Mohon tunggu...
Vlar Lantang
Vlar Lantang Mohon Tunggu... wiraswasta -

Laki laki anak nagari ,di Ujung Barat Sumatera Barat (Padang ) Aia Bangih Nama Nagari nya..

Selanjutnya

Tutup

Bola

Komite Adhoc, Layu Sebelum Berkembang, Tidak Tegas.

26 Desember 2015   10:07 Diperbarui: 26 Desember 2015   10:43 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="C:\Users\Vlar\Pictures/delegasi FIFA"][/caption]

Siapa yang tidak kenal sosok bernama Agum Gumelar di olahraga Indonesia,khususnya sepakbola.Kalau di bulutangkis,mantu Agum Gumelar,Taufik Hidayat,juga banyak di kenal di Indonesia,atas semua prestasi yang sudah di raihnya.Selain pernah menjabat Ketuan PSSI.Agum Gumelar,juga pernah di tunjuk sebagai Ketua Komite Normalisasi sepakbola Indonesia.Sekarang Agum Gumelar dapat kepercayaan lagi, menjabat Ketua Komite Adhoc bentukan FIFA.

Begitu percaya nya FIFA pada sosok Agum Gumelar ini,entah apa alasan mendasar dan alasan kuat yang di pegang atau di pedomani oleh FIFA.Kalau lihat dari prestasi memimpin PSSI di masa jabatan tahun 1999- 2003,tidak ada prestasi yang membanggakan di sepakbola Indonesia baik di tingkat Asean atau Asia.Dalam karier politik juga dekimian,mulai dari calon Gubernur DKI Jakarta,calon Gubernur Jawa Barat,calon wakil Presiden,semua nya gagal.Agum Gumelar berhasil di bidang kemiliteran dan itu memang sudah di rintis sejak dari muda.Sepertinya tidak ada sosok lain di luar pengurus PSSI yang bisa di angkat sebagai Ketua Komite Adhoc.Seharus nya FIFA menetapkan ketua Komite Adhoc adalah seorang yang berasal dari pengurus AFC/FIFA.biar adil dan independen.

Sekarang Agum Gumelar di percaya FIFA sebagai Ketua Komite Adhoc yang bertugas untuk melakukan reformasi sepakbola Indonesia,ini sebenar nya mengandung banyak pertanyaaa,masa seorang Ketua Dewan Kehormatan PSSI,di angkat jadi Ketua Komite Adhoc yang tugasnya melakukan reformasi sepakbola Indonesia.Jangan kan mereformasi sepakbola Indonesia,di jajaran oraganisasi PSSI saja,Agum Gumelar tidak ada terlihat ide,ide,atau gagasan untuk melakukan reformasi kepengurusan.Sekarang dalam kepengurusan PSSI masih di dominasi oleh orang orang lama,yang ada ikatan nya dengan Nurdin Halid,apa lagi mereformasi seluruh kegiatan dalam sepakbola Indonesia.Masih jauh panggang dari api.

Kegiatan dari Komite Adhoc yang anggota nya memang sudah di setujui FIFA,tapi tidak terlihat ketegasan dan tindakan atau gebrakannya di kancah sepakbola Indonesia.karena sebahagia besar atau tidak kurang dari 99% anggota Komite Adhoc adalah orang orang/personil yang juga merupakan anggota dari Pengurus PSSI.Wibawa dari Komite Adhoc bentukan FIFA,sudah layu,sebelum berkembang,atau sudah mati sebelum berkarya.

Kenapa Saya katakan Komite Adhoc sudah layu sebelum berkembang.karena dalam dua kali pertemuan atau rapat yang sudah di laksanakan oleh Komite Adhoc,terlihat satu anggota Komte Adhoc, wakil dari APPI,tidak pernah hadir,dan tidak pernah mau di ajak ikut dalam rapat.Ini menunjukan sebuah gambaran betapa tingkat kepercayaan pada Komite Adhoc yang di ketuai Agum Gumelar tidak lah punya nilai di mata anggotanya.Kemudian tidak ada tindakan tegas dari Komite Adhoc pada APPI,karena selalu mangkir dari jadwal  rapat,apalagi Pemerintah Indonesia yang sudah pasti tidak ikut jadi anggota.

