Mohon tunggu...
Vlar Lantang
Vlar Lantang Mohon Tunggu... wiraswasta -

Laki laki anak nagari ,di Ujung Barat Sumatera Barat (Padang ) Aia Bangih Nama Nagari nya..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Asosiasi Pemain Sepakbola Nasional Indonesia (APSNI) Dimana Rimbanya Sekarang??

9 Desember 2014   15:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:42 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Asosiasi Pemain sepakbola Nasional Indonesia (APSNI),yang dibentuk oleh pengurus PSSI pada tahun 2012 di bawah komando kelompok  KPSI,saat setelah Kongres PSSI .APSNI ini di bentuk dan diakui sah oleh PSSI sebagai sebuah organisasi yang di buat untuk mewadahi semua kepentingan pemain sepakbola yang bermain di Indonesia.Walaupun sebenarnya sudah ada organisasi yang bernama Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI),namun keberadaan nya tidak di akui oleh PSSI. Antara APSNI dan APPI  sama sama punya  tujuan yaitu ,untuk menjadi payung bagi seluruh pemain sepakbola yang berasal dari semua kasta kompetisi sepakbola Indonesia.Anggotanya tidak hanya pemain yang berasal dari tim nasional atau profesional saja, namun yang non juga memiliki hak untuk menjadi anggotanya.Setelah melewati satu musim kompetisi di Liga Indonesia Super,dan kondisi kesejahteraan pemain tidak juga kunjung membaik.Ini di tandai dengan banyaknya Klub Klub yang berlaga di ISL masih menunggak pembayaran gaji pemain,berkisar antara 2 sampai 3 bulan gaji.Tidak ada terdengar gauman APSNI dan tidak ada suara lantang dari APSNI dan tidak terlihat kepedulian APSNI..Dimana rimbanya APSNI sekarang ini,patut di pertanyakan...

Apa yang terjadi pada APSNI yang di ketuai oleh Ismed Sofyan ini,apa tidak pernah mengurusi atau memang tidak mengerti tentang manegerial Organisasi,sehingga tidak pernah tahu masalah yang di alami oleh pemain sepakbola Indonesia di saat ini .Untuk masalah tunggakan pembayaran gaji pemain ini malah yang terdengar lantang menyuarakan tunggakan Gaji pemain adalah APPI,yang keberadaan nya tidak di akui oleh PSSI.Entah di mana keberadaan APSNI sekarang ini,malah terkesan tidak peduli sama penderitaan pemain pemain yang berlaga di ISL,atau memang pemain pemain yang belum menerima gaji tidak merupakan anggota dari APSNI.Sehingga APSNI merasa tidak berkewajiban untuk membantu menyelesaikan masalah gaji tersebut.

Seharusnya di saat  ada tunggakan pembayaran Gaji Pemain inilah keberadaan APSNI di tonjolkan,terlepas itu adalah  anggota APSNI atau tidak,yang jelas semua pemain sepakbola di Indonesia adalah rekan dan kawan dari pengurus APSNI.Kalau kesempatan ini bisa digunakan oleh APSNI dengan sebaik baiknya untuk menyelesaikan nya dengan Klub klub sepakbola,maka akan terlihat APSNI benar benar serius dan terbukti adalah organisasi yang tujuan jadi payung bagi semua pemain sepakbola di Indonesia.APSNI harusnya  merasa bertanggung jawab secara moral terhadap persoalan tunggakan pembayaran gai pemain dan mendorong serta meminta Klub klub secepat mungkin untuk menyelesaikan,sebelum akhir tahun ini.Tentulah semua itu berpulang pada maksud dan tujuan serta tingkat kepekaan hati dan nurani dari para pengurus APSNI,apakah organisasi ini hanya sebuah "boneka " dari PSSI atau memang murni muncul dari lubuk hati yang suci dari pemain pemain sepakbola di Indonesia.

Saat nya bagi Asosiasi Pemain sepakbola Nasional Indonesia (APSNI) untuk membuktikan bahwa keberadaan mereka adalah benar benar bisa memberi manfaat bagi semua pemain pemain sepakbola Indonesia,bukan hanya sekedar pelepas Nafsu dan penyaluran kehendak dari pengurus PSSI.Demikian juga PSSI punya kewajiban menegur penguris APSNI kalau tidak ada reaksi sedikitpun terhadap derita pemain sepakbola Indonesia.Termasuk juga urusan sepakbola Gajah yang terjadi,tidak ada suara lantang dari APSNI..apa memang tidak peduli ???..Mak oh mak

Salam Garuda Ku Bukan Perkutut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun