Suasana sepakbola Indonesia kembali ke awal lagi seperti kondisi semula sebelum MoU di tanda tangani di Kuala Lumpur dengan ukuran LNM/KPSI berencana bikin Tim sepakbola yang pemain pemain terdiri dari pemain terbaik di Indonesia.Mudah bukan ? bikin sesuatu di angan angan ?
Tidak ada diskriminasi pada pemain apakah berasal dari ISL dan IPL karena memang KPSI adalah kelompok yang sudah di akui FIFA dan AFC apalagi Pemerintah.Jadi buat apa di ributkan LNM berencana membangun Tim KPSI,apa urasannya di pikirkan atau di komentari.KPSI adalah satu satunya kelompok yang berniat menyelamatkan sepakbola Indonesia pasti tidak akan ada penolakan dari pemain IPL untuk gabung di Timnas bentukan KPSI.Karena yang bikin sudah di akui oleh AFC dan FIFA,percaya !! kalau tidak percaya gigit saja jari sendiri.
Menpora saja tidak bisa menindak KPSI ,kok. Anggota dari KPSI itu juga adalah anggota PSSI.Salah PSSI kenapa membiarkan anggotanya pindah ke kelompok KPSI.Kenapa tidak di dekati dan kenapa tidak ada inisiatif datang dari yang legal ?,anggota KPSI itu adalah anggota PSSI yang sudah di dzolimi oleh PSSI sendiri ,sejak kapan ? masa harus Menpora yang turun tangan,mana ada Menpora punya waktu untuk mengurus yang begituan,Menpora sangat sibuk apalagi kasus Hambalang .harusnya tanggung jawab PSSI.Djohar Arifin merasa tidak mampu mendekati anggota anggota yang tidak mengakui PSSI adalah induk organisasinya. PSSI lupa ,kenapa tidak di ikat pakai rantai saja anggota nya.Masa susah sih ngasih rantai ?Banyak kok di pasar !!
Apa yang terjadi sekarang, sudah terjadi pecah belah seperti piring jatuh kondisi sepakbola Indonesia itu karena Djohar Arifin yang memaksakan kehendaknya yang patuh pada AP dan kelompoknya.Klub klub yang berkualitas memisahkan diri karena memang Keputusan sepihak Djohar Arifin yang tidak mengutamakan kepentingan Bangsa dan kepentingan Klub ISL yang sudah berdarah darah.Emang ada piring yang pecah ada darahnya ?
Untuk mencapai level tertinggi berdarah darah tapi untuk Merah Putih bisa dicuekin,kan sudah gabung waktu lawan Valencia dan itu sajalah bakti ISL jangan menuntut banyak lagi pada mereka.Cukup aja segitu dulu ya, ntar lagi aja kan boleh ?
Para anggota Exco yang 4 orang dipecat itu kan merupakan orang orang yang tidak suka dengan kebijaksanaan PSSI yang dengan secara sepihak saja memutuskan 24 Klub ikut Kompetisi level tertinggi dan PT.LPIS menjadi Operator Pelaksana.Kenapa PT.LI tidak diajak berunding dulu,Kenapa secepat itu PSSI memutuskan PT.LPIS.tidak mendengar dulu masukan dari 4 Exco yang dipecat ?.Semua ini PSSI lah yang salah sejak pertama Djohar Arifin dianggkat jadi Ketua PSSI,tidak ada yang benar kebijakan beliau.
PSSI tidak tahu 4 anggota Exco itu adalah orang sakti mandraguna yang tidak bisa disentuh oleh karena saking sakti nya mereka, kuat kuat kok .Siapa yang berani melawan Keputusan mereka,tidak ada yang mau bikin masalah dengan mereka,apalagi Klub ISL.kecil itu mah
Dulu PSSI melarang pemain ikut gabung Timnas dengan alasan yang dibuat buat sendiri oleh Djohar Arifin,setelah kalah sangat sangat memalukan Bangsa Indonesia dan memecahkan rekor kalah 10-0 dari Negara Bagrain,baru Djohar Arifin mengajak rekonsiliasi,terlambat dan terlambat lagi.Masa Klub yang sudah berdarah darah dianggap remeh gitu saja.Hitung dong darah yang udah keluar berapa liter ?
Sekarang mengemis ngemis minta rekonsiliasi,masa Klub yang sudah berdarah darah diminta begitu saja untuk rekonsiliasi enak saja PSSI.Apa tidak bisa lihat perjuangan Klub dari awal dan sudah habis banyak biaya untuk mencapai Level tertinggi.Pokoknya hanya ISL yang berkualitas dan banyak diminati penonton bola di Indonesai,karena penonton tau mana yang bagus dan mana yang baru belajar main bola .Modal Klub ISL aja belum kembali,masih rugi kok.
Makanya Juara dari ISL adalah yang paling berhak mewakili Indonesia ke ajang LCA dan sudah dipastikan oleh LNM itu akan terlaksana,utusan Indonesia harus dari Klub yang berkualitas dan kuat,karena hasil dari Turnamen yang berkualitas dan bermutu dan diakui penonton ,serta membawa nama Bangsa dan Negara.Lain lagi Djamal Aziz sudah jelas AFC dan FIFA mengakui KPSI dan Hasil KLN-KPSI Ancol yang di akui dan tidak ada Ketua selain LNM kata manager Pelita Jaya.Djamal Aziz kan ahli dalam soal ini
Malu rasanya LNM menanda tangani MoU di Kuala Lumpur,kalau bukan karena Indonesia kena bannded tidak akan mau LNM tanda tangan MoU,yang pasti PSSI lah yang kena bannded karena PSSI yang diakui FIFA.KPSI akan jalan terus diakui atau tidak diakui oleh FIFA peduli amat.Afred Reidl dan RD sudah diputuskan jadi pelatih dan asisten pelatih Tim KPSI yang akan dipersiapkan di ajang AFF 2012 ini.Udah ditanda tangani masa bisa di hapus lagi !!
Kalau di bannded lagi LNM tidak akan bisa bantu lagi dan Tuhan pun tidak akan sanggup membantu kalau FIFA memberi dan menjatuhkan sangsi pada PSSI.Emang tahu sama Tuhan ?
Memang susah untuk menjadi Ketua PSSI , serba salah, berpikir positif salah apalagi berpikir negatif , klub ISL di kasih sangsi sudah, di cuekin sudah yang belum di brantas habis. Klbu ISL kembali ke tempat masing masing ke devisi satu sesaui sangsi.Nanti dikatakan lagi kenapa tidak dari dulu PSSI terapkan sangsi, dan kenapa sekarang baru di cuekin. Kenapa tdk dari dulu di brantas , sekarang sudah terlambat
PSSI tidak punya keberanian, DA itu tidak bisa tegas dan tidak mau ikut usulaan ISL. Labrak saja aturan demi damai. mana AFC/FIFA tahu itu kl tdk ada yg laporin.dsb
Makanya bingunglah LNM bagaimana untuk jadi ketua PSSI ,sedangkan LNM dari kelompok penyelamat sepakbola Indonesia walaupun dengan mengkudeta, tidak masalah,yang penting sepakbola Indonesia akan maju dan bermartabat.
SALAM GARUDA Ku Bukan Burung Perkutut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H