Tidak mau kalah dari Menteri ESDM yang membentuk Tim Penanganan Tata Kelola Minyak dan Gas,dalam usaha untuk menata kembali manajemen Minyak dan Gas Indonesia,serta untuk memberantas mafia mafia dan para pencari rente di sektor Minyak Gas,demikian juga yang di lakukan oleh  Menteri Pemuda dan Olahraga,Menpora,Imam Nahrawi, juga tidak ketinggalan membentuk Tim 9 (Sembilan ).untuk menciptakan reformasi di tubuh kepengurusan sepakbola Indonesia.Memang untuk dapat menciptakan reformasi dalam tubuh PSSI ,haruslah dilakukan langkah langkah tegas dan berani,penuh perhitungan dan pemikiran yang mendalam,karena semua orang sudah tahu,kekuatan dan besarnya pengaruh kelompok KPSI yang sekarang menguasai kepengurusan sepakbola Indonesia,PSSI.
Kuat nya kekuatan dan besarnya pengaruh kepengurusan PSSI dari kelompok KPSI ini,di saat mana mereka sedang berdarah darahnyadalam usaha  mengambil alih kepengursan sepakbola Indonesia dari tangan kepengurusan yang sah di tahun 2012.KPSI tidak segan dan tidak berpikir panjang, dikala mengambil keputusan untuk melarang semua pemain pemain yang bermain di klub dibawah liga ISL untuk memperkuat kesebelasan Nasional sepakbola Indonesia.Kepentingan Negara saja bisa mereka abaikan dan ditambah dengan tidak berdaya nya seorang Menpora saat itu Roy Suryo, untuk mengambil tindakan.Menpora saja yang merupakan perpanjangan tangan Presiden dan pejabat Negara ,bisa dibuat tidak berkutik,apalagi dengan yang lain.Sehingga di saat ajang Piala AFF 2012,Nil Maizar yang sanggup menerima tugas Negara yang berat tersebut,hanya bisa menggunakan pemain pemain debutan dan se adanya,walau dengan sumber dana dan SDM terbatas,Timnas AFF 2012,mengukir hasil manis setelah mengalahkan Timnas Singapura dengan skor 1-0. yang selama 11 (sebelas ) tahun Timnas Singapura ,tidak bisa dikalahkan oleh Timnas Indonesia,walaupun akhir nya TImnas Indonesia tersisih di fase group.
Sekarang dengan kondisi serba ada,semua sehat wal afiat dan di urus oleh kelompok yang dulu merasa hebat dan merekalah yang pantas mengurus sepakbola Indonesia,hasilnya di piala AFF 2014,juga tersisih di fase group.Kalau dulu Nil Maizar mematahkan rekor ,dimana Timnas Indonesia selama 11 (sebelas ) tahun,tidak bisa mengalahkan Timnas Singapura,maka pelatih Timnas Alfred Reidl juga mematahkan rekor Timnas Indonesia untuk pertama kali kalah lawan Timnas Filiphina.Pada akhirnya terlihat tidak ada bedanya hasil dari Timnas Indonesia yang di kelola di saat kondisi konflik,ricuh dan semua serba terbatas,dengan hasil Timnas Indonesia yang dikelola KPSI,disaat serba ada dan dalam kondisi aman sentosa.Sehingga bisa di katakan bahwa kualitas kepengurusan PSSI di bawah kelompok KPSI sama dan sebangun dengan prestasi Timnas yang di kelola dalam suasana konflik.Alangkah rendahnya kwalitas dan kemampuan managerial dari kepengurusan PSSI sekarang.Semua itu tidaklah salah kalau kembali melihat isi dari statuta PSSI yang mengisaratkan seseorang harus memenuhi sarat selama 2 (dua ) tahun pernah menjadi pengurus atau terlibat langsung dengan tatakelola sepakbola di Indonesia,baru bisa di pilih sebagai pengurus apalagi sebagai EXCO PSSI.
Nah sekarang ECXO yang ada di kepengurusan PSSI,belumlah memenuhi sarat sarat dalam statuta,dan hasilnya memang jauh dari harapan.Itulah sebabnya Menpora Imam Nahrowi membuat terobosan dengan membentuk Tim 9 (sembilan ) yang fungsinya adalah untuk membuat laporan tentang kinerja PSSI Â selama kepengurusan LNM dan kawan kawan.Sehingga dapat diketahui akar masalah dari keadaan sebenarnya dan ber akibat pada prestasi sepekabola Indonesia yang tidak kunjung meningkat.Nantinya secara kontinyu,tim sembilan ini melaporkan semua apa yang diperlukan oleh Menpora.Dari hasil laporan dari Tim Sembilan inilah nantinya Menpora akan mengambil kebijakan dan keputusan yang paling baik untuk kemajuan sepakbola Indonesia.
Dulu sering sekali di dengungkan kalau ada kebijakan dari pemerintah dalah hal ini Menpora,maka selalu di hubungkan dengan Intervensi dan di takuti takuti dengan sanksi dari FIFA,namun Menpora, Imam Nahrawi sudah menyiapakan apapun resiko nya,yang jelas Pemerintah akan mengambil sebuah kebijakan dan keputusan demi sepakbola Indonesia,dan inilah yang dikatakan keputusan yang tegas dan berani.Tentu tidak lah asal asalan kalau Menpora memutuskan segala sesuatu,karena bagaimanapun semua kepentingan yang terlibat dalam sepakbola Indonesia,harus juga di pertimbangkan.Paling tidak ada sebuah terobosan baru dari Menpora sebagai bentuk dari kepedulian nya pada perkembangan dan kondisi sepakbola Indonesia.
Anggota dari Tim 9 ( sembilan ) ini tidak di sebutkan oleh Menpora,karena bagian dari sebuah strategi untuk tetap menjada independesi nya,karena kalau di kasih tahu kemungkinan akan di dekati dan di rayu serta di pengaruhi oleh kelompok kelompok yang tidak senang akan keberadaan mereka.Hanya saja Menpora mengatakan dalam Tim 9 (sembilan ) ini ada unsur wartawan,pangamat,wakil supporter,dan bekas pemain serta orang orang yang di anggap mampuni.
Semoga ada jalan terbaik yang di ambil oleh Menpora dan tidak ragu ragu apalagi takut dan tunduk pada kekuatan KPSI,seperti Roy Suryo tempo dulu.
Salam Garuda Ku Bukan Perkutut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H