[caption id="attachment_210586" align="aligncenter" width="620" caption="https://assets.kompas.com/data/photo/2012/09/03/1630178620X310.jpg"][/caption]
Bahaya dalam setiap cabang Olahraga tentu berbeda beda tingkat resiko dan kwantitas nya,tergantung dari persiapan dan keadaan dari semua yang terlibat baik atlit maupun sarana dan prasarana.Disaat sebuah cabang Olahraga di perlombakan atau di pertandingan,semua unsur dan faktor faktor yang terlibat sudah dipersiapkan dengan baik.Namun tidak satupun yang bisa menolak dan menghindar bila sudah saatnya sebuah kejadian atau kecelakaan terjadi saat itu.
Pembalap pembalap yang ikut berlaga di balapan Mobil Formula1,memang tidak akan bisa terhindar dari kecelakaan,karena begitu dekat jarak antara Pembalap dan juga kecepatan Mobil itu sendiri yang mengharuskan Pembalap memacunya dengan maksimal. Setiap kecelakaan Itu tidak bisa diduga datang nya dan akan menimpa siapa saja.Sudah berapa banyak Pembalap Formula1 yang sudah meninggal Dunia ? di Sirkuit dan di lintasan dalam keadaan sedang dalam perlombaan.
Memang setelah insiden kecelakaan terhadap pembalap asal Brasil Ayrton Senna di tahun 1994 di Imola, Italia,yang merenggut jiwanya,sampai sekarang belum ada kecelakaan di Formula1 yang mengakibatkan Pembalap meninggal Dunia,tetapi semua orang yang menggeluti Formula 1 menyadari bahwa tragedi mengenaskan seperti itu sewaktu-waktu bisa saja terjadi dan terulang kembali.
Terakhir kecelakaan yang menimpa Pembalap Brasil lainya Felipe Masa di GP Hungaria 2009 lalu,juga cukup parah tapi masih bisa di selamatkan,bahkan Felipe Masa turun lagi ikut berlomba juga di Formula1,setelah melakukan pengobatan dan penyembuhan dirinya.Namun kecelakaan itu seolah olah menjadi peringatan betapa berbahayanya balapan Formula 1.
Kecelakaan yang menimpa Felipe Masa ini membuat Institut Federasi Otomobil Internasional (FIA) untuk melakukan penelitian terhadap bahan bahan yang digunakan dalam Mobil Formula1, dan telah mengevaluasi kaca depan polycarbonate dan kanopi kokpit mobil balap Formula1, untuk melihat apakah dapat memberikan perlindungan lebih baik kepada pembalap.
Institut Federasi Otomobil Internasional (FIA) juga menemukan penggunaan titanium dengan bentuk struktur melingkar roll hoop yang dibangun oleh tim Lotus, di mana roda Mobil Formula1 seberat 20kg ditembakkan pada kecepatan 225 km / jam.Dan hasil dari Roll Hoop telah bekerja sangat baik. Karena mampu menjaga roda dari kepala pengemudi, setelah dilakukan beberapa pengujian dengan berbagai metode, baik dengan menembakkan roda ke bawah, tengah mobil, dan juga datang dari sudut yang berbeda.
Namun setelah insiden yang menimpa pembalap Formula1 di sirkuit Belgia Minggu kemarin, ada usulan agar keselamatan Pembalap di bagian “kokpit” harus juga di evaluasi,karenamobil Lotus milik Grosjean melayang ke udara dan melewati mobil Ferrari yang dikendarai pembalap Spanyol Fernando Alonso,hanya melintas beberapa sentimeter dari kepala Fernando Alonso,nasib baik Alonso tidak di timpa Mobil Grosjean.
Bahaya yang didatangkan dari ‘kokpit” bermacam macam, dengan kokpit tertutup, harus dipertimbangkan adanya masalah-masalah lain yang akan timbul.Masalah-masalah itu adalah berkurangnya pandangan pembalap, risiko saat mobil terbalik atau kokpit yang dipenuhi asap saat mobil terbakar.
Sampai sampai Masyaraktat di Negara Bahrain melakukan demo untuk memastikan bahwa Pembalap Pembalap Mobil Formula1 ini tidak dalam keadaan bahaya saat mengemudikan Mobil di sirkuit dan minta Pimpinan Hak Azazi Manusia turun tangan menjaminya.
Untunglah dengan respons yang cepat pemimpin Hak Asasi Manusia akan menjamin keselamatan para pembalap F1.Kemudian pemimpin HAM di Bahrain, Nabeel Rajab menjamin tidak ada pembalap F1 yang terluka. Sebab, aksi protes ditujukan bukan kepada personal. “Tidak akan ada yang terluka di tim F1, tidak ada.
Manly
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H