Mohon tunggu...
Vlar Lantang
Vlar Lantang Mohon Tunggu... wiraswasta -

Laki laki anak nagari ,di Ujung Barat Sumatera Barat (Padang ) Aia Bangih Nama Nagari nya..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Professionalisme yang Tergadaikan.Riedl Bagaimana Kabar ??

5 September 2012   13:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:53 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_210636" align="aligncenter" width="300" caption="apalagi.jpg"][/caption]

Pelatih yang berkebangsaan Austria ini bernama Alfred Riedl, sekarang menjabat sebagai pelatih kesebelasan bentukan KPSI, yang menggabungkan seluruh pemain pemain dari Klub ISL yang memenuhi persyaratan sesuai dengan keinginan Alfred Riedl.

Dulu juga pernah Alfred Riedl melatih Kesebelasan Nasional Indonesia saat Indonesia ikut dalam kejuaraan AFF Cup tahun 2010,saat mana PSSI dipimpin oleh Nurdin Khalid.Prestasi yang bisa dihadirkan oleh pelatih ini hanya membawa Kesebelasan Nasional Indonesia sampai ke Final,kemudian kalah d Final melawan Kesebelasan Nasional Malaysia,yang keluar sebagai Juara AFF Cup 2010.

Ada yang tersisa disaat Kesebelasan Nasional Indonesia dilatih oleh Riedl waktu itu,di mana di Indonesia ada sebuah liga yang tidak berada dibawah kontrol PSSI yaitu Liga Primer Indonesia ( LPI ),akibatnya semua pemain pemain yang bermain di liga LPI tidak bisa mengikuti atau memperkuat Timnas Indonesia.Sesuai Statuta FIFA.

Irfan Bahdim yang bermain bersama Persema LPI tidak dipanggil untuk bergabung dengan Timnas Indonesia karena Riedl menghormati badan tertinggi otoritas sepakbola Dunia yaitu FIFA.Padahal sebelum bergabung nya Persema dengan liga LPI,Irfan Bahdim bisa mengikuti dan memperkuat Timnas Indonesia.

Memang cocok dan sepatutnya lah seorang Riedl sebagai pelatih Kesebelasan Nasional sebuah Negara bisa memberikan sikap dan panutan kepada sesama pelatih dan pemain untuk menghargai dan menghormati FIFA.Karena memang semua urusan dan pengelolaan sepakbola di Dunia ini adalah domain nya FIFA,yang sudah ditunjuk dan di akui bersama sama semua Negara yang menjadi anggota nya.

Harusnya sikap dan panutan yang sudah diperlihatkan Riedl menghargai FIFA tsb,merupakan cerminan dari karakter dan kepribadian Riedl yang sebenarnya,tidak dipengaruhi oleh apapun dan dalam kondisi apapun juga.Karena karakter itu dibentuk dalam waktu yang lama, dan sudah menjalani bermacam macam persoalan yang menempa hidup, serta berbagai cobaan,sehingga tetap tegar dan menghasilkan sebuah kepribadian yang kuat dan dasar yang kokoh terhadap hidupnya.

Saat itu PSSI Pimpinan Nurdin Khalid memerintahkan kepada Riedl agar tidak melanggar aturan yang ada pada Statuta FIFA yang salah satu pasalnya tidak boleh melibatkan pemain yang membela Klub di mana Klub itu berkompetisi di liga yang berada diluar system FIFA (breakaway ),dalam hal ini LPI.

Akhirnya Irfan Bahdim gagal ikut membela nama Bangsa dan Negara Indonesia dan bendera Merah Putih dalam bidang sepakbola yang bernama Timnas Indonesia.Dan Irfan Bahdim bersama Klubnya Persema LPI menerima Keputusan dari Riedl dengan lapang dada dan sabar.

Namun apa yang terjadi sekarang setelah gagal menghadirkan sebuah gelar pada Timnas Indonesia,si Riedl kembali lagi ke Indonesia dan mengikat kontrak sebagai pelatih lagi.Kembalinya Alfred Riedl dalam rangka melatih kesebelasan yang disebut "ISL Selection"( belum pasti )  yang di kelola oleh pihak pihak yang berada diluar kontrol PSSI dan FIFA yaitu KPSI.

Disinilah kelihatan bagaimana karakter dan watak dari seorang Alfred Riedl yang sebenarnya dan sudah jelas dan terang benderang.Dengan gagah dan keyakinan diri yang tinggi sabagai pelatih yang berasal dari Benua yang terkenal dengan system pengelolaan Liga yang sudah moderen dan sangat terkenal di Dunia yaitu Benua Eropa."Sudah tergadaikan"

Sebagai pelatih yang Professional serta dengan jiwa dan sikap yang harusnya mendahulukan Professionalitas dari pada hanya sekedar sejengkal kebawah dan sejengkal keatas dari pusar saja,yang membuat semua bisa berubah.Alfred Reidl harusnya tahu bagaimana bersikap Profesisional sebagai pelatih yang sudah berpengalaman dan sudah banyak Negara tempat Riedl bekerja sebagai Pelatih sepakbola.

Keputusan untuk menerima tawaran menjadi pelatih kesebelasan sepakbola dari pihak yang sudah jelas jelas tidak di akui FIFA ini,adalah bentuk dari karakter Alfred Riedl bisa di hargai dengan ........?, atau dengan kata lain,si Alfred Riedl bisa dibeli dengan ......? .Karena itulah semua apa yang sudah pernah di jalankan oleh Riedl selama ini di Indonesia, sekarang  bisa berobah total atau 180 derajat.

Dulu dengan gagah dan berani mengatakan tidak bisa memanggil Irfan Bahdim karena mengahargai FIFA,sekarang penghargaan kepada FIFA itu hilang karena Alfred Reidl sudah tergadai  pada  pihak yang FIFA sendiri tidak mengakui keberadaanya di Indonesia yaitu KPSI.

Pada tahun 2011 Reidl bisa mengatakan “Riedl menegaskan keputusannya untuk tidak memanggil para pemain yang tidak terdaftar sebagai anggota PSSI, satu-satunya asosiasi sepak bola di Indonesia yang diakui FIFA, karena kompetisi yang akan diikuti timnya adalah kompetisi di bawah naungan FIFA.”

http://bola.inilah.com/read/detail/1133262/URLTEENAGE

Sedangkan pada tahu 2012 saat melatih Kesebelasan dari pihak yang tidak di akui FIFA "Kemungkinan besar kami akan bekerjasama. Sebab jika tidak bersatu, maka Indonesia bisa terkena sanksi," ungkap Riedl pada jumpa pers di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (5/9/2012).”

http://www.tribunnews.com/2012/09/05/alfred-riedl-saya-pelatih-profesional-bukan-politisi

SALAM GARUDA Ku Bukan Burung Perkutut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun