[caption id="" align="aligncenter" width="396" caption="http://www.tribunnews.com/2012/04/15/taufik-hidayat-kritik-mental-pemain-muda-indonesia"][/caption] Tiket perempatfinal sukses digenggam Taufik Hidayat menyusul kemenangannya di babak kedua Makau Terbuka Grand Prix Gold 2012. Tiket lolos lain di antaranya diraih pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Inilah usaha yang di lakukan oleh Taufik Hidayat setelah gagal di dua open series sebelumnya yaitu Tiongkok Open dan Hongkong Open.Prestasi di ujung tahun ini di coba raih oleh Taufik Hidayat yang sebenarnya sudah berjuang dengan segenap tenaga yang ada. Di usia nya yang 31 tahun,memang tidak lah muda lagi,tapi mengingat Tuafik Hidayat sudah masuk bergabung sebagai pemain bulutangkis professional menjalin bisnis dengan Yonex dalam pengadaan alat olahraga. Peraih medali emas untuk Indonesia pada Olimpiade Athena 2004 dengan mengalahkan Seung Mo Shon dari Korea Selatan di babak final. Pada 21 Agustus 2005, dia menjadi juara dunia dengan mengalahkan permain peringkat 1 dunia, Lin Dan di babak final, sehingga menjadi pemain tunggal putra pertama yang memegang gelar Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis dan Olimpiade pada saat yang sama. Selain itu, pemegang gelar juara tunggal putra Asian Games (2002, 2006). Ia tampil di Olimpiade Beijing 2008, namun langsung kalah di pertandingan pertamanya, melawan Wong Choong Hann di babak kedua. Selain itu, dia juga telah enam kali menjuarai Indonesia Terbuka: 1999, 2000, 2002, 2003, 2004, dan 2006.Pengalaman lainnya antara lain pada Piala Thomas (2000, 2002, 2004, 2006, dan 2008) serta Piala Sudirman (1999, 2001, 2003, dan 2005). Taufik memiliki kelebihan pada backhand danjumping smashkeras, drop shot akurat,footwork yang rapih serta permainan net yang mematikan.Bahkan rekor jumping smash yang dia buat pada kejuaraan dunia 2006 saat menghadapi Ng Wei masih tercatat sebagai yang tercepat. Saat itu shuttle-cockyang melesat dari raket Taufik tercatat mencapai 305 km/jam. Menurunnya prestasi bulutangkis Indonesia ini adalah "Yang pasti regenerasi kita kurang, banyak pihak yang saling menyalahkan, baik pengurus atau ketua PBSI sama saja,"Banyak pengurus mestinya belajar tentang bulutangkis, jangan sotoy, karena mantan pemain saja belum tentu bisa ngurusin ini. Dan belum tentu seseorang yang mainnya bagus bisa melatih, apalagi mereka yang tidak ada basic bulutangkis sama sekali," Memang selama ini Taufik Hidayat di kenal sebagai pemain Bulutangkis Indonesia yang berani menyuarakan isi hati dan curahan perasaan kepada publik,akibat dari itu Taufik Hidayat pernah berselisih paham dengan PBSI,menyentil pengurus PBSI karena dinilainya gagal dalam melakukan pembinaan pemain muda yang bermental bagus, "Proses pembinaan pemain muda di PBSI harus lebih baik dari sekarang. Jika pemain yang ada saat ini tidak bagus, jangun ragu untuk menggantinya dengan pemain baru,""Mestinya PBSI itu sudah ada dari daerah, nah ini yang kita gak ada. Sekarang Pelatnas hanya terima jadi saja, tapi penjaringan di daerahnya kurang," ujar pemenang medali emas Olimpiade Athena 2008 itu Akhirnya memutuskan  pindah ke Malaysia,bersama pelatih pribadnya .Adalah Chiarul Tanjung waktu itu sebagai ketua PBSI yang bisa menarik kembali ke Indonesia dimana saat itu sedang mempersiapkan ajang Piala Thomas Cup tahun 2002. Kalau dilihat dari perjalanan karier dari Taufik Hidayat selama mengeluti duna Bulutangkis sudah sepantas nya para anak anak Bangsa yang masih muda berpedoman pada semangat dan daya juang dari Taufik Hidayat. Untuk mempesiapkan masa depan nya Taufik Hidayat setelah pensiun dari karier sebagai pebulutangkis professional Indonesia sudah merancang Taufik Hidayat Arena yang juga bergerak di bidang Bulutangkisa juga namun sebagai agent atau penyelenggara.. Manly 174.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H