Semua sudah mengetahui bahwa pukulan yang amat mematikan yang dirasakan oleh Pengurus 18 Klub ISL dan KPSI adalah , ketika para wakil wakil Negara se Asean di Myanmar memutuskan bahwa PSSI lah yang di tunjuk sebagai badan yang sah dan resmi untuk memutuskan atau menentukan Kesebelasan yang jadi wakil Indonesia di ajang Piala AFF 2012 nanti.
Semua energy dan daya upaya para pengurus 18 Klub ISL dan KPSI ber konsentrasi membujuk Semen Padang FC dengan berbagai cara agar menarik semua pemain pemain nya di Timnas Indonesia, dan di saat saat kesebelasan TRG yang merupakan Tim bayangan/gadungan sedang serius seriusnya dipersiapkan sebagai wakil Indonesia di ajang Piala AFF 2012,tiba tiba semua gagal total oleh keputusan badan AFF.
Alangkah sedih dan kejam sekali keputusan yang tidak pernah di perkirakan oleh pengurus 18 Klub ISL dan KPSI sendiri,namun itulah kenyataan yang harus mereka terima.Tidak puas dengan mendengar keputusan dari petinggi AFF tersebut,pengurus 18 Klub ISL dan KPSI mencoba juga mendaftarkan pemain pemain TRG yang di latih oleh pelatih terbaik yang di juluki pelatih “hampir” yaitu Alfred Riedl ,untuk wakil Indonesia,dan tidak menunggu hari,semua itu di tolak oleh petinggi AFF.
Sesudah itu tidak ada lagi terdengar komentar dan langkah langkah pengurus 18 Klub ISL dan KPSI dalam menanggapi semua keputusan AFF tersebut,seperti hilang di telan Bumi dan Laut di dasar Samudera luas sana.Hanya menyisakan sebuah pertanggungjawaban kepada BOSS , yang sudah mereka yakini atas semua langkah mereka akan berhasil.
Kegagalan pengurus 18 Klub ISL dan KPSI sebagai wakil Indonesia di ajang Piala AFF 2012 ini melengkapi kegagalan pengurus 18 Klub ISL dan KPSI dalam memaksakan Alfred Riedl sebagai Pelatih Kepala Timnas Indonesia dalam misi “harmonisasi” dengan PSSI.
Apa yang sudah pengurus 18 Klub ISL dan KPSI alami ini adalah sebuah bentuk dari ke gagalan mereka dalam membuat perencanaan yang baik.Kurang teliti dan kurang pintar dalam menganalisa kekuatan dan kesempatan yang ada, yang bisa di manfaatkan.Pengurus 18 Klub ISL dan KPSI sudah teledor sekali mempercayai gerakan yang di mulai oleh Toto Sudibyo yang memutuskan menarik semua pemain pemain Semen Padang FC dari Timnas Indonesia,rupanya tidak berjalan sesuai scenario.
Toto Sudibyo tidak semudah yang diperkirakan, bisa menggiring opini tersebut,rupanya mendapat perlawanan dari para petinggi perusahaan Pabrik Semen PT.Semen Padang yang merupakan induk dari Semen Padang FC.Malah yang terjadi sebaliknya SPFC tetap akan memberi izin kepada pemain pemain nya ikut membela Timnas Indonesia.
Disamping itu pengurus 18 Klub ISL- KPSI juga teledor dalam menganalisa kekuatan pelatih Nil Maizar yang nota bene nya adalah bekas pelatih Semen Padang FC,tidak sesuai dengan scenario mereka.Nil Maizar bukan nya menyerah dan melemah, malah makin keluar keberanian dan jati diri ,Mental dan Sprit Kebangsaan yang sebenarnya.Menantang dan mengomentari LaNyalla adalah “noktah kecil saja, walau pun ada segerbong di belakang nya,tidak akan bisa menghentikan Timnas Indonesia untuk berlaga di ajang Piala AFF 2012”
Tidak disangka sangka seorang Nil Mazar akan punya kemampuan dan kekuatan sebesar itu,sehingga membuat dukungan dan simpati masyarakat meningkat kepada Nil Maizar.Ini juga merupakan satu dari sekaian banyak “andil “ yang membuat semua analisa pengurus 18 Klub ISL dan KPSI teledor.
Nil Maizar bisa menjawab semua nya dengan prestasi yang baik dan menciptakan kondisi yang kondusif serta rasa simpati semua pemain pemain Timnas Indonesia.Apalagi setelah Bambang Pamungkas memutuskan ikut bergabung memperkuat Timnas Indonesia.Dukungan nyata dari masyarakat meningkat,terlihat sewaktu latihan di GBK,banyak pendukung yang hadir memberi semangat dan dukungan pada Timnas Indonesia.
Semua yang di lakukan oleh Alfred Riedl berlatih di Kota Batu Malang sedemikian lama,kemudian uji coba kesebelasan si Riedl ini ke Negara Australia,terlihat lah bagiamana kualitas dan tingkat kemampuan managemen pengurus 18 Klub ISL dan KPSI dalam mempersiapkan sebuah kesebelasan.Tidak ada yang mau melayani mereka dan tidak mendapat lawan yang sepadan.Akibatnya di carilah lawan yang tidak bearti sama sekali.TRG di Australia mendapat lawan yang tidak seimbang dan juga tidak dari Klub sepakbola yang masuk katagori Professional.
Kelihatan semua itu percuma dan tidak menghasilkan apa apa terhadap pengurus 18 Klub ISL dan KPSI.Malah kelihatan kelemahan dan keteledoran yang sangat sangat menonjol yang mereka perlihatkan kepada public sepakbola Indonesia.Ini semua mengakibatkan kepercayaa diri pengurus 18 Klub ISL dan KPSI jatuh ke jurang yang paling dalam di Dunia ini.
Dari semua kegagalan diatas bisa di simpulkan bahwa ;
1.LaNyalla sudah gagal mengemban misi dan segera membuat laporan dana serta secepatnya melakukan konsolidasi dengan 18 Klub ISL.
2.LaNyalla seduah gagal dalam memperhitungkan dan menganalisa kekuatan PSSI selama ini,dan LaNyalla di minta pertanggung jawaban atas semua ini.
3.LaNyalla diminta mengundurkan diri sebagai komandan serangan dan pengatur strategi peperangan.
4.LaNyalla diminta mempertanggung jawabkan gagal menahan Bambang Pamungkas dan Okto Maniani ikut membela Timnas Indonesia.
Untuk itulah LaNyalla meminta waktu tidak tampil dulu di muka public agar bisa konsentrasi menyelesaikan semua laporan laporan dan pertanggung jawaban yang di minta Boss.Entah kapan semua laporan dan pertanggung jawaban diatas akan bisa diselesaikan oleh LaNyalla.
Yang jelas Pengurus 18 Klub ISL/KPSI teledor dalam menganalisa kekauatan PSSI dan khsususnya pelatih Nil Maizar.
SALAM GARUDA Ku Bukan Burung Perkutut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H