Mohon tunggu...
Vilda PuspitaSari
Vilda PuspitaSari Mohon Tunggu... Lainnya - SEMESTER 4 PMI C

UNIVERSITAS SULTAN MAULANA HASSANUDIN BANTEN

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Essai Filsafat Tema 1 "KOMITMEN"

28 Juni 2021   21:02 Diperbarui: 28 Juni 2021   21:21 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TEMA : KOMITMEN

JUDUL : KOMITMEN DALAM HUBUNGAN PERCINTAAN

TOKOH FILSUF : FILSUF PRANCIS, Jean-Paul Sartre

         Pastinya, diantara kalian tidak asing lagi dengan kata "komitmen" terlebih lagi kata "komitmen dalam hubungan percintaan". Dimana seseorang menggunakan kata komitmen ini untuk berjanji tidak akan melepas pasangannya bagaimanapun keadaannya, tidak mengakhiri hubungannya atau bahkan pergi. Contoh bentuk komitmen dalam hubungan percintaan ini seperti ingin menjalani hubungan yang serius, membicarakan masa depan, rela berkorban demi pasangannya.

      Alasan saya mengapa memilih TEMA "KOMITMEN" ini karena, sesuatu yang penting dan juga banyak yang menjalani hubungan dengan berkomitmen. Dan mengapa seseorang banyak menggunakan kata ini dalam hubungan. Karena dia ingin  belajar bagaimana menyatukan perbedaan yang ada dalam hubungannya, dan bagaimana kita saling memberi waktu kepada pasangan kita. 

        Tapi yang sering di bahas tentang komitmen dalam hubungan percintaan.  Komitmen adalah hal dasar yang harus dimiliki seseorang saat ingin menjalin suatu hubungan, entah itu pacaran atau rumah tangga.Tanpa adanya sebuah komitmen, hubungan seseorang dengan pasangannya mungkin tidak akan berjalan mulus karena adanya perbedaan pemikiran dan sudut pandang. Komitmen diperlukan untuk mencapai tujuan dalam hubungan. Memang tidak mudah untuk memberikan komitmen, tapi  perlu memahaminya demi kelangsungan hubungan percintaan. Dimana satu satunya pilihan adalah "Menyelesaikan masalah dan Kembali berjalan kedepan" bukan hilang bahkan mengakhiri. 

      Lalu bagaimana pendapat menurut Filsuf Prancis Jean-Paul Sartre terkait "KOMITMEN". Filsuf Perancis, Jean-Paul Sartre pernah menyatakan jika sebuah komitmen adalah tindakan, bukan cuma kata-kata. Itulah kenapa ada pendapat yang mengatakan bahwa adanya komitmen merupakan batas antara hubungan yang serius dan tidak. Pada praktiknya, komitmen pacaran dan komitmen pernikahan itu berbeda. komitmen pacaran bertujuan untuk lebih saling memahami pasangan. Sementara komitmen menikah adalah untuk mewujudkan cita-cita berdua. Sama-sama merupakan aspek penting dalam membangun kepercayaan. Lalu bagaimana penjelasannya jika kita ingin belajar menyatukan perbedaan yang ada dalam hubungan? Perbedaan sering kali menjadi alasan retaknya hubungan seseorang. Namun untuk mengatasinya, kedua pihak perlu menyatukan perbedaan dan berdamai dengan perbedaan tersebut jika ingin selalu bersama. Menyatukan dua isi kepala juga dibutuhkan usaha, tidak hanya dengan kata-kata. Dan bagaimana penjelasan dan contohnya untuk saling memberi waktu kepada pasangan? Beda orang, beda kesukaan. Jadi kasih pasangan kamu waktu untuk dirinya sendiri apalagi pada saat-saat kamu tidak bersama. Berilah pasangan kamu waktu untuk mengembangkan diri meskipun sudah menikah Pentingnya komitmen dalam hubungan, Menjalani suatu hubungan, baik itu pacaran atau pernikahan memerlukan sebuah komitmen. Baik komitmen pada diri sendiri atau pasangan, komitmen diperlukan agar saling setia, bertanggung jawab, hingga menjagaperasaan pasangan masing-masing. Jika sebuah hubungan tidak dilandasi dengan komitmen, maka kita akan kurang adanya komitmen bertujuan untuk menjaga hubungan yang dijalin dengan adanya saling menghargai, kejujuran, dan kesetiaan. Bentuk komitmen dalam hubungan, yaitu karena ingin menjalin sebuah hubungan dalam jangka panjang.Setia hingga akhir, serta menghadapi masalah dalam hubungan dan selalu memikirkan penyelesaiannya.           

      Jika menurut pendapat saya komitmen itu tidak hanya sebatas status saja, tetapi komitmen itu lebih kearah serius dengan tujuan yang sama dalam hubungan percintaan. Jadi komitmen itu bukan hanya sekedar kata "kita jalani dulu aja ya" dan tidak tau bagaimana ke depannya, dan terkadang dia yang mengawali komitmen tapi dia juga yang mengakhiri hubungan.

     Jadi kesimpulan dari komitmen ini adalah seseorang rela mendedikasikan diri, waktu, dan cinta kepada pasangan dan hubungannya dalam jangka waktu yang lama, misalnya dalam pernikahan. Menjalani hubungan dengan komitmen juga berarti sebisa mungkin menjadi orang pertama yang akan ada untuk pasangan dalam segala keadaan dan situasi apa pun, baik dalam keadaan senang maupun sulit. Komitmen diperlukan jika seseorang dan pasangannya ingin menjalin hubungan dalam jangka waktu yang lama. Komitmen juga bisa menjadi tanda bahwa hubungan seseorang yang sedang dijalani memiliki masa depan dan tujuan yang jelas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun