Mohon tunggu...
Vlar Lantang
Vlar Lantang Mohon Tunggu... wiraswasta -

Laki laki anak nagari ,di Ujung Barat Sumatera Barat (Padang ) Aia Bangih Nama Nagari nya..

Selanjutnya

Tutup

Bola

FIFA Ternyata Tidaklah "Sekuat" yang di Bayangkan atas Sepakbola

2 November 2015   20:31 Diperbarui: 2 November 2015   20:45 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tanda tanda sanksi FIFA akan di cabut pada saat pertemuan antara delegasi FIFA/AFC dengan Presiden dan Menegpora di Istana Presiden, tidak terlihat dan tanda tanda pencabutan Surat Keputusan Menegpora terhadap pembekuan PSSI juga tidak menampakan diri. Bahkan yang ada adalah ketidak puasan Dewan Kehormatan PSSI, Agum Gumelar, karena pihak Istana tidak memberi izin pada pengurus PSSI untuk mendampingi delegasi FIFA dan AFC menemui Presiden Joko Widodo.

Agum sendiri mengaku dua kali ditolak masuk istana untuk melobi agar pihak istana menerima kunjungan FIFA dan AFC tersebut. Meski demikian PSSI tak ingin terlalu mempersoalkan hal tersebut. Menurutnya, meski tak didampingi oleh PSSI, Agum yakin perwakilan lembaga sepak bola dunia itu bisa bersikap independen tak bisa diintervensi oleh pemerintah.

Semua hal di atas adalah bagian dari kegiatan delegasi FIFA/AFC ke Indonesia.yang ada adalah hasil dari pertemuan antara delegasi FIFA/AFC dengan Presiden Joko Widodo, yaitu membuat tim kecil untuk mencari solusi masalah-masalah yang ada di sepakbola Indonesia dan PSSI selama ini.Presiden Joko Widodo langsung merespon kesepakatan dengan delegasi FIFA/AFC tersebut dengan akan membentuk tim Mediasi yang akan menjembatani komunikasi antara Pemerintah Indonesia dengan FIFA/AFC.

Kalau melihat apa yang terjadi hari ini,adalah pertemuan di Istana Negara lah yang sangat menarik di simak.PSSI tidak di beri izin oleh pihak Istana,itu tidak kejutan dan normal normal saja,karena memang Pemerintah sudah tidak mengakui kepengurusan PSSI dan sudah di bekukan. masa Istana mau menerima pengurus Organsisi yang sudah vakum atau di bekukan.Menegpora Imam Nahrowi dengan lugas dan tegas serta transparan sudah menyampaikan semua masalah yang terjadi pada sepakbola Indonesia. Menurut media online bola.net yang menulis sebagai berikut "

"Kami secara terbuka menyampaikan, atas saran presiden bahwa pemerintah sangat berkepentingan terhadap reformasi sepakbola di tanah air ini, karena sudah nyata-nyata ada indikasi bahkan ada pengakuan tentang pengaturan skor, ada judi bola, ada gaji yang terlambat," Bahkan, ada klub tidak lagi mematuhi statuta FIFA baik yang terkait dengan transparansi keuangan, pajak dan aturan lainnya. Menurut Menpora, penyampaian sejumlah persoalan sepak bola nasional oleh pemerintah tersebut tentu  penting bagi FIFA maupun AFC.ujar Menegpora.Kemudian ""Tadi Bapak Presiden menyampaikan kepada delegasi FIFA dan AFC bahwa kami tidak puas dengan reputasi dan performance dari PSSI," 

Jadi sudah sampailah semua masalah yang terjadi pada sepakbola Indonesia ke telingan delegasi FIFA/AFC sehingga di dapatlah sebuah keputusan bersama yaitu membentuk Tim Kecil.Posisi PSSI yang di bekukan,terlihat akan tetap sama dan tidaka akan ada perubahan sampai delegasi FIFA/AFC datang ke Indonesia. Bahkan dalam Tim Kecil yang di bentuk Pemerintah bisa jadi tidak ada wakil dari PSSI.karena status PSSI masih vakum atau dibekukan.

