[caption caption="http://cdn.klimg.com/bola.net/library/upload/20/2015/03/persebaya-latihan_04_914c213.jpg"][/caption]
Masalah Hutang dan Piutang dalam usaha memang biasa dan sudah menjadi sebuah kebiasaan atau lazim,Perusahaan apapun atau bergerak di bidang apapun,masalah Hutang dan Piutang adalah sebuah kegiatan yang tidak bisa di hindari.Tidak ada sebuah Perusahaan yang mengelola semua kegiatan usaha nya dilakukan dengan transaksi tunai,apalagi kalau dalam bentuk kerjasama di bidang Investasi,perluasan usaha,makin terlihat masalah Hutang dan Piutang tidak bisa di elakan.
Namun tidak dalam masalah Gaji,Tunjangan,Bonus dan lain lain nya yang merupakan hak dari pekerja.tidak lah elok kiranya jika sebuah Perusahaan mempunyai hutang pada pekerja,walaupun dalam keadaan sulit sekalipun.Banyak aturan dan hukum yang bisa membuat seorang Pengusaha tidak berani menunda atau malah melalaikan kewajiban nya pada pekerja.Apalagi kalau di lihat dari segi Agama,yang mana ada sebuah petunjukan yang mengatakan "bayarlah upah pekerja,sebelum keringatnya kering di badan ".
Di bidang olahraga sepakbola Indonesia,malah masalah Hutang adalah sebuah masalah yang selalu menempatkan diri sebagai sebuah kegiatan yang rutin dan terjadi secara terus menerus,pihak Perusahaan pemilik Klub sepakbola,seakan akan sudah terbiasa dalam melalaikan kewajiban membayar apa yang jadi hak pemain.Hutang Gaji dan sejenisnya sudah merupakan kegiatan yang terbiasa dan tidak ada sebuah sanksi atau teguran dari pihak PSSI atau PT.pengelola pertandingan, tentang hal ini,seakan akan pihak pihak yang terkait,cendrung membiarkan masalah Hutang Gaji dan sejenisnya ber kembang biak dengan sehat.
Sudah berapa lama masalah Hutang Gaji dan sejenisnya ini,melanda banyak Klub sepakbola Indonesia,pernah ada pemain yang meninggal,tidak punya uang untuk berobat,makan dan minum,lantaran Klub belum menyelesaikan semua hak hak pemain.Miris dan itu adalah sebuah fakta dan kenyataan yang tidak bisa di elakan.Ini terjadi tidak saja pada masa kegiatan PSSI di bekukan,tapi jauh sebelum itu.Membiarkan dan tidak ada satupun sanksi yang konkrit dan nyata dari pihak pengelola sepakbola Indonesia,yang bisa menyelesaikan masalah hutang gaji dan sejenisnya ini.Seakan akan tidak ada sebuah rasa menyesal,bersalah atau merasa lalai dalam hal memenuhi hak pemain yang di rasakan oleh Pemilik/pengelola Klub sepakbola Indonesia,lantaran mereka semua berada dalam satu gerbong,dan tentulah saling menlindungi dan membiarkan semua masalah hutang gaji dan sejenisnya,berkembang dan secara terus menerus tetap eksis di sepakbola Indonesia.
Dari berita online dapat di petik berita,paling sedikit ada dua Klub yang masih punya tunggakan pembayaran gaji dan sejenisanya pada pemain.Di berita online hari ini bola.net mengabarkan bahwa Surabaya United Hutang 90 Juta ke Mbamba,disini.
Sedangkan sebelum nya pernah juga dikabarkan Klub sepakbola Persija juga masih memiliki Hutang Gaji dan sejenisnya pada pemain."Dia (Ferry Paulus, ketua umum Persija) bilang, kemarin sebenarnya sudah ada dana sedikit. Tapi, uangnya dibuat untuk yang lain," kata seorang pemain yang mewanti-wanti namanya tak disebut, Selasa (10/11) kepada Indopos (grup JPNN).Inilah potret nyata sepakbola Indonesia,tapi kenapa susah kalau di ajak melakukan perbaikan dan perubahan.??Disini
Hanya sebuah terobosan dan ketegasan yang bisa membuat semua masalah Hutang Gaji dan sejenisnya,tidak akan terulang dan terulang kembali.Apalagi kalau nanti akan ada lagi sistem Kompetisi yang berlindung di balik nama Turnamen,maka kalau saja tidak ada sebuah terobosan dan jalan keluar dari masalah munculnya Hutang Gaji dan sejenisnya ini,tidak heran nanti banyak pemain yang curhat dan kecewa,lantaran Gaji dan sejenisnya di telantarkan Klub.
Tidak salah kalau dikatakan masalah sepakbola Indonesia identik dangan Hutang Gaji,makin banyak kegiatan sepakbola Indonesia,makin banyak pula menimbulkan Hutang Gaji.
Maka sebaiknya mulai dari sekarang,sebelum semua rencana menggulirkan lagi sistem kompetisi,ada sebuah sarat atau aturan yang jelas dan tegas,dan tentulah yang paling baik adalah memenuhi semua aturan lisensi AFC untuk di terapkan pada semua Klub sepakbola Indonesia.Sehingga tidak lagi terdengar masalah Hutang Gaji,berbarengan dengan kegiatan sepakbola Indonesia,namun itu semua sulit untuk di terapkan,selama pengurus PSSI dan PT.LI di isi oleh personil personil yang besasal dari satu kelompok dan satu gerbong.
 "Kasihan Emile Mbamba. Ia harus memelas agar haknya dibayarkan oleh manajemen Surabaya United. Dari total Rp 100 juta yang seharusnya menjadi miliknya, baru Rp 10 juta yang diterima oleh penyerang asal Kamerun ini."Perayaan Natal kali ini saya tidak bisa pulang. Padahal setiap Natal kami selalu berkumpul," keluh Mbamba. Mantan penyerang Arema ini berharap klub milik pengusaha Gede Widiade ini membayar haknya..Disini