Bukanlah pendukung dan kubu Prabowo-Hatta namanya, kalau tidak hanya "cuma gertak" saja yang di ungkap kan ,tanpa pernah membuktikan walau satu kali pun.Sudah banyak dan boleh dikatakan sering di baca di berbagai sosial media,pernyataan dari kubu Prabowo-Hatta tidak pernah sesuai dengan apa yang terjadi dan di lakukan di lapangan.Mulai dari pengerahan massa,menyiapkan data dan bukti serta dokumen pendukung di saat sidang PHPU di MK,sampai pada karangan dalam gugatan di MK.
Semua itu terlihat hanya dan cuma sebatas untuk menarik perhatian banyak orang,atau di lakukan untuk mencoba melakukan "gertak sambal" pada pihak pihak tertentu.Gertak sambal dimaksud adalah ada sambal yang sewaktu di lihat bukan main pedasnya, tapi setelah di cicipi atau di santap,tidak ada rasa pedas nya, dan tidak sesuai dengan waktu di lihat..
Pada tanggal 17 Juli dikabarkan ada sekitar 50.000 (lima puluh ribu ) orang yang berasal dari relawan kubu Prabowo-Hatta akan menggelar apel siaga di Lapangan Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indonesia (TMII), Jakarta Timur pada pukul 15.30 Wib.Apel siaga ini dimaksudkan untuk mengamankan Prabowo - Hatta saat menghadiri rapat pleno KPU,tanggal 22 Juli 2014. Pasangan capres-cawapres nomor urut 1 ini dikabarkan akan hadir dalam acara apel siaga relawannya.Apa yang terjadi di saat apel siaga itu,tidak lebih dari 20o orang saja yang datang dan itu sebahagian besar adalah anggota dari perguruan silat,tempat dimana padepokan mereka di gunakan sebagai tempat berkumpul.
Demikian juga apa yang terjadi pada tanggal 22 Juli 2014,bukan nya sebanyak 50.000 orang yang berkumpuk dari kubu Prabowo-Hatta,bahkan malah melakukan WO di saat sidang pleno KPU masih berlangsung.Dan juga di luar gedung KPU terlihat tidak ada massa berkumpul sebanyak 50.00o orang seperti yang di rencanakan.
Selanjutnya ada rencana untuk mengerahkan massa lebih kurang 30.000 orang untuk mengepung gedung MK di saat pertama kali sidang di buka para Hakim di MK.Malah ada berita bahwa para relawan yang datang ke gedung MK tersebut di bayar Rp.50.000 dan ada juga anak anak pelajar SMA dan SMP.Seperti yang diberitakan kompas.com, salah satu di antaranya, Ai (16), yang mengaku diajak temannya untuk beraksi di depan Gedung MK. Remaja yang datang dari Purwakarta itu dijanjikan bayaran Rp 50.000 oleh kelompok temannya. “Saya bareng teman. Belum makan nih. Lapar. Katanya sih mau dibayar Rp 50.000,” kata Ai saat diajak berbincang di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu.Sumber disini
Setelah di lihat di lapangan,maka massa yang datang ke gedung MK itu jumlahnya hanya sekitar 2.000 orang, dari pernyataan awal antara 30-50 ribu simpatisan. Ribuan massa itu pun hanya berdemonstrasi di luar gedung MK.Jauh dari pernyataan yang semula di gembar gemborkan sebanyak 50.000 orang.Kemudian dibantah oleh Andre Rosiade ( Calon Walikota Padang yang kalah/gagal tahun 2013 ). “Hal itu merupakan fitnah besar bagi tim Prabowo-Hatta. Berita soal simpatisan bayaran tersebut merupakan perang urat syaraf yang dimanfaatkan oleh pihak lain untuk menjatuhkan tim Prabowo-Hatta,” ujar Andre, saat dihubungi Kompas.com.
Kalau memang berita dari kompas.com dijadikan acuan,maka kubu Prabowo-Hatta butuh berapa banyak dana untuk bisa mendatangkan massa sebanyak 50.000 x 50.000 = 2,5 M rupiah dan ini memang terasa berat,kalau di anggap semua orang yang datang harus di bayar.Inilah yang jadi masalah dan kendala yang terjadi di lapangan,makanya kubu Prabowo-Hatta tidak pernah memperlihatkan pernyataan itu sama dengan perbuatan di lapangan.
Lebih lagi kalau di akhir akhir ini,yang masih hangat dimana kubu Prabowo-Hatta akan membawa bahan bukti dan dokumen pendukung sebanyak 15 truck anti peluru,setelah sebelumnya mengeluarkan pernyataan ada sebanyak 10 truck,namun kemudian di katakan lagi,barang barang bukti yang sudah dipersiapkan tersebut hilang entah kemana rimbanya.Terpaksa lah yang di bawa ke gedung MK tidak lebih dari 147 halaman saja,sisanya masih dalam pikiran dan ilusinasi para kader kader Parpol Garinda dan Parpol pendukung.
Terakhir adalah isi pidato Prabowo dalam sidang PHPU di MK,yang mengatakan dan mencurahkan semua isi hatinya ,yang kata Adnan Buyun Nasution bahwa Prabowo selaku pemohon mengeluarkan unek-uneknya di hadapan majelis Mahkamah Konstitusi (MK ).Padahal semua itu adalah fiksi dan tidak di dukung oleh bukti bukti yang kuat,sehingga semua Hakim MK,mengatakan semua tuduhan dan materi gugatan yang di ajukan kubu Prabowo-Hatta tidak konkret dan kabur.Jadi sangat ber tolak belakang dengan isi pidato Prabowo di dalam gedung MK.Karena itu Adnan Buyung Nasution mengaku tak khawatir dengan tudingan kecurangan dan intervensi asing yang dilontarkan oleh calon presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto dalam sidang perdana gugatan sengketa hasil Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.
Ada kurang lebih 3 kesempatan yang terjadi di lapangan untuk mengatakan kubu Prabowo-Hatta menang dalam hal "gertak sambal",agar pehatian publik bisa tercurah pada mereka,namun resiko nya kehilangan kepercayaan..
Inilah sekelumit apa yang sudah terjadi di kubu Prabowo0-Hatta sepanjang dari tanggal 22 Juli sampai kemaren tanggal 6 Agustus 2014 ,dalam upaya untuk menuntut ke adilan dan kejujuran yang selama ini paling tidak inilah yang dirasakan pada kubu Prabowo-Hatta.Apresiasi yang sepantasnya ditujukan kepada semua orang yang mendukung kerja keras dari kubu Prabowo-Hatta ini,untuk memperoleh rasa ke adilan dan rasa kejujurun dalam pilpres 2014,inilah yang ada di hati kubu Prabowo-Hatta ,perasaan dan suasana keberuntungan belum atau tidak berpihak pada mereka.