FIFA datang sebagai tamu Pemerintah dan harus tahu diri,kedaulatan Negara Republik Indonesia di semua bidang,harus di hormati FIFA.Mencampuri urusan dalam negeri adalah sebuah bentuk yang tidak bisa di tolerir atas alasan apapun.FIFA sudah ikut campur dalam urusan dalam Negara Indonesia.Negara Indonesia punya hak mengatur dan mengurus dan melindungi segenap tumpah darah Bangsa dan Negara.Negara Indonesia punya kewajiban untuk meningkatkan kesejahteraan Rakyat dan melindungi hak hak Rakyat dari semua perlakuan yang tidak sepantasnya.
Bangsa dan Negara Indonesia,dalam menerapkan aturan dan hukum sesuai dengan konstitusi UUD 45 dan di wujudkan dalam bentuk Undang Undang dan peraturan peraturan lainya.FIFA tidak bisa se maunya memaksa Bangsa dan Negara Indonesia,membiarkan Rakyat nya di berlakukan bagai sistem "perbudakan " dan membiarkan keributan dan bentrokan antar kelompok yang sudah menganggu kenyamanan dan ke amanan Masyarakat.FIFA tidak bisa membiarkan ada sekolompok orang yang bisa melarang pemain sepakbola Nasional ikut memperkuat Timnas demi membela nama Bangsa dan Negara Indonesia.
FIFA boleh saja berbuat dan menjalankan semua aturan yang ada pada statuta FIFA,tapi Bangsa dan Negara Indonesia juga punya kedaulatan sendiri dan tidak boleh di campuri dengan alasan apapun.Bagi Indonesia,melindungi sepakbola bukan lah sesuatu yang di letakan di tempat istimewa.Semua bidang olahraga akan diperlakukan sama dan karena itu ada aturan yang di jadikan acuan yaitu Undang Undang no 03 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.Apapun dan di cabang olahraga manapun di Indonesia ini,haruslah tunduk dan patuh serta wajib berpedoman pada UU SKN dalam menjalankan aktifitasnya.Di dalam UU SKN jelas di katakan bahwa Menegpora adalah penanggung jawab atas semua kegiatan olahraga di Indonesia.FIFA harusnya sebagai Organisasi besar di Dunia paham dan wajin memahami dan menghormati UU SKN,karena ini adalah kedaulatan Negara Indonesia,dalam mengatur dan menata olahraga.Tidak bisa FIFA di hormati,jika FIFA tidak menghormati aturan dan hukum di Indonesia.
FIFA yang merupakan Induk dari semua Federasi sepekabola di setiap Negara di Dunia ini,tidak bisa mengutak atik aturan dan mencampuri urusan Bangsa dan Negara dalam menjalankan semua aturan dalam bidang olahraga,karena sudah ada dalam UU SKN.FIFA tidak bisa menilai secara parsial tentang sepakbola Indonesia,FIFA harus memahami dan mengerti secara konferenship semua aturan dan kedaulatan Negara di cabang olahraga sepakbola.
Presiden Joko Widodo pernah mengatakn tidak takut dengan sanksi FIFA dan itu adalah bentuk dari tanggung jawab seorang Presiden untuk menjaga kedaulatan Negara di bidang sepakbola.Jangankan sanksi FIFA,dengan Freport aja Joko Widodo tidak gentar selama tidak campur tangan dengan kedualatan Negara.
FIFA jangan pernah bermimpi bisa mengatur sepakbola Indonesia, dan melindungi semua bentuk perbuatan yang tidak sepantasnya di alami oleh pemain pemian sepakbola Indonesia.Dengan berlindung di balik kata Profesional dan Industri Olahraga,Klub sepakbola di Indonesia tidak boleh mengabaikan kewajiban nya se enak nya saja, sebagai  sebuah Perusahaan.Ada kewajiban yang tidak bisa di abaikan oleh semua Perusahaan yang berada di Indonesia,satu dari sekian banyak kewajiban itu adalah punya NPWP,bayar Pajak pemain sepakbola dan bayar Pajak Tenaga Asing dan tidak mengebiri hak hak pemain.
Pernahkah FIFA tahu,apa yang sudah dilakukan oleh PSSI selama ini belum ada yang bisa di apresiai.Prestasi apa yang bisa di apresiasi dari PSSI.Keributan dan perkelahian antar suporter masih berlangsung.Izin pemain memperkuat Timnas di amputasi,sarat dalam statuta di kangkangi,mana ada orang yang belum ber kiprah selema 2 (dua )tahun di sepakbola Indonesia,bisa di angkat sebagai pengurus PSSI.Orang orang yang tidak bagian dari kelompok KPSI di singkirkan,dengan alasan tidak jelas.Mou dan surat edaran FIFA bisa di "akali" untuk menguasai PSSI.Semua ini tidak boleh terjadi lagi dalam sepakbola Indonesia,makanya Presiden Joko Widodo menyetujui ada upaya untuk menata ulang sistem dan management sepakbola yang ber buah prestasi,sehingga sepakbola Indonesia,akan membawa nama harum Bangsa dan Negara dengan prestasi di tingkat Ragional dan Internasional.Semua ini adalah bentuk kedaulatan Indonesia dalam sepakbola.
FIFA tidak juga bersih dan tidak pernah cacat,ternyata di FIFA terjadi juga korupsi dan menyimpan koruptor kelas Dunia.Dengan status Ketua FIFA sebagai tersangka korupsi,apakah FIFA bisa ngotot mengatakan bahwa FIFA adalah organisasi yang harus di patuhi ???,
Bangsa dan Negara Indonesia tidak menutup kemungkinan untuk berunding dan berdiskusi dengan FIFA,sepanjang semua aturan dan hukum yang ada di Indonesia tidak bisa di utak atik dan kedaulatan Bangsa dan Negara Indonesia,tidak bisa di ganggu gugat.
Sepakbola Indonesia tidak bisa di paksa tergantung dengan FIFA,terlalu luas wilayah Indonesia,dan terlalu banyak penduduk Indonesia,yang punya talenta di sepakbola dan itu sudah cukup menjadi potensi yang bisa di maksimalkan.Dunia akan berlomba lomba menjadikan Indonesia sebagai tempat pemasaran segala macam produknya.FIFA harus tahu itu.
Prestasi tingkat Ragional dan Internasional akan bisa di capai kalau semua tatanan dan managemen sepakbola Indonesia sudah kokoh dan siap masuk ikut serta di kancah sepakbola tingkat Dunia,dan di saat itulah FIFA akan melihat Indonesia,adalah Bangsa dan Negara Besar,punya kepribadian teguh dan punya harga diri yang kuat,semangat juang militan dan Bhineka Tunggal Ika.