Ketua Komite Adhoc bentukan FIFA,yang sudah dua kali melakukan rapat kerja,hasil yang terlihat adalah upaya melakukan "meminta minta ",baik itu pada anggota sendiri (APPI ),maupun pada Pemerintah Indonesia.Apakah ini bukan satu gambaran bahwa keberadaan Komite Adhoc bentukan FIFA,sudah layu duluan.Masa iya sih ada sebuah perkumpulan atau Komite yang meminta minta pada anggota sendiri,kenapa tidak kasih sanksi atau pecat saja anggota yang bandel.Namun itulah fakta dan data yang benar benar terjadi dalam sepakbola Indonesia saat ini.

Kemudian Komte Adhoc,tidak pernah lelah dan terus meminta para Pemerintah Indonesia untuk ikut gabung dan bekerja sama dalam menata ulang sepakbola Indonesia.Disinilah seorang Ketua Komite Adhoc kurang tanggap atau kurang bisa memahami masalah dan kondisi sepakbola Indonesia.Sebagai seorang Ketua Komite Adhoc bentukan FIFA,Agum Gumelar juga adalah pengurus PSSI ( Ketua Dewan Kehormatan),sedangkan status PSSI sekarang dalam kondisi di bekukan.Apa memang pantaa seorang pengurus organisasi yang di bekukan,tidak di anggap lagi keberadaan nya,masih bisa bersikap objektif dan adil,serta jujur dan di percaya ??.Agum Gumelar harus nya mulai sadar dan di lajutkan dengan sikap mengundurkan diri dengan hormat dari jabatan Ketua Komite Adhoc...Lagi Layu sebelum berkembang.

Apa lagi ada rencana Ketua Komite Adhoc,sedang dalam usaha,untuk bisa bertemu dengan Presiden Republik Indonesia,untuk membicarakan masalah sepakbola Indonesia,memang sah sah saja,apalagi Ketua Komite Adhoc,adalah juga Rakyat Indonesia,punya hak untuk bisa bertemu Presiden.Tapi berdasarkan pengalaman yang sudah pernah terjadi di saat delegasi FIFA bertemu Presiden Republik Indonesia,Agum Gumelar yang mewakili PSSI,terlihat kecewa dan emosi,saat di tolak pihak Istana.Ini bisa jadi akan terulang kembali,dalam diri Agum Gumelar,dengan alasan Ketua Komite Adhoc,atau pengurus PSSI,ingin bertemu Joko Widodo ,Presiden RI,tetap saja cendrung akan mengalami kendala.Memang Layu sebelum berkembang.

Kenapa Ketua Komite Adhoc.tidak tegas ,tidak berani memberi sanksi pada APPI ??

Inilah kenyataan, rendah nya wibawa dan martabat serta posisi dari Komite Adhoc.tidak ada sebuah ketegasan dalam melakukan kegiatan yang sudah di setujui FIFA.yaitu mereformasi sepakbola Indonesia.Jangankan malakukan reformasi sepakbola Indonesia,mereformasi kepengurusan Komite Adhoc saja tidak ada ketegasan.Lebih memilih untuk selalu " meminta dan meminta " .APPI dan Pemerintah Indonesia,di minta memahami dan mengerti serta percaya pada Komte Adhoc.itu yang selalu keluar dari hasil rapat Komite Adhoc.Padahal seharusnya sebuah hasil dari kinerja yang real dan nyata serta di dukung fakta dan memberi bukti bahwa kinerja Komite Adhoc memang layak di apresiasi.sehingga dengan demikian membuat Komite Adhoc,mendapat kepercayaan dan dapat di jadikan alasan orang lain akan tertarik,yang terjadi dalam Komite Adhoc.adalah seakan akan atau cendrung minta di kasihani dan di nina bobokan,sehingga bisa di terima oleh APPI dan Pemerintah Indonesia.Parah mah kalau begini terus menerus,mengeluh dan harap di perhatikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun