[caption caption="https://assets.kompas.com/data/photo/2015/12/27/1327210joey780x390.jpg"][/caption]
Perkembangan musik Indonesia dari masa ke masa,terlihat meningkat , mulai dari jumlah pemusik dan juga kualitas musik yang di mainkan,serta penyanyi dan lagu lagu yang di hidangkan di Industri musik Indonesia,makin bagus dan menarik.Sekarang ini ada beberapa pemusik Indonesia yang sudah mencoba untuk go internasional. Agnes Mo,misalnya ,penyanyi wanita muda Indonesia ini,sudah beberapa tahun ini berusaha untuk bisa menembus pasaar Dunia,bahkan Agnes Mo tidak keberatan untuk tinggalkan Indonesia sementara waktu, dan berjuang di daratan Amerika,untuk mencapai mimpi dan cita cita,agar bisa menjadi penyanyi yang terkenal dan dikenal di ranah musik Dunia.
Pada tahun 2015,upaya dan usaha pemusik pemusik khususnya di kalangan anak muda,mulai membuahkan hasil yang mengembirakan.Belum pernah ada nama pemusik dari Indonesia masuk dalam nominasi industri musik internasional Grammy Awards ,sepanjang sejarah Grammy Awards di laksanakan.Adalah seorang anak muda belia berasal dari Bali,bernama Joey Alexander (12),pianis yang mahir memainkan musik musik jenis Jazz,pernah di mentori oleh Indra Lesmana,yang selama ini dikenal sebagai dedengkot nya musik Jazz di Indonesia.Masuk di dua katagori nominasi,berkat album yang bertajuk My Favorite Things,bukan main kiprahnya anak muda ini.,.
Diumur yang masih belia 12 tahun,Joey sekarang bisa memukau para pemusik Jazz Dunia,dengan ketrampilan nya memainkan irama irama Jazz yang di tata dengan baik dan Improvisasi adalah sebuah kekuatan musik yang dimainkan oleh Joey Alexander.Ini membuktikan bahwa kualitas dan tingkat penguasaan pemusik Indonesia,sudah berada di tingkat atas dan bisa jadi akan berada pada level tertinggi,sejajar dengan Negara Negara yang sudah lebih dahulu terkenal melahirkan pemusik dengan bakat bakat yang sudah mendunia.Separti Amerika,Eropa dan Afrika.
Di tingkat Asia,nama Indonesia di bidang musik,prestasi yang sudah pernah di dapat sudah tidak terhitung lagi, berapa banyak tropi dan piala penghargaan yang sudah di raih oleh pemusik pemusik Indonesia,di semua jenis musik.Bahkan jenis musik dangdut sekarang pun sudah populer di Jepang,Malaysia,Singapore dan Brunai,serta juga Australia.
Joey Alexander atau Josiah Alexander Sila, lahir pada tanggal 25 Juni 2003 di Denpasar, Bali,belajar jazz secara otodidak sejak usia 6 tahun.Pada tahun 2015 meluncurkan album solo ber nama atau bertajuk My Favourite Things. ,lagu dan album itulah yang membuatnya masuk nominasi di dua kategori penghargaan tahunan industri musik internasional Grammy Awards 2016 atau yang ke-58.Dua kategori itu adalah Best Jazz Instrumental Album untuk album solo debutnya, My Favorite Things (2015), dan Best Improvised Jazz Solo untuk lagu berjudul "Giant Steps" dari album tersebut
Sosok Joey Alexader yang punya ciri ciri khas adalah matanya dibingkai kacamata Rip Curl bergagang hitam tebal. Sekilas, ia mirip Daniel Radcliffe, pemeran Harry Potter. Dengan padanan kaus merah, celana jins, sepatu kets, dan jaket hitam, penampilan Josiah Alexander Sila, atau lebih dikenal dengan nama Joey Alexander, tak jauh berbeda dengan anak sebayanya.
Di kala umur 11 tahun, Joey Alexander pernah masuk dalam berita di koran The New York Times di halaman satu. Salah satu koran terpopuler di Amerika Serikat itu menulis judul He's a Jazz Virtuoso Who Can Barely See Over a Baby Grand.Sejak pemunculan di koran Amerika inilah,masyarakat penggemar musik Jazz,mulai melirik dan menaruh perhatian besar akan kemampuan Inprovisasi yang di mainkan oleh Joey.Improvisasi. Musik Jazz membutuhkan improvisasi yang lebih ketimbang jenis musik lain. Improvisasi dari jenis musik ini lebih ke solo instrument dan scatsing vokalis, dimana not-not yg keluar bukan hafalan dari backstage, tetapi spontan di stage, yang dengan kata lain, musisi Jazz langsung menciptakan musik "on the stage".
Itulah yang sedang di latih dan di asah terus menerus oleh Joey Alexander,yang sekarang sudan pindah ke New York,untuk bisa ber guru dan punya kesempatan besar tampil di pentas pentas musik Jazz kelas Dunia.Satu diantara para mentor Joey di Amerika adalah peniup terompet Wynton Marsalis.
Dalam persiapan acara 60 Minutes, yang ditayangkan oleh televisi AS ABC pada Minggu tanggal 3 Januari tahun 2016 waktu Los Angeles, California, AS.Seorang pemusik Jazz Amerika memberi komentar,setelah menyaksikan langsung permainan Improvisasi Joey,"Saya tidak pernah mendengar seseorang bermain seperti dia. Lihatlah bagaimana ia berimprovisasi. Seorang anak berusia 12 tahun melakukan improvisasi seperti itu. Tidak pernah ada orang yang mendengar seseorang bermain seperti ia," ujar Marsalis.Disini
Demikian yang dikatakan oleh Joey Alexander,tentang permainan piano nya dalam melakukan Improvisasi,tidak pernah berencana membuat improvisasi pada lagu yang ia mainkan di panggung,"Ketika saya berada di panggung, saya tidak pernah berencana sebelumnya seperti, 'Oh, saya akan melakukan hal ini nanti'. Tentu saja saya memiliki konsep tentang apa yang akan saya lakukan, tetapi saya tidak pernah benar-benar merencanakannya,Improvisasi akan berbeda setiap kali tampil dan bagi saya itu hal yang sulit," imbuhnya." tutur Joey.