Bukan Menegpora sendiri yang memutuskan mengeluarkan SK pembekuan PSSI karena, kelihatan dalam pertemuan di Istana jelas dan terang benderang seorang Presiden di Republik inilah yang sebenarnya mengingikan reformasi total terhadap sistem dan tatakelola sepakbola Indonesia.Kalau seorang Presiden sudah memberi keputusan, maka akan sulit mengharapkan keputusan akan di tinjau atau di batalkan selama PSSI tidak melakukan kerja yang konkrit dalam memenuhi keinginan Presiden Joko Widodo.

Sekarang delegasi FIFA/AFC sudah mendengar secara langsung apa yang sebenarnya terjadi pada sepakbola Indonesia dan itu disampaikan langsung di Istana dan di depan Presiden.Bobot kwalitas informasi bisa disamakan dengan informasi resmi dari Pemerintah Republik Indonesia dan FIFA/AFC tentu bisa menilai nya.Atas dasar semua informasi tentang masalah sepakbola Indonesia inilah maka Pemerintah dalam hal Menegpora mengeluarkan SK Pembekuan PSSI.

PSSI yang beku masih mengatakan bahwa FIFA/AFC tetap mengakui kepengurusan yang di putuskan dalam KLB di Surabaya,nah yang di sanksi oleh FIFA/AFC sebenarnya siapa ??..PSSI di akui kepengurusan nya,Pemerintah Indonesia,di akui keberadaan nya oleh FIFA/AFC di organisasi sepakbola Dunia,karena Indonesia adalah sebuah Negara yang ber daulat.Kalau melihat dari kenyataan ini, seharusnya PSSI tidak ada masalah dalam menjalankan aktifitas nya di sepakbola.toh FIFA/AFC masih mengakui nya,tapi kenyataan nya PSSI tidak bisa berbuat apa apa di Negara Indonesia ini.karena Pemerintah sudah membekukan dan vakum.

Terbukti bahwa FIFA/AFC tidaklah sebuah organisasi yang semau nya dan sesuka nya serta paling berkuasa penuh atas sepakbola Dunia. bukti nya PSSI tidak bisa di bantu oleh FIFA/AFC agar bisa ber aktifitas. nah lho gitulah dan fakta membuktikan itu..Jadi kedaulatan sebuah Negara tidak bisa di ganggu gugat oleh siapapun dengan alasan apapun dalam segala bidang dan sektor.Bisakah PSSI tidak mematuhi keputusan Pemerintah Indonesia,dengan alasan FIFA/AFC masih mengakui nya ?? Terbukti FIFA tidaklah yang "paling berkuasa atas Sepakbola ".Kalaupun FIFA/AFC memberi izin ke PSSI untuk ber aktifitas di tingkat Ragional dan Internasional,tetap saja PSSI hanya bisa melongo, karena Pemerintah Indonesia sudah membekukan nya.Jadi atas nama apa PSSI ke luar Negeri ???..

Kenyataan yang terjadi adalah baik PSSI maupun Pemerintah Indonesia,tidak di beri izin oleh FIFA/AFC ikut ber partisipasi pada even even sepakbola yang terdapat dalam agenda FIFA/AFC. Itu wajar karena kalau sudah ikut dalam even even yang di agendakan FIFA/AFC itu adalah hak dan kewenangan nya. Jadi FIFA/AFC hanya bisa bergerak sesuai dengan porsi nya sebagai induk dari semua Federasi sepakbola di Dunia. bukan yang "paling berkuasa dan harus di ikuti ".

Wilayah Indonesia cukup luas dan punya potensi besar untuk mendatangkan pemasukan bagi Klub sepakbola dengan kegiatan yang di kelola oleh Pemerintah kok. Animo masyarakat akan bertambah dan antusias menonton meningkat melihat pertandingan demi pertandingan sepakbola, kalau memang semua pertandingan di jalankan dengan Fair Play,sportif dan aman terkendali. Toh selama dua dekade ini prestasi sepakbola di tingkat Ragional maupun Internasional tidak juga membaik kok.

Walau FIFA/AFC memberi restu.Buang buang uang saja ikut even Internasional atau Ragional kalau tidak bisa berbuat banyak.mending uang nya di alihkan pada pengembangan sepakbola dini dan beri bantuan pada SSB,agar bibit unggul pemain cilik bisa di asah sesuai porsi dan kebutuhan.Nanti kalau sudah tertata secara baik dan benar sepakbola Indonesia dan sudah berhasil mencetak pemain pemain yang punya skill dan mampuni,serta Timnas yang kuat dan ber tenaga, jangankan FIFA.Negara se Dunia pun akan tertarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun