Rasanya baru kemarin, malam tersenyum padaku
Meski dingin mendekap erat, itu terasa indah
Begitu berkilau kala kulihat bintang di bola matanya
Tiada situasi ternyaman selain bersamamu
Rasanya baru kemarin, aku melangkah dengan gembira
Menyusuri kesunyian tanpa merasa takut
Bersama genggamannya, kumerasa akulah insan paling aman
Di sampingnya, takkan ada hal buruk menghampiri
Namun,
Malam ini berbeda, aku tak lagi disambut
Sosok yang kuyakin selalu menyebutku dalam harapannya,
Tak lagi bisa kuakui jadi milikku
Malam-malam panjang yang tersisa, bersama bayangan gadis di sudut kamar
Gadis yang setiap malam mengukir kisah manis,
Bersama pangeran dalam dongengnya
Itu aku,
Gadis haus kasih, bermain bersama khayalan semu
Euforia bak zombie, melahap otak tanpa menyisakannya
Dongeng itu kelak akan sirna, bersama rasa yang tak kunjung singgah
Sampai sepi menghujam tombaknya tepat di jantungku
Batam, 22 Januari 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H