Mohon tunggu...
Viky Maulana
Viky Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jangan pernah nyesel baik sama orang

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pengertian Dan Hubungan Tasawuf Al-Asilah Dengan Beribadah

10 November 2024   20:33 Diperbarui: 11 November 2024   22:48 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tasawuf al-asilah merujuk pada tasawuf yang berakar dalam ajaran-ajaran Islam yang asli (salih) dan mendalam, yang berfokus pada pembinaan jiwa dan kedekatan spiritual dengan Allah. Konsep ini memandang ibadah tidak hanya sebagai aktivitas fisik atau ritual, tetapi sebagai sarana untuk meraih tujuan yang lebih tinggi dalam kehidupan spiritual, yaitu mencapai ma'rifah (pengetahuan tentang Allah) dan tazkiyah (pembersihan jiwa).

Pengertian Tasawuf Al-Asilah

Tasawuf al-asilah adalah tasawuf yang merupakan bagian dari ajaran islam yang tegak dengan tiga penyangga, yaitu iman,  islam, dan ihsan yang kemudian dikembangkan menjadi akidah, syariah, dan akhlak lalu dirinci menjadi tauhid, fiqih, dan tasawuf. Ketiganya bisa dibedakan, tetapi tidak bisa dipisahkan. Ketiganya merupakan trlogi ajaran islam yang menjadi satu kesatuan terpadu dalam membentuk kepribadian muslim. Oleh sebab itu, tasawuf al-asilah adalah tasawuf islam, dan tasawuf islam adalah tasawuf al-asilah.


Tasawuf al-asilah atau tasawuf Islam tidak hanya ditandai dengan terpadunya ilmu dan amal sehingga ilmu memandu amal dan amal dipandu ilmu, tetapi juga tasawuf yang dipandu fikih dan fikih yang memandu tasawuf. Keduanya, pengamalan fikih dan tasawuf, berdiri tegak di atas landasan akidah yang benar. Kita tidak bisa serta merta menerima tasawuf sebagai bagian tak terpisahkan dari ajaran Islam sebelum memastikan terpenuhinya dua syarat, yaitu konsepnya tidak bertentangan dengan akidah dan pengamalannya sejalan dengan syariat.

 Dengan demikian, tasawuf bisa diterima dan diakui merupakan bagian tak terpisahkan dari ajaran Islam apabila konsepnya berlandaskan akidah yang benar dan pengamalannya dipadukan dengan pengamalan syariat. Sebaliknya, jika tasawuf, baik konsep maupun pengamalannya, menyimpang dari akidah Islam dan pengamalannya tidak dipadukan dengan syariat, tasawuf tersebut sudah keluar dari ajaran Islam. Tasawuf yang demikian bukanlah ajaran Islam, melainkan kebatinan atau tasawuf yang bercampur dengan kebatinan.

Hubungan Tasawuf Al-Asilah Dengan Beribadah 

Tasawuf al-asilah, atau tasawuf yang berakar dari ajaran-ajaran esensial dalam Islam, memiliki hubungan yang sangat erat dengan beribadah. Tasawuf mengajarkan pembersihan jiwa dan pencapaian kedekatan yang lebih mendalam dengan Allah, yang menjadi inti dari semua bentuk ibadah dalam Islam. Meningkatkan Makrifat (Pengenalan Tuhan): Salah satu tujuan utama tasawuf adalah mencapai makrifat, yaitu pengenalan yang lebih dalam tentang Allah. Dalam perspektif tasawuf, ibadah merupakan jalan untuk mencapai makrifat ini. Dengan beribadah, seseorang diharapkan tidak hanya mengetahui Allah melalui teks-teks agama, tetapi juga merasakan kehadiran-Nya secara langsung dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis: Viky Maulana dan Dr.Hamidullah Mahmud LC,ma

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun