Mohon tunggu...
Vlar Lantang
Vlar Lantang Mohon Tunggu... wiraswasta -

Laki laki anak nagari ,di Ujung Barat Sumatera Barat (Padang ) Aia Bangih Nama Nagari nya..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Empat Ex Exco PSSI, Makan Buah Simalakama (Terpojok)

26 September 2012   01:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:41 1459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seteah adanya kepastian mengembalikan ke 4 ex anggota Exco PSSI yang sudah dipecat oleh komite Etik PSSI,maka AFC melalui Tim Task Force nya meminta JC untuk mengembalikan mereka ke posisi semua jadi Exco PSSI kembali.

Ini secara kompromi dalam hal untuk mendapatkan sebuah jalan keluar dari penyelesaian konflik tidak ada yang aneh dan wajar wajar saja,karena TTF AFC ingin agar semua pengurus PSSI kembali bersatu dalam sebuah tujuan yang mulia.Tujuan untuk mengembangkan sepkbola Indonesia dan membangun sebuah kekuatan system dalam sepakbola yang modern dan berguna untuk semua Masyarakat.

Namun TTF AFC tidak mengetahui dari awal sejarah ke 4 ex Exco tersebut sebelum dijatuhi sanksi oleh Komite Etik PSSI.Sebagai mana diketahui sebelum dijatuhkan sanksi permanen,kepada 4 orang tersebut diberi kesempatan untuk meminta maaf dan membuat pernyataan.

-Menyatakan permintaan maaf telah melakukan tindakan pelanggaran etika.

-Menyatakan janji menghentikan semua tindakan pelanggaran etik.

-Menyatakan janji tidak akan mengulangi lagi tindakan pelanggaran etika dalam segala bentuknya dan jenisnya di PSSI.

-Pelaksanaan sanksi yang disebut di atas harus diterima Ketua Umum PSSI dan Komite eksekutif PSSI di kantor PSSI dan dikirimkan pos tercatat kepada AFC dan FIFA dalam kurun waktu 2x24 jam terhitung sejak keputusan ini selesai dibacakan

-Apabila setelah batas waktu yang ditentukan sanksi itu tidak dilaksanakan seluruhnya, tiap terlapor akan dijatuhkan sanksi pemberhentian permanen dari Komite eksekutif PSSI maupun kegiatan pesepakbolaan di seluruh Indonesia.( http://www.beritajatim.com/detailnews.php/5/Olahraga/2011-12-27/122102/2/%20RESMI:%20PSSI%20Pecat%204%20Exco)

Setelah lebih dari waktu yang ditetapkan mereka tidak melakukan 4 hal diatas maka jatuhlah sanksi permanen  sesuai butir 5.( dijatuhkan sanksi pemberhentian permanen dari Komite eksekutif PSSI maupun kegiatan pesepakbolaan di seluruh Indonesia.)

Inilah yang mendasari sanksi kepada ke 4 orang tersebut “melanggar statuta PSSI pasal 36 dan 42. Selain itu, melanggar kode etik fair play PSSI Pasal 6, 9, 12 dan 18. Dasar pemecatan adalah statuta PSSI, Kode Etik Fair Play PSSI, Statuta FIFA. Kode Etik FIFA Surat Keputusan (SK) KONI tentang pengangkatan pengurus PSSI”

Setalah mendapatkan sanksi mereka tidak menerima dengan sabar dan ikhlas malah melakukan perlawanan dengan memberi komentar yang mencerminkan penolakan mereka terhadap keputusan Komite Etik PSSI.Seperti berikut  “"Tetapi keputusan itu tak bisa menghentikan perlawanan saya untuk meluruskan PSSI. PSSI telah kehilangan legitimasi dari anggotanya sejak tgl 18 Desember 2011 yang lalu. Proses KLB telah berjalan dan merespon keputusan Djohar Arifin, termasuk Komite Etik, hanya buang-buang waktu," tegasnya. Ini LNM ygn berkomentar..

"Terserah mereka mau bagaimana. Kami tetap akan maju terus. Biarin aja, kami tidak akan tanggapi. Kredibilisat Todung saja dipertanyakan, apalagi hasil putusannya. Jadi kami tetap akan lanjut, biar nanti semuanya diselesaikan dalam forum kongres," cetus Tony(http://news.viva.co.id/news/read/275036-dipecat--empat-exco-pssi-tak-acuh )

“PSSI itu tambah lama tidak tambah pintar, tapi tambah goblok. PSSI itu bukan AFC maupun FIFA, mana ada komite etik yang dibentuk oleh Exco bisa memecat Exco nya sendiri, kalau itu terjadi tidak menutup kemungkinan Ketum PSSI juga bisa dipecat oleh Komite Etik, kan jadi lucu,” ungkap Nyalla.( http://forum.kompas.com/bola-indonesia/59012-komite-etik-sama-gobloknya-dengan-pssi.html )

Sikap inilah yang membuat ke 4 Ex Exco itu menjadi dilema berat  untuk bisa menerima kembali Djohar Arifin dan Todung Mulya Lubis sebagai satu tim dalam kepengurusan PSSI..

Kalau dulu mereka berlaku manis,sabar dan tenang tenang saja dalam menyikapi sanksi pemecatan PSSI, mungkin akan lain lagi perasaan mereka, untuk bisa kembali jadi anggota Exco,karena tidak pernah saling menyakati dan saling menghina,serta menghujat.Sekarang itulah yang jadi kendala.

Apalagi nanti tentu ada syarata syarat yang harus di jalankan dan dilaksanakan sebelum mereka kembali di terima jadi anggota Exco PSSI.Ini juga membuat suasana akan menjadi susah,karena itu Todung Mulya Lubis memberi pendapat “ mengatakan jika proses pengembalian empat mantan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang telah dipecat, tidak akan berjalan mudah. Namun, dirinya meminta waktu yang cukup supaya Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Halim Mahfudz segera merumuskan prosedur pengembalian empat Exco dan melaporkannya kepada JC dan Satgas AFC.”(  http://www.bolaindo.com/2012/09/23/ketua-jc-kesulitan-rumuskan-pengembalian-empat-exco/comment-page-1/)

Jadi keputusan JC itu membuat ke 4 ex anggota Exco  PSSI tersebut “terpojok” dan bertambah malu lagi,karena dulu mereka  dengan bebasnya menghina Komite Etik dan PSSI ,sekarang harus kembali menghormati PSSI dan Djohar Arifin yang juga sering mereka hina…AFC memberi beban berat kepada mereka.Seperti pribahasa makan buah simalakama…

Walaupun mereka kembali  tidak akan bisa harmonis dengan pengurus lain,karena mereka akan kembali,bukan  karena merasa bersalah tapi kerena menghormati AFC,dari sini saja sudah bisa di duga,keberadaan mereka di Exco tidak akan harmonis…

Jalan yang terbaik adalah menerima dulu keputusan AFC sebagai anggota Exco PSSI tersebut dan pada yang sama buat surat untuk  mengundurkan diri secara baik baik sebagai anggota Exco PSSI,atau sekarang bikin surat kepada AFC untuk secara sadar tidak menerima untuk kembali  jadi Exco PSSI ,karena  buat saja alasan yang etis dan masuk akal,pada saat yang sama tunjuk pengganti nya.

SALAM GARUDA Ku Bukan Burung Perkutut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun