Mohon tunggu...
Vlar Lantang
Vlar Lantang Mohon Tunggu... wiraswasta -

Laki laki anak nagari ,di Ujung Barat Sumatera Barat (Padang ) Aia Bangih Nama Nagari nya..

Selanjutnya

Tutup

Bola

Di Masa PSSI, Profesional dan "Perbudakan " Beda Tipis, Makanya Ada Upaya Mempertahankan..

7 Oktober 2015   22:46 Diperbarui: 7 Oktober 2015   23:22 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dizaman sekarang dimana Industri sepakbola makin berkembang pesat.Di daratan Eropa  terlihat paling menonjol perkembangan Industri sepakbola nya,malah sudah banyak yang masuk ke bursa efek,melibat kan publik untuk dapat memiliki saham saham dan kemudian menikmati keuntungan.Putaran yang lancar dan terukur membuat makin banyak orang tertarik menanamkan sebagian uang nya di Industri Sepakbola.

Semua itu tidak terlepas dari makin profesional nya para pengelola Klub sepakbola dan pemain sepakbola.Setiap tahun nya banyak bermunculan pemain pemain baru yang bernilai tinggi,akibat makin berkembangnya skill dan ketrampilan mengolah si kulit bundar.Kata Profesional menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia di artikan sebagai orang yg ahli menjalankan tugasnya di suatu profesi tertentu. Maka nya Klub sepakbola dan pemain sepakbola di daratan Eropa, masing masing memiliki dan menjalankan profesi nya sesuai dengan bakat dan di iringi dengan latihan yang keras,serta disiplin dalam menjalankan pekerjaan.

Di Indonesia memang sudah banyak para pekerja Profesional yang sudah mendapat tempat dan pendapatan yang layak sesuai dengan bidang ke ahlian masing masing. Di sepakbola Indonesia, sudah lama kata profesional ini di dengung dengungkan dan di kaitkan dengan Klub yang profesioanal,tempat di mana pemain sepakbola profesional Indonesia merumput dan membela nama Klub dalam setiap pertandingan. Tentulah sesuai dengan arti kata profesional di atas, para pemain sepakbola profesional Indonesia tentulah menerima bayaran sesuai dengan tingkat keahlian,ketrampilan dan seberapa besar kontribusinya di setiap pertandingan.

Berpedoman pada Industri sepakbola yang ada di daratan Eropa,sudah barang tentu setiap pemain sepakbola profesional di Indonesia,akan menikmati hasil jerih payah dan juga disamping itu, tentulan berusaha untuk bisa meningkatkan tingkat kemampuan, skill dan pada giliran nya memberikan kontribusi yang cukup dominan dalam Klub. Imbas dari semua ini pemain sepakbola profesional Indonesia sudah bisa hidup bahagia,ber kecukupan, dan makin meningkat kesejahteraan hidup, dan kemudian status sosial akan mengikuti seiring dengan meningkatnya popularitas nama pemain.

Dengan jumlah penduduk Indonesia yang besar dan penggemar olahraga yang terbanyak adalah sepakbola,maka potensi untuk berkembangnya Industri sepakbola begitu besar.Banyak sudah Klub Klub dari Eropa yang sudah membuka sekolah sekolah sepakbola,untuk memberi kesempatan pada anak anak Indonesia untuk meniti karier di bidang sepakbola sebagai pemain profesional.Gayung bersambuat, antusias dan perhatian serta minat Masyarakat yang begitu besar terhadap sekolah sekolah sepakbola terlihat dari jumlah murid dari setiap sekolah sepakbola begitu besar. Anak anak di sekolah sepakbola di beri kesempatan dan dididik dengan program yang sesuai dengan tingkat umur, di latih dan di ajari bagaimana bermain bola yang baik dan benar, mengasah bakat,meningkatkan daya fisik, kerja sama untuk dasar dasar menuju tingkat profesional kelak kalau sudah waktu nya.

Semua hal hal yang diatas adalah gambaran dari keadaan normal nya, semua berjalan lancar dan setiap orang sudah mengerti akan tugas dan tangguang jawab masing masing di bidang keahlianya, sehigga semua elemen dan roda roda dalam menjalankan pekerjaan yang ber profesi sebagai profesional makin mapan dan makmur.

Namun apa yang terjadi di sepakbola Indonesia di lima atau empat tahun belakangan ini.Dalam kehidupan Masyarakat sehari hari kata kata profesionalisme sudah begitu gampang di hafal dan maklum apa artinya oleh banyak orang,apalagi di bidang sepakbola.Banyak nya pertandingan di ajang atau turnamen yang di selenggarakan makin membuat kata kata profesional makin populer,apalagi banyak nya pemain asing ikut bermain membela Klub sepakbola Indonesia.Para pemain asing di katakan sudah tingkat profesional dan layak di kontrak untuk membela dan bermain di Klub sepakbola Indonesia. Mutu dan tingkat skill,ketrampilan pemain asing mendapat perhatian khusus oleh penonton dan kontribusinya di setiap pertandingan juga jadi penilain tersendiri.

Itu jugalah yang membuat makin terseret dan tertatih tatih nya pemain pemain sepekbola Indonesia dalam meniti karier di bidang sepakbola profesional di Negara sendiri.Di tambah lagi kemampuan Klub sepakbola Indonesia yang tidak transparans dalam hal keuangan,termasuk pajak pendapatan pemain tidak di setor ke Negara. Padahal sesuai atutan Klub Sepakbola yang memperkerjakan orang adalah pemungut dan penyetor pajak atas pekerja.Seperti apa yang di katakan oleh Andritany di sebuah media online tentang keadaan, kondisi dan yang di alami oleh pemain pemain profesional sepakbola Indonesia, sehingga membuat profesi sepakbola di pertanyakan ke profesionalis nya.. Jerih payah dan cucur keringat pemain, baik dalam berlatih maupun di saat bertanding tidak di hargai sesuai dengan profesi pemain yang sudah tingkat profesional.Apa yang jadi hak pemain sesuai kontrak tidak di laksanakan oleh Klub,ada juga yang tidak di bayar sama sekali,nunggak hutang masih lumanyan, masih ada harapan.

Dari sudut pemain sepakbola Indonesia,juga terlihat tidak lah melaksanakan profesi profesional dengan baik dan benar,sewaktu ada kesepakatan dan di tuangkan dalam sebuah kontrak, pemain tidak serta merta membaca, menelaah, sehingga mengerti apa isi yang tertulis dalam kontrak. Sudah begitu tidak ada sebuah keberanian untuk secara aktif ber komunikasi dengan Klub,manakala ada yang tidak sesuai dengan isi kontrak.Semua ini melebur dan membaur dalam satu keadaan dan Klub se akan akan menikmatinya. Federasi sepakbola Indonesia memang sudah dengan cekatan sejak dari awal untuk menilai layak atau tidak sebuah Klub ikut ber kompetisi, dengan melakukan Verifikasi, tapi hanya manis di bibir saja.Verifikasi seolah olah hanya sebagai lip service untuk di jadikan alat agar Federasi terlihat serius dalam mengelola manajemen sepakbola Indonesia di saat Kompetisi resmi di putar.

Profesional pemain sepakbola Indonesia di katakan setingkat dengan "perbudakan", karena hak dan prestasi pemain tidak di nilai dan di bayar dengan lancar,malah nunggak dan isi kontrak tidak di hormati oleh Klub sepakbola yang nota bene nya profesional juga..

Kata dan arti profesional dalam sepakbola Indonesia,seharus nya di kecualikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,karena dalam kenyataan dan penerapannya masih setingkat dengan "perbudakan". Masih bagus tingkat amatir yang pada umum nya hanya penyaluran hoby,walaupun ada juga yang menuju ke jenjang profesional..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun