Ada satu kata yang sering di lontarkan oleh kelompok KPSI ,sekarang sudah jadi pengurus PSSI yang dibekukan pada saat itu, yang sekarang relevan untuk di ingat dan di tagih, yitu kata "Demi Merah Putih " mengingatkan Saya bagaimana lancar dan lihainya kelompok KPSI,sekarang sudah jadi pengurus PSSI, memainkan kalimat demi merah putih di setiap ada masalah.Sedikit sedikit demi merah putih.
"Ini demi Merah Putih. Dengan terpaksa, Blanco (Luis Manuel Blanco, red) masih belum bisa dipakai dulu," ujar La Nyalla.Blanco adalah pelatih Timnas senior yang ditunjuk PSSI saat itu yang di ketui Djohar Arifin,merupakan hasil kerja sama olahraga G to G dengan Argentina.
Demi Merah Putih Prof Djohar harus mengikuti arahan FIFA untuk berkongres menjalankan butir butir isi MOU Kuala Lumpur, tapi Demi Merah Putih pula, Prof Djohar harus melanggar arahan FIFA.Dalam hal ini FIFA mengamanatkan bahwa exco hanya bisa dikembalikan melalui Kongres 17 Maret. Demi Merah Putih ,atas permintaan La Nyalla serta kelompoknya,Halim Mahfudz di berhentikan melalui Rapat exco yang empat anggotanya belum dipulihkan keanggotaannya dan tidak memenuhi persyaratan 2/3 anggota EXCO. Demi Merah Putih semua Demi Merah Putih…
Demi Merah Putih, Kongres 17 Maret di Jakarta, harus menambahkan agenda baru, meski FIFA mengharamkan, karena status Kongres adalah Kongres Luar Biasa.Di Kongres 17 Maret ada penambahan agenda penentuan jadwal dan tempat Kongres Biasa untuk membubarkan KPSI.Padahal status KPSI saat itu tidak jelas.Bagaiamna bisa ada agenda di Kongres PSSI, membubarkan organisasi yang tidak memiliki badan hukum, tidak mempunyai AD.ART dan itulah demi Merah Putih.Dan banyak lagi slogan "Demi Merah Putih" membawa korban .Demi Merah Putih membuat superior nya kelompok tertentu.
Kembali ke masalah sepakbola Indonesia sekarang,setelah sekian lama menikmati kekuasaan yang di idam idamkan,walaupun secara aturan,statuta,seharusnya belum memenuhi syarat, LNM di angkat jadi Waketum PSSI,hingga Ketum PSS.Tapi memang demi merah putih, apa saja bisa di lakukan, karena target utama adalah menguasai semua kegiatan sepakbola di Indonesia.Namun Alam dan Nasib Manusia tidak ada yang bisa menebak,apalagi memprediksi,hanya tinggal waktu saja, semua akan berjalan dan terjadi, sesuai dengan yang sudah di gariskan oleh Yang Maha Kuasa.
Kenapa di saat ini,kalimat "demi merah putih " dan harmonisasi tidak pernah di lontarkan lagi,di saat para pendukung dan Klub ISL tidak lagi bersama sama seperjuangan dengan LNM.Di saat Merah Putih memerlukan pengorbanan dari anak Bangsa di bidang sepakbola,makanya sebaiknya alangkah elok, kelompok KPSI/pengurus PSSI yang dibekukan, kembali mengingat ingat selogan "demi merah putih dan harmonisasi ".Sehingga bisa menyadarkan mereka bahwa superior itu sudah berubah jadi inferior, dan secepatnya legowo dengan ikhlas dan damai,serta melepaskan semua atribut yang berhubungan dengan urusan sepakbola Indonesia,demi merah putihkan.
Sakit memang jika di berhentikan dengan alasan tidak jelas dan tidak transparan hanya "Demi Merah Putih ".Begitu juga kelompok KPSI yang dulu memberhentikan para EXCO PSSI yang sah,yaitu kelompok Halim Madfudz serta Bob Hippy dan kawan kawan.Sekarang mata panah berbalik dan kelompok KPSI yang merasakan apa yang mereka perbuat dulu dan sekarang dilakukan oleh Negara.Jadi tidak usah di jadikan rumit,anggap saja semua adalah buah dari apa yang sudah di lakukan sebelum nya,Demi Merah Putih.
Tidak ada gading yang tidak retak,kata pepatah,makanya kalau memang mencintai sepakbola dan ingin melihat sepakbola Indonesia tumbuh berkembang dan mendunia,tidak ada alasan lagi bagi pengurus PSSI yang dibekukan, untuk tetap melakukan perlawanan pada Menegpora,sebaiknya serahkan semua masalah dan biarkan Menegpora beserta staff nya bekerja..Pulang lah ke rumah masing masing dan lakukan apa yang terbaik dan berguna bagi banyak orang,sehingga menjalankan kehidupan dengan lebih tenang dan damai,ini juga "Demi Merah Putih "
Noktah kecil itu tidak terlihat lagi dengan jelas,akibat kabut asap yang menutupinya,itu lah gambaran akan perjalanan hidup dan ada pepatah yang mengatakan bahwa apa yang kamu alami sekarang adalah akibat dari perbuatan di masa lalu mu..
Entah kemana perginya "Demi Merah Putih dan Harmonisasi",karena tidak se gagah dan se superior dulu lagi.Padahal kalau normalnya kalimat " Demi Merah Putih" sangatlah dalam makna dan artinya.Para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia,hanya tahu satu kalimat yang harus di pertahankan tidak lain adalah "Demi Merah Putih".Kenyataan nya di bidang sepakbola kalimat "Demi Merah Putih" bisa di jadikan senjata untuk alasan supaya semua terlihat Harmonis.
Kredibilitas Kelompok LNM sudah ber keping keping dan sudah banyak yang merasakan,betapa sulitnya melakukan perundingan dan menerapkan kesepakatan dengan kelompok ini.Mou Kuala Lumpur,tidak jelas palaksanaan nya,kerja Tim Join Committee juga tidak tahu ujung pangkalnya.Tidak salah para pengurus PSSI yang dibekukan saat ini,sudah tidak di percaya lagi oleh Menegpora,walaupun untuk berunding sekalipun.
"Demi Merah Putih " sudah "bonyok" dan terkulai lemas.
Mungkinkah kalimat "Demi Merah Putih" akan di munculkan kembali sesuai dengan arti dan makna nya yang sangat sakral ???