[caption id="" align="aligncenter" width="322" caption="http://sport.detik.com/read/2014/02/22/144406/2505532/82/ketidaksiapan-panitia-warnai-kemenangan-m-rachman?s99220269"][/caption] Seorang anak Bangsa Indonesia,M.Rahman sang petinju profesional Indonesia, pernah menyandang gelar juara dunia di kelas terbang mini IBF, dari tahun 2004 sampai 2007. Pada April 2011, dalam usia 39 tahun, ia sempat menjadi juara dunia lagi di kelas yang sama, tapi untuk versi WBA.Kembali naik ring tinju untuk memperebutkan Gelar Juara Dunia Tinju, di kelas terbang junior (49 kg),versi IBO.Inilah kalimat pembuka Saya di Artikel tentang usaha M.Rahman merebut gelar Juara Dunia di usia 42 tahun.Ternyata terbukti di usia senja,berhasil kembali meraih gelar Juara Dunia Tinju kelas terbang junior versi IBO. Muhammad Rachman ,nama asli nya adalah Mohammad Rachman Sawaludin bin Suhaimat,lahir di Merauke, Papua pada 23 Desember 1971.Membuktikan tekad dan semangat untuk tampil maksimal di usia 42 tahun adalah sebuah dorongan yang sangat besar,motivasi itulah yang ditunjukan oleh Muhammad Rachman pada , Jumat (21/2/2014) malam,GOR Waringin Kota Jayapura , M. Rachman berhasil merebut sabuk gelar juara Kelas Terbang Junior 49 kg IBO. M. Rachman memastikan gelar juara setelah menang TKO di ronde ke-11 (dari 12 ronde yang dipertandingkan) atas petinju Thailand yang menghuni peringkat 2 WBA dan IBF Thonethailek sor Tanapinyo. Gelar Juara Dunia Tinju kelas Terbang Junior versi IBO ini,melengkapi prestasi yang diraih M.Rahman di gelanggang Tinju Dunia,setelah sebelum nya menyandang gelar juara dunia di kelas terbang mini IBF, dari tahun 2004 sampai 2007. Kemudian pada bulan April 2011, dalam usia 39 tahun, ia sempat menjadi juara dunia lagi di kelas yang sama, versi WBA.Tiga Gelar Juara Dunia di tiga versi berbeda ( IBF, WBA,IBO ) adalah sebuah prestasi yang pertama di raih oleh seorang anak Bangsa Indonesia,walaupun sudah di usia senja.Tidak banyak pelaku tinju profesional yang menarik perhatian pada M.Rahman,karena memang di kaitkan dengan usia,maka kesempatan untuk menang melawan petinju Thailand sangat lah tipis. Lengkap sudah raihan gelar Juara Dunia Tinju yang sekarang di dapat oleh M.Rahman selama ber gelut di ring Tinju,walau karier tinjunya tidak di mulai dari petinju amatir,seperti kebanyakan petinju petinju yang pernah sukses di tinju profesional. Rachman berhasil memukul KO Mananquil pada ronde 8 dan merebut gelar juara IBF Intercontinental (level Asia Pasifik) pada tahun 2000.Inilah awal mulai karier M.Rahman di dunia tinju Profesional di mulai pada tahun 1991, Rachman berhasil meraih gelar juara nasional kelas terbang mini, saat memukul KO juara bertahan Muhammad Sadik,sejak tahun 1991 sampai tahun 2014,sudan 23 tahun lamanya M.Rahman menggeluti dunia tinju profesional,dan ini adalah waktu terlama yang pernah di jalankan oleh petinju Indonesia,lihat saja Chris John yang memulai tinju profesional pada tahun 1997 dan pada tahun 2013,mengundurkan diri. Namun dalam acara perebutan gelar Tinju Dunia kelas Terbang Junior 49 kg IBO,yang di adakan di Kota Jayapura itu tercela karena ketidak siapan panitia penyelenggara pertandingan.Sebab, hingga pukul 22.00 WIT, belum ada tanda-tanda pertandingan akan dimulai, karena ring masih diperbaiki dan kursi penonton VIP juga belum tersedia.Bisa dimaklumi karena ini adalah kali pertama gelar tinju tingkat Dunia di gelar di daratan Papua,koordinasi dan tenaga tenaga SDM nya belum terlatih dan belum pada tingkat profesional cara kerjanya. Semoga pengalaman ini,bisa di jadikan pelajaran untuk masa depan,karena sejatinya niat dari M.Rahman menggelar pertandingan gelar Tinju Dunia ini di Papua adalah untuk lebih memperkenalkan dan mempromosikan olahraga tinju pada anak anak Papua.Seperti yang di katakan oleh M.Rahman,"dirinya menggelar tinju dunia, selain untuk memperebutkan sabuk kelas Terbang Yunior, sekaligus juga untuk mempromosikan Papua siap menjadi tuan rumah pelaksanaan PON XX tahun 2020. “Saya ingin membuktikan, bahwa Papua bisa menyelenggarakan event olah raga level internasional, sehingga menyelenggarakan tinju di Jayapura,”ucap Rachman. [caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="http://www.antaranews.com/berita/420356/daud-yordan-latihan-di-australia"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H