Mohon tunggu...
Vlar Lantang
Vlar Lantang Mohon Tunggu... wiraswasta -

Laki laki anak nagari ,di Ujung Barat Sumatera Barat (Padang ) Aia Bangih Nama Nagari nya..

Selanjutnya

Tutup

Bola

Didikasi, Integritas, Kredibilitas PSSI, Hancur Jatuh ke Jurang !

23 Oktober 2015   22:01 Diperbarui: 27 Oktober 2015   16:05 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pembekuan PSSI itu perih kawan. Baru saja di lantik oleh Ketua KONI (kalau Saya keliru tolong di koreksi ) sebagai pengurus Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI ), dan La Nyalla mendapat jabatan sebagai Ketua Umum PSSI.

Setiap dada para pengurus PSSI yang terpilih di KLB dengan suara bulat dan aklamasi, yang berlangsung di Surabaya Sabtu 18 April 2015,berbunga bunga,jiwa yang sedang lepas serta mimpi dan angan angan yang sedang menerawang, menari nari dalam sanubari,kegembiraan yang tiada tara terpancar di wajah yang penuh ambisi.

Namun langit yang begitu cerah dan Mentari yang sedang memancarkan sinar teriknya bagaikan api, tiba tiba redup redam dan lemas, tersentak dan terhenyut, detak jantung tidak teratur. Ketika menerima Surat Pembekuan semua kegiatan sepakbola di seluruh Indonesia yang di laksanakan oleh PSSI di keluarkan oleh Menegpora, dan hasil KLB di anggap tidak sah. Sesuai dengan isi undang-undang SKN disebutkan di Pasal 1, di butir terakhir bahwa menteri yang bertanggung jawab di bidang olahraga adalah Menpora.

Euforia dan kegembiraan yang tiada tara, memancar dari wajah mereka, hasil dari kerja keras yang dilakukan selama ini,kurang lebih 2 (dua ) tahun, sudah membuahkan hasil.Seluruh anggota dari kelompok KPSI mendapat jabatan dalam susunan kepengurusan PSSI periode 2015 -2019. Hasil yang didapat dari semua yang sudah disusun dan dilaksanakan sejak dari awal pejuangan, merongrong kepengurusan PSSI yang sah, sudah dapat di ujudkan. Apa yang selama ini di laksanakan dengan cara dan segala macam taktik dan strategi, mulai dari MOU Kuala Lumpur, KLB yang melahirkan Kongres Biasa, Yurisdiksi yang di permainkan dan memelintir serta memainkan irama irama sumbang.

Kekuatan yang pada saat itu bisa di katakan superior karena Kelompok KPSI juga di dukung oleh Menegpora Roy Suryo dan semua Klub Profosional mirip dengan sistem Perbudakan,kata seorang pemian nasional ( Andritany dari Persija ) yang jadi pengikut setia ISL. Dengan terpilihnya kelompok KPSI di KLB menguasai kepengurusan PSSI, maka tercapai lah cita cita dan maksud serta tujuan yang jadi dambaan.

Sejak di pilih sebagai Waketum PSSI pada KLB yang berbuah Kongres Biasa istilah Roy Suryo "di akali ", La Nyallla dan kelompok KPSI mulai memainkan peranya, sistem managemen sepakbola Indonesia yang selama ini tidak memberi prestasi di tingkat Ragional, Internasional tidak pernah di pikirkan untuk di evaluasi. Verifikasi Klub yang merupakan kunci dari penilaian kesiapan Klub untuk mengarungi Kompetisi, di olah dan di rekayasa, sehingga tidak di perlukan ada perwakilan dari AFC yang di undang, dan tidak berpedoman pada aturan main AFC.Disini terlihat didikasi pada sepakbola Indonesia, cendrung di tidak terlihat sama sekali.

Waktu, dana yang selama ini di pertaruhkan oleh kelompok KPSI, selama berjuang,telah membuahkan hasil, walaupun dalam hitungan detik, semua hasil yang didapat mencair, rontok, luluh dan pergi tanpa pamit.Kekuasaan yang begitu besar di Organisasi olahraga terbesar di Indonesia, seketika menghilang dari genggaman, karena Pemerintah dalam hal ini Menegpora sudah mengeluarkan surat pembekuan semua kegiatan sepakbola yang di kelola oleh PSSI.

Semua apa yang di dapat sekarang tidak terlepas dari apa yang sudah dikerjakan pada masa lalu,adalah sebuah pepatah konu yang sampai saat ini masih bisa di jumpai kenyataan nya.Pepatah ini bisa jadi cocok dengan apa yang sedang di rasakan dan di alami oleh PSSI yang di bekukan. Sepak terjang dan tingkah polah serta tindakan yang sudah dilakukan oleh PSSI yang di bekukan, hampir semua rekan rekan di kanal bola ini sudah mengetahui.

Mulai dari kebijakan terhadap sistem Kompetisi,peserta Kompetisi dan di lanjutkan dengan perundingan butir butir dalam MOU Kuala Lumpur, serta pelaksanaan Surat Edaran dari FIFA.
Banyak sudah kebijakan dan keputusan yang sudah diambil oleh KPSI saat itu memakan korban tanpa ada penjelasan yang sesuai dengan aturan dan hukum yang valid. Semua orang yang dianggap menghambat rencana pengambil alihan kekuasaan di kepengurusan PSSI yang sah, di singkirkan dengan berbagai macam cara dan alasan.

Bagi kelompok KPSI saat itu,tujuan utama harus bisa di dapat, karena kondisi dan suasana sepakbola Indonesia memungkinkan mereka untuk mendapatkan kekuasaan di kepengurusan PSSI. Mulai dari Menegpora, AFC,FIFA seakan akan cendrung mendukung langkah langkah mereka untuk mendapatkan dan merealisasikan tujuan. Disini Integritas sebagai pengurus sepakbola sudah ditinggalkan.

Satu hal yang paling tidak masuk akal sehat dan sungguh merupakan sebuah kebijakan yang tanpa di sadari telah menelanjangi karakter dan sangat arogan nya kelompok KPSI, di saat persiapan Timnas Sepakbola Indonesia menuju ajang perebutan Piala AFF 2012.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun