Badan JC yang melakukan pertemuan ke dua di Kuala Lumpur ,membuat keputusan baru dan sesuai dengan perintah MoU Kuala Lumpur, dengan membuka pintu bagi pemain yang berlaga di Klub  ISL bisa di panggil masuk Timnas Indonesia . Langkah yang selama ini di tunggu tunggu masyarakat pecinta bola indonesia.Alhamdulillah.
Badan JC  sudah mengerti serta memahami dan menyadari betapa susahnya jalan menuju damai dan menikmati damai itu indah.Saling memaafkan dan saling mengakui kesalahan, tidak akan membuat orang/badan merasa malu atau merasa direndahkan apalagi tingkatnya cuma sepakbola.
Tingkat negara saja sudah pernah terjadi di Amerika Serikat, dimana sang Presiden Bill Clinton dengan rasa bersalah yang mendalam, mengakui sebuah aib yang sudah dia lakukan, dan dengan rasa bertanggung jawab mengakui perbuatannya.Apa yang terjadi setelah itu Rakyat AS memberi beliau maaf sehingga pemecatan yang sudah menunggu ter eliminasi dan Parlemen/kongres AS membatalkan pemecatan/pemberhentian tsb,Istri beliau malah sekarang jadi Menlu AS.
Ceo PT.LI Joko Driyono dari ISL  dengan maksud baik dan hati yang bersih serta jiwa yang lapang,sekarang ini  ingin memajukan persepakbolaan Indonesia sudah membuat keputusan yang tepat,mengakui PSSI sebagai satu satunya badan yang ada di Indonesia yang punya otoritas tertinggi dalam bidang sepakbola Indonesia.Sesuai dengan keputusan hasil Pertemuan anggota JC,maka diharapkan Klub  ISL bisa menerima dan  diminta melepaskan semua pemain terbaiknya yang ada di Klub Klub kalau di panggil Timnas Indonesia.
Sekarang BOLA PANAS ada di tangan Klub Klub yang berlaga di ISL, yang sudah berada dibawah kontrol PSSI.Yang saya maksud Bola panas itu adalah Klub di ISL seperti makan buah simalakama, yang dulu dengan lantang menolak rekonsiliasi, sekarang dengan sadar mengakui PSSI sebagai induknya dan dikasih kesempatan pada pemainya untuk ikut membela Timnas Indonesia,apakah yang bisa dilakukan oleh Klub ISL ??
Apakah mereka sudi memberi izin pada pemainnya ,dan bilamana klub klub yang ada di ISL tersebut tidak memenuhi atau menolak melepas kan pemainnya atas pemanggilan Timnas Indonesia bentukan PSSI,maka akan bisa jadi satu dari sekian banyak alasan dipakai oleh  AFC/FIFA dalam memberi sanksi kepada pemain dan Klub ISL.
Semoga keputusan dari hasil pertemuan anggota JC di Kuala Lumpur ini bisa di antisipasi oleh semua Klub Klub ISL dengan niat memperbaiki dan memajukan sepakbola indonesia, dengan senang hati melepas pemainnya untuk di seleksi oleh Pelatih yang ditunjuk oleh PSSI.
Semoga tidak ada kata terlambat lagi yang akan di jadikan alasan oleh Klub Klub ISL dalam menyikapi keputusan hasil pertemuan anggota JC di Kuala Lumpur ini,kalau memang masih ada niat yang jujur dan tulus membangun dan mengembangkan sepakbola Indonesia…
Tulisan lain : http://regional.kompasiana.com/2012/09/27/penyebab-tabrakan-kapal-laut-di-laut-luas/
SALAM GARUDA Ku Bukan Burung Perkutut.
