebut.
Namun tidak lah akan menjadi sebuah Klub yang mandiri dan independen kalau tidak di mulai dari sekarang, dan tidak akan jadi Klub yang besar dan beribawa serta di segani kalau masih berada di bawah cengkraman kedua insan itu.
Bukankah secara normal dan murni, maksud dari mendirikan Klub sebagai sebuah maha karya yang besar, bisa di jadikan satu bagian dari peran dan bakti kepada dunia sepakbola itu sendiri,dan dunia sepakbola itu menuntut sikap sportifitas serta sikap dan jiwa fair play dalam pelaksanaan ya.
Atau membuat serta mendirikan Klub sepakbola hanya untuk menguras uang Negara melalui APBN /APBDÂ di setiap Daerah dimana Klub itu berada ??.Tidak usah saja berkarya melalui sepakbola kalau memang ini yang menjadikan alasan untuk mempunyai dan mengelola Klub sepakbola.
Tidak ada lagi harga diri baik pemain , pengurus /pemilik Klub yang sebenar nya ini adalah hak normative setiap manusia dan tidak ada lagi yang bisa di banggakan kalau harga diri sudah di kendalikan atau di gadaikan dengan materi semata,dan dikuasai oleh orang lain.Itu sama arti nya membudak kan diri,jauh dari hakekat manusia yang sesungguh nya.
Setiap Manusia di minta pertanggung jawaban ya kelak di hadapan Allah.swt sebagai pencipta semua makhluk yang ada di bumi dan langit ini,tujuan hidup tentulah apa yang terbaik bagi pribadi dan juga terbaik bagi lingkungan serta terbaik buat Bangsa dan Negara.
Setiap maha karya yang besar yang di hasilkan dari hati dan jiwa yang bersih akan memberi banyak manfaat untuk banyak Manusia.Dengan mendirikan Klub sepakbola yang di awali dengan niat yang elok,maka akan berimbas kepada lapangan pekerjaan,pendidikan budi pekerti yang jujur ,menciptakan generasi masa depan yang tangguh dan kuat,memberi harapan kepada anak dan keturuna semua pemain di hari depan mereka.
Alangkah indah dan nikmatnya hidup bila mendirikan Klub adalah bagian dari “ ladang sorga “ yang hasil akan dinikmati tidak akan habis habisnya,karena begitu banyak yang turut mendoakan serta dengan ikhlas dan dari sanubari yang paling dalam, banyak orang yang terus menerus mengirimkan pahala .
Harta yang melimpah di gunakan untuk sebanyak banyak nya melakukan amal dzairiyah melalui sebuah maha karya yang besar di didang sepakbola kan membuat dan ikut mengharumkan nama Bangsa dan Negara yang butuh pejuang pejuang untuk mengisi kemerdekaa yang telah di perjuangkan oleh para pendahulu anak Bangsa Indonesia.
Pilihan untuk hidup tenang dan tentram sesuai dengan hakekat hidup setiap Makhluk Manusia di atas Bumi ini yang mendambakan “ sorga “ di akhirat nanti,daripada menjadi Manusia yang akan mengumpulkan kayu bakar untuk membakar diri sendiri di Neraka nanti.
Wahai pengurus 18 Klub ISL tidak kah kalian ingat tugas dan tanggungjawab semau Makhluk Manusia akan di minta pertanggung jawaban nya nati di alam Fana..Lakukan lah mulai dari sekarang dan pilihlah sebuah pilihan jadi Manusia yang berguna dan bermanfaat bagi banyak orang..
Jadikan ketakutanmu sebagai keberanianmu dan jadikan ketidak bisaanmu menjadi daya tarik dalam hidupmu.
Salah satu hal terpenting dalam hidup adalah belajar bagaimana cara memberikan cinta yg tulus kepada orang lain.
SALAM GARUDA Ku Bukan Burung Perkutut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H