Mohon tunggu...
Vlar Lantang
Vlar Lantang Mohon Tunggu... wiraswasta -

Laki laki anak nagari ,di Ujung Barat Sumatera Barat (Padang ) Aia Bangih Nama Nagari nya..

Selanjutnya

Tutup

Bola

FIFA Sedang Sakit, PSSI Nyaman dengan Status Beku

10 Desember 2015   11:36 Diperbarui: 10 Desember 2015   12:18 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="http://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2014/11/14/59/924391/fa-anggap-isi-laporan-fifa-ngawur-rHS.jpg"][/caption]

Fakta memalukan terhadap FIFA terungkap setelah polisi Swiss didukung FBI menggerebek hotel bintang lima Baur au Lac di Zurich.
Tidak salah kalau keluar penilaian dari Richard Weber, kepala divisi investigasi kriminal di Badan Pajak AS mengatakan bahwa: "FIFA penuh tipu muslihat dan hari ini kami mengganjar FIFA dengan kartu merah." dilansir situs Daily, Kamis, (28/5)
Kemudian dilanjutkan oleh tindakan Federal Bureau of Investigation (FBI) bersama Kepolisian Swiss menangkap enam pejabat FIFA terkait terlibat kasus korupsi di Hotel Baur au Lac, Zurich.

Indikasi kejahatan para pejabat tersebut sangat banyak. Dari tuduhan korupsi, penyelewengan pajak, dan penyalahgunaan kekuasaan, termasuk pengaturan ‘bidding’ tuan rumah Piala Dunia, hingga pelanggaran pemasaran dan hak siar pertandingan selama kurun waktu 20 tahun terakhir.

Inilah gambaran terakhir dari kondisi yang terjadi dalam tubuh FIFA.Sedangkan dalam statuta FIFA, jelas jelas di nyatakan bahwa korupsi dan penyelewengan dan penyalah gunaan kekuasaan tidak bisa di toleransi.Namun apa yang terjadi adalah sebaliknya,petinggi petinggi FIFA,termasuk sang Ketua FIFA sekalupun tidak lepas dari dugaan kasus korupsi.
Selama 20 tahun FIFA sudah tidak bekerja sesuai dengan aturan yang ada dalam statuta yang di agung agungkan oleh semua anggotanya di jagad raya ini.

FIFA dikenal sebagai organisasi yang tak tersentuh pihak manapun. Dimana anggotanya begitu patuh sekaligus takut pada mereka.Inilah sekilas gambaran bagaimana kondisi FIFA saat ini dan dengan segala kasus yang menerpa, serta nama besar nya yang harus dipertahankan.Karena FIFA adalah organisasi yang tidak tersentuh,maka sekali sentuh oleh FBI,langsung menyerah dan berurusan dengan hukum.FIFA tidak lagi organisasi yang tidak tersentuh,tapi rentan untuk di sentuh FBI, dan makin sering di sentuh FBI,makin terlihat betapa kotor nya permainan para petinggi di FIFA..

Dalam kondisi demikian lah delegasi FIFA berkunjung ke Indonesia, dan sudah menemui banyak pejabat baik dari Pemerintahan sampai ke pejabat PSSI dan APPI serta unsur wartawan.Kemudian menyatakan bahwa sepakbola Indonesia di setujui untuk di reformasi dan Pemerintah Indonesia di anggap sebagai stake holder.Setelah Pemerintah Indonesia menyentuh salah satu anggota nya yaitu PSSI dan FIFA marah,kemudian sepakbola Indoneisa di sanksi suspend.Nah kalau petinggi FIFA terindikasi korupsi,penyalahgunaan wewenang,siapa yang sanggup kasih sanksi,,,FBI benar benar membuat FIFA dalam masalah besar...

Berpedoman pada rilis resmi yang dikeluarkan oleh delegasi FIFA setelah selesai bertugas di Indonesia, sesuai dengan keterangan Senior Manager Member Associations FIFA James Johnson.bahwa FIFA akan membentuk Komite Adhoc beranggotakan elemen klub, pemain, media, pengelola liga, wasit, pelatih termasuk dari pemerintah, FIFA, dan PSSI.
Namun apa yang terjadi setelah itu,setelah FIFA secara resmi menyetujui susunan kepengurusan dari Komite Adhoc ???Kenyataan nya Jeruk Makan Jeruk,dan semua anggota Komite Adhoc adalah dari pengurus PSSI,tidak ada wakil Media,wasit,pelatih dan dari FIFA sendiri.

Kembali ingat akan kalimat yang di keluarkan oleh Richard Weber, kepala divisi investigasi kriminal di Badan Pajak AS mengatakan bahwa: "FIFA penuh tipu muslihat dan hari ini kami mengganjar FIFA dengan kartu merah."
Jadi tidak lah heran bila kemudian yang muncul di dalam kepengurusan Komite Adhoc adalah di nominasi oleh orang orang PSSI,lantaran FIFA sudah terlihat mencle mencle..

PSSI dalam hal ini cendrung terlihat nyaman dengan status di bekukan,karena tidak berusaha untuk melibatkan elemen elemen yang ada diluar PSSI dalam Komite Adhoc.Padahal ada hak dan kepentingan PSSI untuk bisa kembali menolak susunan kepengurusan Komite Adhoc,dengan alasan bahwa FIFA pernah mengusulkan anggota Komite Adhoc terdiri dari berbagai elemen dalam masyarakat. PSSI merasa sudah nyaman, dan tidak masalah dengan kemungkinan terjadi konflik kepentingan, dan tidak berusaha untuk membuka ruang yang terbuka luas,agar semua elemen bisa berpatisapasi dalam mendorong dan menggerakan reformasi sepakbola Indonesia. PSSI sendiri sudah mendengar langsung apa yang di tegaskan oleh FIFA bahwa sepakbola Indonesia di setujui di reformasi untuk memaksimalkan potensi yang besar dimiliki Indonesia.

FIFA sekarang sedang dalam kondisi yang tidak fit dan cendrung mencle mencle,lantaran terlalu banyak masalah yang melanda,sebut saja pandangan dari Ketua Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) Greg Dyke, Bukti-bukti korupsi soal penawaran Piala Dunia 2018 dan 2022 "Seluruh proses adalah lelucon,sangat buruk bagi FIFA " kata Dyke kepada BBC Sport.

Jadi tidak lah begitu mengagetkan jika memang FIFA memutuskan susungan kepengurusan Komite Adhoc,tidak sesuai dengan apa yang pernah di umbar di media Indonesia,setelah delegasi FIFA/AFC bertugas.Karena kondisi FIFA sekarang dalam keadaan mencle mencle dan penuh masalah..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun